Terlihat Tak Peduli tapi Kucing Tahu Tuannya Sedang Sedih

Kucing bisa membedakan suara manusia saat sedih dan bahagia. Jadi, berniat curhat dengan kucing?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jan 2024, 18:48 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 06:00 WIB
Tidak benar faktanya kucing membuat manusia mandul
Kucing bisa tahu pemilik sedang sedih. (unsplash.com/@natttanez)

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran kucing bisa menjadi hal yang membuat pemilik bahagia termasuk menghibur kala sedang sedih. Namun, tahukah Anda kalau kucing yang tampaknya terlihat bodo amat atau tidak peduli ternyata tahu suasana hati pemiliknya?

"Semakin dekat hubungan kucing dengan pemilik maka hewan satu ini bisa tahu kalau tuannya itu sedang sedih," kata peneliti perilaku hewan Ragen McGowan mengutip Daily Paws.

Ada beberapa aspek yang membuat anabul bisa mengetahui pemilik kucing sedang bersedih. Diantaranya lewat:

- Aroma

Kucing dapat mengenali isyarat seperti aroma tubuh pemilik untuk mengetahui suasana hati tuannya kata McGowan. -

- Petunjuk Visual

Aroma saja tak cukup kuat mengenali emosi manusia. McGowan mengatakan bahwa ada petunjuk lain yakni visual sang pemilik bisa membantu kucing mengidentifikasi suasana hati pemilik.

"Kucing peka terhadap pandangan—ke mana mata kita memandang. Dan mereka menggunakan ini untuk menilai suasana hati atau niat kita," kata McGowan.

Bila ingin curhat dengan kucing, McGowan menyarankan saat berbicara dengannya beri tatapan dengan kedipan yang lambat. Hewan itu pasti akan memberikan perhatian kepada pemiliknya.

- Suara

Kucing bereaksi terhadap suara manusia. Maka dia bisa tahu kondisi emosi pemiliknya.

"Kucing dapat membedakan keadaan emosi manusia berdasarkan nada suara. Ia paham suara sedih dan bahagia," kata McGowan.

Reaksi Kucing Saat Kesehatan Mental Pemilik Rendah

Faktor Manusia
Ilustrasi anak kucing/credit: unsplash.com/Guile

Hingga kini peneliti tidak mengetahui apakah kucing bisa memahami kesedihan pemilik seperti manusia memahami kesedihan manusia lainnya.

Namun, ada bukti bahwa kucing memberikan respons kala kesehatan mental tuannya sedang tidak baik. Caranya dengan memberikan hiburan dengan memperbanyak bersentuhan dengan tuannya. 

"Ketika pemilik hewan peliharaan mengalami depresi, kucing lebih sering bergesekan atau bersentuhan dengan tuannya. Kemungkinan kucing merespons keadaan emosi tersebut dengan mencoba menghibur atau menarik perhatian sang pemilik," kata McGowan.

Saling Tularkan Emosi

Ilustrasi Memelihara Kucing
Ilustrasi memelihara kucing (dok. Pixabay.com/StockSnap/Putu Elmira)

Sudah ada bukti bahwa kehadiran kucing bisa membuat pemilik tenang. Misal dengan mengelusnya bisa memberikan perasaan bahagia pada manusia lantara senyawa bahagia terlepas di otak.

 Tetapi bagaimana suasana hati kita memengaruhi mereka?

"Penelitian telah menemukan bahwa pemilik dan kucing mereka mencerminkan kesejahteraan dan perilaku satu sama lain," kata McGowan.

"Demikian pula, survei Purina menemukan bahwa 71 persen pemilik kucing yang disurvei setuju bahwa mereka merasa kucing stres saat sedang stres."

Jadi, kata McGowan, penting bagi pemilik menjaga kesehatan mental sehingga kesehatan mental kucing juga baik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya