Liputan6.com, Naypyidaw - Para paleontolog telah mengidentifikasi spesies tawon parasit baru yang hidup pada zaman dinosaurus, sekitar 99 juta tahun lalu, dengan mekanisme unik untuk menjebak serangga lain.
Ditemukan dalam fosil amber dari Myanmar, spesies ini diberi nama Sirenobethylus charybdis dan memiliki struktur menyerupai perangkap Venus flytrap pada bagian perutnya.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal BMC Biology. Para peneliti dari Capital Normal University di Beijing dan Natural History Museum of Denmark mempelajari 16 spesimen tawon yang terawetkan dalam amber sejak periode Kapur.
Advertisement
Lars Vilhelmsen, salah satu penulis studi, awalnya mengira bahwa ekspansi di ujung perut tawon itu adalah gelembung udara.
"Tetapi setelah memeriksa beberapa spesimen lain, saya menyadari bahwa ini adalah bagian dari tubuh tawon," ujarnya, seperti dikutip dari laman CNN, Minggu (30/3/2025).Â
Tim peneliti menemukan bahwa struktur ini dapat bergerak, terlihat dari posisi yang berbeda dalam spesimen yang diawetkan. Kadang-kadang flap bawahnya terbuka, dan di spesimen lain terlihat tertutup, menunjukkan bahwa tawon ini kemungkinan besar menggunakan mekanisme tersebut untuk mencengkeram mangsanya.
Meskipun menyerupai Venus flytrap, para ilmuwan meyakini bahwa tawon ini tidak menggunakan perangkapnya untuk membunuh mangsa secara langsung. Sebaliknya, tawon ini kemungkinan besar menyuntikkan telur ke dalam tubuh serangga yang terperangkap sebelum melepaskannya. Setelah menetas, larva tawon akan hidup sebagai parasit di dalam atau di atas tubuh inangnya, sebelum akhirnya memakan inangnya sepenuhnya.
Mekanisme ini mirip dengan tawon parasitoid modern, seperti cuckoo wasps, yang bertelur di sarang spesies tawon lain. Larva yang menetas kemudian memangsa telur atau larva inang mereka.
Â