Liputan6.com, Jakarta - Istilah slow living kembali naik daun usai Lulu Tobing menceritakan bagaimana dirinya menjalani hidup. Netizen di media sosial Twitter kemudian ramai memberi pendapat masing-masing terkait hal itu.
Salah satunya bermula saat akun Twitter @RyuDeka mengunggah cuplikan video berisi obrolan Lulu Tobing dan Melaney Ricardo.
Baca Juga
Perbincangan antara keduanya bicara soal banyak hal, termasuk tentang bagaimana living slow yang dijalani ala Lulu Tobing.
Advertisement
"Lulu Tobing adalah wakil dari kami para penganut indahnya 'Slow Living' yang tidak punya ambisi berlebih dalam hidup," ujar Ryu mengutip cuitannya di Twitter, Senin (17/7/2023).
Pro-Kontra Slow Living ala Lulu Tobing
Tak sedikit warganet yang menyampaikan bahwasanya tidak bisa menjalani gaya hidup slow living seperti Lulu Tobing.
Sebagian merasa jikalau living slow hanya bisa dijalani ketika sudah punya banyak uang dan tidak punya tanggungan.Â
"Slow living kayak gini cuma cocok buat orang yang sudah financially stable kayaknya," ujar akun @n***i.
"Slow living hanya untuk yang gak punya tanggungan atau ditanggung orang lain. Kalau gak ada tanggungan, besok makan cuma nasi pera plus garam pun gak pusing," tulis warganet lain dengan emoticon tersenyum.
"Slow living baru bisa dijalani kalau udah terpenuhi (minimal) kebutuhan primer dan sekunder, jadi slow living-nya cuma di bagian tersier. Selama primer-sekunder belum stabil sih sulit kalo aku ya," sambung warganet lainnya pada cuitan yang viral.
Keliru Konsep Living Slow atau Slow Living ala Lulu Tobing
Selain itu, sebagian warganet lainnya merasa ada banyak yang menyalahartikan tentang slow living ala Lulu Tobing.
"Kok pada salahartikan slow living ya. Menurut gw bukan tidak punya target hidup dan effortless, lebih ke kalau enggak perlu ya enggak usah beli, enggak usah ikut omongan orang, enggak peduli sama keberhasilan orang, jadi tenang aja," kata akun @j***n.
"I love this, reply-an di sini banyak yang ngomongin konsep slow living hanya untuk yang financially stable, no that is wrong, tapi gimana kita ngerespon hidup yang very fast, ya kita enjoy this moment aja, there's nothing to worried about, because life is just now not yesterday or tomorrow," ujar akun @r***h.
"Setuju ini. Slow living juga bukan berarti kita sengaja melambatkan apa yang kita jalani, tapi lebih ke menikmati dan tetap melakukan yang terbaik dengan apa yang kita kerjakan, yang kita hasilkan dan yang kita punya saat ini. tidak harus semuanya dengan ambisi," jawab warganet menjelaskan makna soal living slow.
Advertisement
Awal Mula Slow Living yang Dianut Lulu Tobing
Saat berbincang dengan Melaney Ricardo, wanita yang pernah mengikuti ajang pemilihan GADIS Sampul tersebut mengungkapkan dirinya menganut gaya hidup slow living.
Lulu Tobing mengaku hanya ingin menikmati kehidupannya. Sehingga menerapkan gaya living slow sehari-harinya.
"Gue enggak ada kerjaan ya gue nikmatin kehidupan gue yang sekarang ini. Gue gak jadi sirik sama orang-orang yang masih dipuja-puja," ujar Lulu Tobing mengutip pernyataannya dalam kanal YouTube Melaney Ricardo.
Menurut Lulu Tobing, dirinya menjalani hidup dengan sangat santai (slow). Bahkan, dirinya tidak merasa kompetitif apalagi ambisius dalam menjalani kehidupan.
"Gue benar-benar hidup gue slow banget deh. Gue enggak kompetitif, gue enggak ambisius. Gue slow, slow banget," kata Lulu Tobing.
Living Slow, Lulu Tobing Usahakan Banyak Bersyukur
Lulu Tobing menjelaskan bahwa dirinya menerapkan kebiasaan untuk bersyukur.
"Gue jadi menganggap hidup itu indah kalau kita enggak lupa bersyukur. Kita nikmati. Kita enggak bikin berat. Ya, segitu ceteknya aja," kata Lulu Tobing.
Bersamaan dengan itu, Lulu Tobing menjelaskan jikalau dirinya tidak pernah berpikir harus memiliki lebih dari apa yang sudah dimilikinya.
"Gue mungkin orang yang dari awal berkarir sampai sekarang, gue gak mikirin pengen punya lebih. Jadi budak duniawi. Maaf ya," ujar Lulu Tobing.
Advertisement