Liputan6.com, Cilacap - Ulama besar yang juga Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau lebih akrab dengan sapaan Gus Dur merupakan sosok ulama tanah air yang dikagumi banyak orang. Gus Dur juga tersohor kewaliannya sebagaimana dikisahkan oleh banyak orang.
Meskipun beliau seorang ulama dan wali yang dipercaya memiliki banyak karomah yang tak masuk akal, Gus Dur memiliki selera humor yang tinggi.
Jikalau mau memadankan tokoh ulama sekaligus wali yang memiliki karakteristik kocak yang hidup di era keemasan Islam, Gus Dur itu merupakan penjelmaan dari sosok Abu Nawas di era modern.
Advertisement
Baca Juga
Terdapat kisah kocak sebagaimana dituturkan oleh Gus Dur sendiri perihal kuli di Arab Saudi yang sedang bertengkar, namun malah dikira sedang berdoa oleh para jemaah haji Indonesia.
Simak Video Pilihan Ini:
Kuli di Arab Saudi Berebut Barang Bawaan Gus Dur
Mengutip Republika, bahasa Arab bagi sebagian besar umat Islam Indonesia dianggap sebagai lantunan doa. Padahal Bahasa Arab adalah bahasa sehari-hari banyak negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Ada cerita lucu dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) soal jamaah haji dan kuli di bandara Arab Saudi.
Tidak banyak jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci yang mengerti bahasa Arab. Seperti rombongan keluarga besar NahdlatulUlama (NU) dari Tegal, di mana Gus Dur masuk dalam rombongan.
Saat tiba di bandara King Abdul Azis ada sejumlah kuli pengangkut barang yang berebut membawakan barang-barang bawaan Gus Dur. Kemudian terjadi cekcok antara kuli-kuli panggul tersebut. Mereka berdebat memakai bahasa Arab.
Advertisement
Dikira sedang Berdoa
Seperti dinukil dari buku Gus Dur Menertawakan NU, para jamaah yang ikut rombongan Gus Dur melihat dan mendengar perdebatan para kuli. Jamaah haji asal Tegal itu pun langsung mengerumuni para kuli tersebut.
"Aamiin... Aamiin... Aamiinn," kata para jamaah asal Tegal setiap kali mendengar kuli-kuli panggul tersebut berbicara.
Gus Dur yang melihat kelakuan para jamaah itu heran dan langsung mendatangani mereka. "Lho mengapa kalian malah berkerumun di sini? Sudah tahu itu orang sedang berebut barang bawaan dan bahkan bertengkar!" kata Gus Dur.
Seorang jamaah menjawab, "Mereka terlihat fasih berdoa, apalagi mereka menggunakan sorban, pasti mereka semua adalah orang alim. Makanya kami ikut amini saja doa-doa mereka, Gus."
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul