Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei yang dirilis Kiddie Academy - Education Childe Care pada 2019 menunjukkan bahwa 63 persen ibu mengalami kecemasan dan stres berlebih di hari pertama anak masuk sekolah. Hal ini sering menimpa para orang tua yang anaknya berusia 3 hingga 5 dan akan menginjak Taman Kanak-kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Ketika hari pertama sekolah tiba, para orang tua akan melihat si Kecil memasuki lingkungan dan fase pertumbuhan yang baru. Sehingga muncul kekhawatiran tentang apakah anaknya mampu beradaptasi di lingkungan baru atau tidak.
Baca Juga
Normal Orang Tua Cemas di Hari Pertama Anak Masuk Sekolah
Menurut Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, normal bagi orang tua untuk mengalami masa transisi yang sulit dan menegangkan ketika anak mulai masuk bangku sekolah.
Advertisement
Namun, lanjut Anna, baik ayah maupun ibu harus ingat bahwa anak tidak dapat mengontrol pengalaman-pengalaman baru yang akan dialaminya di sekolah.
Sehingga yang bisa dilakukan hanya bagaimana merespons hal itu, kemudian fokus memersiapkan segala kebutuhan anak. Terutama memenuhi nutrisi agar anak punya fondasi kuat untuk beradaptasi, belajar, dan berprestasi di sekolah.
Nutrisi untuk Anak yang Mulai Masuk Sekolah
Hal itu diaminkan Pakar Gizi Klinik dan Presiden Indonesian Nutrition Association (INA), Dr dr Luciana B Sutano MS SpGK(K) yang menekankan pentingnya nutrisi sebagai kunci utama supaya fisik, tubuh, hingga otak anak berkembang dengan baik.
Dijelaskan Luciana, orang tua harus tahu anak berumur 3 tahun ke atas memiliki kebutuhan nutrisi yang relatif tinggi lantaran masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
"Mulai dari kemampuan bahasa, kognitif, motorik, sosial, hingga emosionalnya," kata Luciana dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin 17 Juli 2023.
Â
Pentingnya Memberikan Nutrisi yang Baik di Hari Pertama Anak Masuk Sekolah
Sehingga nutrisi punya peranan penting dalam mendukung tumbuh dan kembang anak. Terutama dalam mengoptimalkan kognitif mereka.
"Sebab, 90 persen perkembangan otak terjadi pada umur 5 tahun. Dalam studi Nelson C A tahun 2000 dan Daniel Engster tahun 2018, tidak ada periode lain di dalam kehidupan seorang anak yang memiliki dampak yang lebih besar dari ini," kata Luciana.
"Oleh sebab itu, kualitas nutrisi yang diberikan pada masa-masa ini sangat penting, karena otak membutuhkan beberapa nutrisi yang tepat dan seimbang," Luciana menambahkan.
Menurut Luciana, anak membutuhkan asupan Omega 3 (DHA), Omega 6, hingga zat besi yang semuanya berperan dalam menunjang perkembangan kognitifnya.
Ketika pemberian asupan ini dibarengin dengan kebiasaan belajar, ujar Luciana, peluang anak untuk berprestasi di sekolah terbuka lebar.
Â
Â
Advertisement
Tips Buat Orang Tua Agar Anak Berprestasi di Sekolah
Sementara dari sisi psikologis, Anna Surti mengatakan bahwa prestasi anak di sekolah tidak lepas dari dukungan dan peran orang tua di rumah.
Anna pun membagikan 5 tips yang bisa ayah atau ibu lakukan guna membantu kesiapan anak di hari pertama masuk sekolah.
1. Biasakan Sarapan dan Bawa Bekal, Tidak Sekadar Kasih Uang Jajan
Agar nutrisi anak tetap tercukupi guna mendukung aktivitasnya di sekolah, Anna lebih menyarankan para ibu untuk menyiapkan sarapan dengan asupan makanan bergizi untuk anak.
"Jangan lupakan susu untuk pertumbuhan. Susu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya," katanya.
Selain itu, ibu juga bisa menyediakan bekal makanan favorit anak agar mereka lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari di sekolah.
2. Persiapan Hari Pertama Anak Masuk Sekolah Sejak 1 hingga 2 Minggu
Anna mengimbau para orang tua untuk memulai membiasakan anak melakukan rutinitas baik sejak 1 atau 2 minggu sebelum hari masuk sekolah tiba.
Misalnya, mulai membiasakan bangun pukul 06.00. Lalu mandi dan berganti pakaian, sarapan, kemudian lanjut beraktivitas, seperti bermain sekolah-sekolahan.
Dengan begini, kata Anna, anak jadi punya persiapan mental untuk mulai bersekolah.
3. Kunjungi Sekolah
Dikatakan Anna, tidak ada salahnya mengunjungi calon sekolah sebagai persiapan mental untuk anak.Â
Ayah dan ibu bisa mengajak Si Kecil melihat suasana kelasnya, tempat bermain, dan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekolah.
Bahkan, jika memungkinkan, Anna menyarankan untuk memperkenalkan anak pada calon gurunya.
"Sampaikan hal-hal positif tentang sekolah untuk mengurangi kecemasan anak," ujarnya.
4. Ajarkan Anak Cara Berinteraksi dan Mendapatkan Teman Baru
Agar anak tidak merasa malu atau canggung ketika bertemu orang lain atau teman baru di sekolah, Anna menyarankan agar orang tua mengajarkan anak cara berkenalan dengan calon temannya.
Misalnya, melatih anak menyebutkan nama dirinya sambil menanyakan nama lawan bicaranya, sekaligus menyodorkan tangan kepada calon temannya terlebih dahulu.
Bisa juga mengingatkan dirinya untuk tersenyum dengan pandangan mengarah ke orang yang diajak berkenalan.
5. Ajak Berkomunikasi tentang Pengalaman Pertama Sekolahnya
Tips yang terakhir adalah membangun komunikasi yang baik dengan anak. Misalnya, dengan mengajak anak untuk duduk dan makan bersama ketika pulang sekolah.
Anna, mengatakan, coba untuk mengobrol dan membahas tentang pengalaman pertama anak di sekolah.
"Saat mengobrol, jangan fokus pada hal buruk yang terjadi seperti tangisannya saat terpisah dari orangtua, tapi lebih fokus pada hal baik yang sudah terjadi, seperti anak sudah menggunakan seragam dan mau datang ke sekolah," ujar Anna.
"Percakapan dapat ditutup dengan mengucapkan selamat karena anak sudah mencoba masuk sekolah, dan semangati untuk terus melakukannya," Anna menekankan.