Sentuhan Fisik dari Orangtua, Bantu Anak Percaya Diri dan Mudah Bergaul

Psikolog anak dan remaja mengatakan bahwa sentuhan fisik seperti memeluk adalah hal yang sakti bagi perkembangan anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi ayah dan anak
Ilustrasi ayah dan anak. (Photo by Jonas Kakaroto on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Memeluk, mengelus, mengusap punggung dan aktivitas sentuhan fisik lainnya bisa membangun ikatan emosional antara anak dan orangtua. Bahkan, psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan bahwa sentuhan adalah hal yang sakti.

"Karena ketika ada sentuhan kasih sayang itu mengeluarkan hormon yang namanya oksitosin," kata Vera.

Kehadiran hormon oksitosin menunjang rasa nyaman, aman, dan dekat dengan ibu atau ayah. Hal ini bisa membuat anak jadi sosok yang tangguh.

"Ada penelitian juga yang bilang karena dia merasa nyaman, tenang, itu juga membantu untuk menjadi anak yang tangguh gitu. Jadi karena dia merasa terlindungi, dia gampang bangkit lagi," tambah Vera mengutip Antara.

Meningkatkan frekuensi sentuhan dengan anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan kepribadian anak. Misalnya dapat menjadikannya lebih percaya diri, mudah dalam bergaul, dan mandiri. Anak tumbuh menjadi sososk yang tidak kaku dan tidak malu dalam pergaulan.

"Dengan bonding, dengan dekat, frekuensi anak menerima sentuhan juga tinggi dari orang tuanya, ini juga berpengaruh pada perkembangan sosial dan kepribadiannya anak. Ketika dia merasa nyaman, merasa orang-orang di sekitar dia menerima, menyayangi dia, dekat dengan dia, dia juga jadinya cukup percaya diri bahwa 'Saya baik-baik saja'," kata Vera.

Kondisi ini juga membuat anak tidak takut untuk meminta bantuan jika ia membutuhkan. Hal ini karena anak percaya lingkungan tempat dia tinggal aman dan melindunginya, tambah Vera.

 


Berpengaruh Hingga Dewasa

ilustrasi orangtua dan anak obesitas
ilustrasi orangtua dan anak. Photo by Bruno Nascimento on Unsplash

Anak yang tidak mendapatkan bonding dari orangtua justru bisa menjadi anak yang memandang dirinya buruk. Anak tersebut akan merasa dirinya tidak bisa melakukan apapun, bergantung pada orang lain, tidak mandiri, gelisah, sulit beradaptasi dan memiliki trust issue.

Bahkan, hal ini juga akan mempengaruhi sang anak saat sudah dewasa dan menjadi orang tua. Hal ini dapat menjadikannya orangtua yang sulit belajar tentang hubungan antara orangtua dan anak yang semestinya.

"Ini juga akan menentukan dia saat menjadi orangtua. Akan sulit ketika misalnya dia dari kecil tidak menerima bonding sama orang tuanya, nggak ada ikatan emosional, sehingga anak ini nggak belajar bagaimana hubungan antara orang tua dan anak yang semestinya," ujar Vera.

Aneka kebaikan sentuhan fisik ini bukan hanya bermanfaat untuk anak juga orangtua. Sebab, dengan melakukan sentuhan, hal ini juga dapat menimbulkan hormon oksitosin sehingga bisa membantu menurunkan stres.

"Ini juga berlaku timbal balik ya. Jangan dipikir ketika bonding itu manfaatnya hanya untuk anak. Tapi buat kita pun sama," tutupnya.

 

 


Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya