Liputan6.com, Jakarta - Data harian sebaran COVID-19 per 31 Mei 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 340. Angka ini menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.054.973.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 247 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.423.
Baca Juga
Sayangnya, kasus meninggal juga mengalami penambahan walau tidak signifikan seperti tahun lalu. Hari ini penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 5 orang sehingga akumulasinya menjadi 156.591.
Advertisement
Sedangkan, kasus aktif hari ini mengalami penambahan sebanyak 88 sehingga akumulasinya menjadi 2.959.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 76.719 dan suspek sebanyak 3.484.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak.
Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
-DKI Jakarta hari ini melaporkan 132 kasus positif baru dan 111 orang sembuh.
-Jawa Barat 60 kasus konfirmasi baru dan 31 orang telah sembuh.
-Banten 44 kasus baru dan 29 sembuh dari COVID-19.
-Jawa Timur 33 kasus positif baru dan 21 orang dinyatakan sembuh.
-Jawa Tengah di peringkat kelima dengan 15 kasus baru dan 12 orang sembuh.
Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus yang terlalu signifikan. Bahkan ada 15 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali.
Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Senin 31 Mei 2022, laporan harian sebaran COVID-19 menunjukkan ada 20 provinsi yang tidak menunjukkan penambahan kasus baru alias nol kasus positif.
Provinsi-provinsi itu yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat.
Lalu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku.
Sementara itu, berikut rincian 5 provinsi penyumbang kasus baru terbanyak. Kelima provinsi ini adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.
-DKI Jakarta kemarin melaporkan 81 kasus baru dan 99 orang sembuh.
-Jawa Barat 34 kasus positif baru dan 36 orang sembuh dari COVID-19.
-Banten 34 kasus baru dan 12 orang telah sembuh.
-Jawa Timur melaporkan 22 kasus baru dan 22 sembuh.
-Bali di peringkat kelima dengan 16 kasus baru dan 15 pasien telah sembuh.
Total penambahan kasus positif pada 30 Mei 2022 adalah 218. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif menjadi 6.054.633 terhitung sejak Maret 2020.
Advertisement
Perkembangan Kasus 30 Mei 2022
Penambahan pada 30 Mei 2022 juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 287 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.176.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih mengalami kenaikan. Pada Senin kasus meninggal tercatat ada 12 sehingga akumulasinya menjadi 156.586.
Sedangkan, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 81 sehingga totalnya menjadi 2.871.
Data tersebut juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 69.993 dan suspek sebanyak 2.166.
Selain merinci perkembangan kasus COVID-19, data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan capaian vaksinasi per 30 Mei 2022.
Hari ini ada penambahan capaian vaksinasi pada dosis pertama, kedua, dan ketiga atau booster dengan rincian sebagai berikut:
-Vaksinasi dosis pertama mengalami penambahan sebanyak 3.994 sehingga akumulasinya menjadi 200.202.182.
-Vaksinasi dosis kedua bertambah 5.002 sehingga akumulasinya menjadi 167.330.132.
-Vaksinasi dosis ketiga hari ini bertambah 16.162 sehingga akumulasinya menjadi 45.412.157.
Total penambahan capaian vaksinasi pada 30 Mei 2022 adalah 25.158 sehingga akumulasinya menjadi 412.944.471. Sedangkan target sasaran vaksin adalah 208.265.720. Meski sudah melampaui target, vaksinasi tetap digencarkan mengingat COVID-19 belum usai.
Bahkan, menurut ahli epidemiologi Dicky Budiman, alih-alih melemah, virus Corona penyebab COVID-19 malah menguat dan menurunkan efikasi antibodi.
Virus Tidak Melemah
Dicky mengatakan: “SARS-CoV2 tidak melemah, bahkan menguat dan menurunkan efikasi antibodi. Vaksinasi, masker, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) penting dijaga,” katanya melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com Senin (30/5/2022).
Ia menambahkan, rata-rata data menunjukkan kekebalan vaksin setelah dua dosis menurun di 4 sampai 6 bulan. Pada dosis ketiga, penurunannya lebih lambat.
“Namun, belum diketahui seberapa cepat (penurunannya) tapi yang jelas dibandingkan 2 dosis, yang 3 dosis itu lebih lambat sehingga semakin kuat arahnya bahwa vaksinasi penuh itu di 3 dosis.”
Pandemi belum berakhir dan virusnya tidak melemah, bahkan varian BA.4, BA.5 terdeteksi bisa menginfeksi lebih serius di paru, lanjutnya. Ada pula karakter dari BA.4 dan BA.2.12.1 yang bisa mereinfeksi walaupun sudah terinfeksi oleh varian Omicron dan sub-varian lainnya. Ini bisa serius dan menandakan bahwa situasi belum aman.
“Vaksinasi tiga dosis menjadi sangat penting. Memang sekarang ada pelonggaran-pelonggaran, tapi perilaku hidup bersih sehat itu sudah harus menjadi budaya disertai perbaikan infrastruktur dan penguatan surveilans, dan deteksi harus kita perbaiki,” pungkasnya.
Advertisement