Cuaca Panas Landa Arab Saudi, Menag Yaqut Imbau Jemaah Haji Siapkan Kesehatan Fisik

Sebelum berangkat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau para jemaah untuk mempersiapkan kesehatan fisik. Pasalnya, selain rangkaian ibadah yang padat, jemaah haji 2024 juga diperkirakan akan menghadapi cuaca yang sangat panas di Mekah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 10 Mei 2024, 12:22 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2024, 12:21 WIB
Cuaca Panas Landa Arab Saudi, Menag Yaqut Imbau Jemaah Haji Siapkan Kesehatan Fisik
Cuaca Panas Landa Arab Saudi, Menag Yaqut Imbau Jemaah Haji Siapkan Kesehatan Fisik. (Foto: Humas Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Keberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci tinggal menghitung hari. Para jemaah akan mulai diberangkatkan secara bertahap dari 12 Mei hingga 10 Juni 2024.

Sebelum berangkat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau para jemaah untuk mempersiapkan kesehatan fisik. Pasalnya, selain rangkaian ibadah yang padat, jemaah haji 2024 juga diperkirakan akan menghadapi cuaca yang sangat panas di Mekah.

Cuaca panas ini dirasakan langsung oleh Yaqut saat mengecek kesiapan hotel, bus, dan dapur katering jemaah haji di Mekah.

“Cuaca sangat panas. Hari ini, 40 derajat. Ini belum puncak. Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat,” terang pria yang akrab disapa Gus Men di Mekah, Selasa, 7 Mei 2024 mengutip keterangan pers.

Maka dari itu, Yaqut mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisiknya. Sebab, haji merupakan ibadah fisik. Jemaah diminta untuk cukup istirahat jelang keberangkatan ke Arab Saudi.

“Saya minta jemaah haji menyiapkan fisik sebaik-baiknya. Haji ini ibadah fisik. Siapkan fisik terbaik. Jangan terlau diforsir. Makan makanan bergizi, vitamin. Ini akan membantu jemaah dalam menjaga stamina,” pesan Gus Men.

Petugas Siap Membantu Jemaah 24 Jam

Meski begitu, Yaqut menyarankan para jemaah untuk tidak khawatir dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Pasalnya, Kemenag telah menyiapkan petugas yang siap melayani mereka kapanpun dibutuhkan.

“Jangan khawatir, Kemenag sudah menyiapkan para petugas dengan Kemenkes yang akan terus melayani jemaah 24 jam. Jemaah jangan ragu menyampaikan hal apa pun kepada para petugas untuk bisa membantu jemaah,” jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah ikhtiar menjaga kesehatan jemaah haji telah dilakukan Kementerian Agama untuk penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.

Salah satunya dengan merilis Senam Haji. Senam Haji diisi gerakan sederhana yang diciptakan oleh para pakar senam sehat yang profesional pada bidangnya. Tujuannya, gerakan ini bisa dilakukan oleh seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk mereka yang lanjut usia.

Pastikan Kesehatan Jemaah Haji dengan Istiha’ah

Selain Senam Haji, Kemenag sejak awal, telah menetapkan istitha’ah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya haji.

Istitha’ah dalam bahasa Indonesia dibahasakan dengan kata mampu. Istitha’ah menjadi salah satu syarat wajib menunaikan ibadah haji.

Menurut Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia VI Tahun 2018, istitha’ah adalah mencakup aspek finansial. Yakni biaya perjalanan dan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan serta keamanan. Kemudian dikuatkan dengan hasil Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 bahwa istitha’ah merupakan syarat pelunasan biaya haji.

Di samping itu, jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci harus memenuhi istitha’ah kesehatan (badaniyyah) yang mencakup kesehatan fisik dan kesehatan mental. Ini merupakan bagian dari pemenuhan syarat wajib pelaksanaan haji.

Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

Secara teknis, Kementerian Kesehatan telah menyusun sebuah regulasi mengenai standar teknis pemeriksaan kesehatan dalam rangka penetapan status istitha’ah kesehatan jemaah haji melalui KMK No HK.01.07/MENKES/2118/2023.

Istitha’ah kesehatan menurut regulasi adalah jika jemaah telah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan baik fisik maupun mental di fasilitas pelayanan kesehatan.

Istitha’ah kesehatan ini penting mengingat ibadah haji mencakup ibadah fisik seperti tawaf, sa’i, mabit di Muzdalifah, mabit dan melontar di Mina.

“Selain itu mengingat angka kematian jemaah haji pada masa operasional haji 2023 sebanyak 774 orang yang wafat termasuk di dalamnya ada satu petugas haji yang wafat,” kata Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan, Naif Adnan di laman resmi Kementerian Agama.

Kemenag menyampaikan, Indonesia tahun ini mendapat 241.000 kuota. Ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Dari jumlah itu, ada sekitar 45.000 jemaah haji reguler yang masuk kategori lanjut usia (lansia).

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya