Anak Adopsi Wajib Tahu Statusnya, Kapan Waktu yang Tepat untuk Membicarakannya?

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memberitahu Anak Adopsi tentang Statusnya?

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 16 Apr 2024, 11:16 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2024, 11:00 WIB
Anak Adopsi Perlu Tahu Statusnya, Kapan Waktu yang Tepat untuk Memberitahu? (dok.unsplash)
Anak Adopsi Perlu Tahu Statusnya, Kapan Waktu yang Tepat untuk Memberitahu? (dok.unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi orang tua adalah sebuah anugerah luar biasa, termasuk bagi mereka yang adopsi anak. Namun, dalam perjalanan membesarkan anak adopsi, terdapat momen penting yang harus dihadapi oleh orang tua, yaitu menentukan waktu yang tepat untuk memberitahu anak tentang status adopsi mereka.

Membahas adopsi dengan anak membutuhkan kehati-hatian, kesabaran, dan persiapan yang matang agar momen tersebut dapat berlangsung dengan baik dan memberikan dampak positif bagi anak.

"Penting untuk orang tua memberi tahu anaknya jika mereka merupakan anak adopsi. Ini bukan sebuah keputusan yang pantas dipertimbangkan, tapi memang harus dibuat. Anak adopsi perlu diberitahu," kata seorang advokat kesehatan mental dan konsultan, Jessenia Parmer, dilansir dari Verywell Family pada Selasa, 16 April 2024.

Sebelum memulai pembicaraan, orang tua perlu mempertimbangkan jenis adopsi dan asal usul anak tersebut. Anak-anak yang masih memiliki hubungan dengan keluarga biologis atau yang diadopsi melalui adopsi terbuka mungkin sudah memiliki pemahaman atau bahkan kenangan tentang orang tua kandung mereka.

Dalam adopsi terbuka, anak dapat menjalin hubungan berkelanjutan dengan orang tua kandung, termasuk komunikasi dan kunjungan.

 

Adopsi di Panti Asuhan atau Adopsi Tertutup

Sementara itu, anak-anak yang diadopsi dari panti asuhan atau yang lebih besar pada saat adopsi mungkin memiliki kenangan tentang keluarga kandung mereka dan alasan mereka tidak dapat tinggal bersama.

Pemahaman ini bisa memudahkan orang tua dalam menjelaskan status adopsi kepada mereka.

Bagaimana dengan anak-anak yang mengalami adopsi tertutup atau yang diadopsi sejak lahir? Mereka mungkin tidak memiliki kenangan tentang orang tua kandung mereka.

Dalam kasus seperti ini, peran orang tua sangat krusial untuk menjelaskan latar belakang dan status adopsi mereka dengan cara yang sensitif dan penuh perhatian.

Dengan memperhatikan cara pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak adopsi merasa lebih terintegrasi dan memahami latar belakang mereka dengan cara yang sehat dan positif.

 

Kapan Waktu yang Tepat Beritahu Anak Status Adopsi Mereka?

Sebagian besar orang tua yang mengadopsi anak kemungkinan besar akan memilih untuk tidak memberi tahu anak mengenai status adopsinya.

Namun, para ahli mengatakan bahwa penting bagi sang anak untuk mengetahui informasi tersebut langsung dari orang tuanya. 

Berikut merupakan alasan penting untuk memberitahukan anak mengenai status adopsi mereka:

Sebaiknya Tahu dari Orang Tua Angkat Ketimbang Orang Lain

Tidak akan menutup kemungkinan bahwa suatu saat anak akan menemukan informasi mengenai status adopsi mereka dari orang lain atau dari dokumen-dokumen yang tidak sengaja terungkap.

Mengetahui status adopsi dengan cara-cara ini pada usia dewasa akan membuat mereka merasa terkejut atau bahkan marah. Terlebih pada fakta bahwa orang tua tidak memberi tahu mereka secara langsung.

Membantu Mereka Untuk Memahami Kondisi Genetik

Mengetahui status adopsi dapat membantu anak memahami genetik mereka. Hal ini penting, terutama jika orang tua angkat tidak memiliki informasi tentang keluarga kandung anak.

Dengan mengetahui status adopsi, anak dapat menjalani tes genetik untuk mengetahui potensi risiko kesehatan yang mungkin mereka miliki.

Membebaskan Anak Untuk Memutuskan Pilihan

Memberikan informasi ini kepada mereka memberdayakan mereka untuk membuat pilihan mereka sendiri tentang bagaimana mereka ingin menjalani hidup mereka.

Dengan mengetahui bahwa mereka diadopsi, anak-anak dapat memutuskan apakah mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah keluarga kandung mereka atau bahkan mencari kerabat kandung mereka.

 

Menentukan Waktu yang Tepat Soal Status Adopsi Anak

Membahas status adopsi dengan anak merupakan langkah penting dalam membangun hubungan yang terbuka dan penuh kepercayaan antara orang tua dan anak.

Penentuan waktu yang tepat untuk mengungkapkan informasi ini perlu dipertimbangkan dengan sangat matang.

Berdasarkan sebuah penelitian, disarankan agar orang tua memberitahukan anak tentang status adopsinya sejak usia dini, idealnya sejak mereka berusia 3 tahun.

Hal ini didasarkan pada temuan bahwa menginformasikan anak sejak usia muda dapat mengurangi risiko kerusakan emosional yang mungkin dialami anak di kemudian hari.

Penelitian yang melibatkan 254 orang dewasa yang diadopsi sejak kecil menunjukkan bahwa individu yang diberitahu tentang adopsinya sejak usia 3 tahun cenderung lebih nyaman dalam mencari kontak dengan kerabat kandung atau membangun koneksi dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa.

Sebaliknya, mereka yang mengetahui status adopsi mereka setelah berusia 3 tahun cenderung mengalami lebih banyak kesulitan emosional dan memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah.

Studi ini mendukung temuan lain yang menunjukkan bahwa mengetahui status adopsi pada usia yang lebih tua dapat berhubungan dengan masalah psikologis seperti marah, perasaan dikhianati, depresi, dan kecemasan.

 

Memahami Beberapa Kondisi Anak Adopsi

Menjelaskan status adopsi kepada anak dapat menjadi proses yang mudah atau rumit, tergantung pada latar belakang mereka.

Dalam beberapa kasus, seperti saat ibu kandung tidak mampu memberikan pengasuhan yang layak, penjelasannya mungkin lebih mudah dipahami anak.

Namun, dalam situasi lain, seperti ketika orang tua kandung terlibat dalam penyalahgunaan narkoba atau tindakan kriminal, menjelaskan situasinya menjadi lebih rumit.

Hal ini terutama berlaku pada kasus adopsi akibat pemerkosaan atau inses, di mana orang tua kandung mungkin tidak layak digambarkan sebagai sosok yang positif.

Meskipun situasi sulit, penting untuk tetap jujur kepada anak. Menyembunyikan kebenaran dapat mendorong mereka untuk mengembangkan fantasi tentang orang tua kandung, seperti bayangan tentang pertemuan yang bahagia atau penjemputan oleh orang tua kandung.

Memberi tahu mereka kebenaran, meskipun menyakitkan, dapat melindungi mereka dari rasa kecewa dan trauma yang lebih besar di kemudian hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya