[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Kenapa Perlu Penguatan Arsitektur Kesehatan Global?

Setidaknya ada tiga alasan kenapa sangat diperlukan perbaikan menyeluruh arsitektur kesehatan dunia ini.

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 16 Nov 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 13:00 WIB
kanker serviks
ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, 16 November 2022, KTT G20 di Bali yang dihadiri para pimpinan negara yang amat berpengaruh di dunia akan ditutup. Dari tiga agenda utamanya, maka salah satu yang utama adalah penguatan arsitektur kesehatan global.

Setidaknya ada tiga alasan kenapa sangat diperlukan perbaikan menyeluruh arsitektur kesehatan dunia ini.

1. Dunia tidak siap menghadapi pandemi

Ada 3 hal disini,yaitu:

1.1. Sekitar 10 tahun yang lalu dunia mengalami pandemi H1N1, dan team review yang terdiri dari 20-an pakar dunia (saya salah seorang anggotanya) pada 2011 menyampaikan bahwa “the world is ill prepared” menghadapi pandemi H1N1 ketika itu.

1.2. Lalu, 10 tahun kemudian, kita kini mengalami pandemi lagi, kini COVID-19, dan team review “The Independent Panel for Pandemic Preparedness and Response” sampai pada kesimpulan bahwa dunia “was not prepared” menghadapi pandemi COVID-19.

1.3. Jadi, pada 2010 dunia “ill prepared” dan 10 tahun kemudian di tahun 2020 kembali dunia “was not prepared”.

Artinya, kalau tidak ada perbaikan di arsitektur kesehatan global maka pada 2030 atau di waktu lainnya ketika pandemi datang maka tetap saja dunia tidak akan siap, dan entah istilah gangguan ketidak “prepared”-an apa lagi yang akan digunakan.

2. Keadaan selama pandemi COVID-19 ini sendiri.

Ada empat hal yang membuat arsitektur kesehatan global harus berubah yaitu:

2.1. kejadian yang tadinya hanya terjadi di Wuhan di Tiongkok ternyata tidak dapat dibendung dan melanda praktis semua negara di dunia.

2.2. berbagai negara mengalami kurangnya alat kesehatan, kita ingat dimana oksigen tidak ada, ventilator semua terpakai dll., dan ini terjadi di banyak negara tanpa ada mekanisme yang cepat untuk menanganinya.

2.3. begitu vaksin mulai tersedia maka jelas sekali ada ketidakadilan dan ketidaksetaraan pembagiannya. Timbullah masalah diskriminasi dan politisasi vaksin yang jelas merugikan kemanusiaan

2.4. berbagai varian dan sub varian COVID-19 terus bermunculan, dan ternyata dengan cepat menyebar juga ke berbagai negara, termasuk ke negara kita.

 

Ancaman di Waktu Mendatang

3. Ancaman di waktu mendatang, baik dalam bentuk wabah besar maupun pandemi.

Setidaknya ada 3 kemungkinan penyakit yang akan jadi cikal bakal pandemi mendatang sehingga perlu arsitektur kesehatan global baru :

3.1. influenza

3.2. zoonosis

3.3. Disease X

Semoga KTT pimpinan negara G20 kali ini punya peran besar untuk membuat dunia makin sehat.

 

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI/Mantan Direktur WHO Asia Tenggara/ Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya