Menkes Rusia Sarankan Warganya Bercinta di Jam Istirahat Kerja

Demi meningkatkan angka kelahiran, Menkes negara tersebut menyarankan warganya untuk bercinta di jam istirahat kerja.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Sep 2024, 13:56 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 10:50 WIB
Kehidupan di Ibu Kota Rusia Kembali Normal Setelah Kudeta Gagal Tentara Bayarannya
Demi meningkatkan angka kelahiran Rusia, Menkes negara tersebut menyarankan warganya untuk bercinta di jam istirahat kerja. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Rusia Yevgeny Shestopalov menyarankan agar warga berhubungan seksual dengan pasangannya di jam istirahat bekerja. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk membantu menaikkan angka kelahiran Rusia yang rendah belakangan ini. 

Pernyataan Yevgeny Shestopalov tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara di televisi nasional Rusia baru-baru ini. Ia mengatakan warga Rusia bisa 'melakukan prokreasi saat istirahat' seperti mengutip The Mirror.

Menurut Yevgeny aktivitas bercinta tidak harus menunggu akhir pekan. Tidak ada masalah bila aktivitas bercinta dilakukan di hari kerja.

"Menjadi sangat sibuk bekerja bukan alasan yang sah, itu alasan yang lemah," katanya.

"Anda (warga Rusia) dapat melakukan prokreasi selama waktu istirahat karena hidup berlalu begitu cepat, " katanya lagi mengutip News Week, Senin, 23 September 2024.

Kemudian ia ditanyakan lagi mengenai waktu untuk melakukan aktivitas intim tersebut lantaran ada juga orang yang bekerja 12-14 jam dalam sehari. Lalu, Yevgeny menjawab: "saat jam istirahat".

Angka Kelahiran Rusia 1,4

Hal itu ia sampaikan lantaran angka kelahiran Rusia sedang rendah. Menurut laporan Reuters, pada enam bulan pertama di 2024 adalah angka kelahiran terendah di Rusia dalam 25 tahun terakhir.

Menurut Presiden Vladimir Putin lewat juru bicara Dmitry Peskov pada Juli lalu, angka kelahiran di Rusia adalah 1,4 anak per perempuan. Ini artinya perempuan di Rusia memiliki anak antara 1-2 saja. 

"Angka kelahiran sangat rendah sekarang, yakni 1,4," kata Putin mengutip AFP.

"Ini seperti negara-negara Eropa, Jepang, dan sebagainya. Namun ini adalah bencana bagi masa depan bangsa," lanjut Putin.

Belum lagi saat perang Rusia dengan Ukraina memperburuk populasi di negara itu. Banyak juga yang keluar dari Rusia karena efek perang tersebut.

Maka dari itu pada Juli, pemerintahan Rusia mengatakan sedang berupaya untuk menaikkan kembali angka kelahiran yang turun.

Meningkatkan Populasi Rusia Jadi Prioritas Putin

Putin sebelumnya telah menyatakan bahwa ia memprioritaskan dalam meningkatkan angka kelahiran dan populasi negara. Begini kata Putin,"melestarikan rakyat Rusia adalah prioritas nasional tertinggi kami."

Tepatnya pada bulan Februari, Putin mengatakan bahwa untuk menjaga etnis Rusia maka sebuah keluarga perlu memiliki setidaknya dua anak untuk bertahan hidup, tetapi harus memiliki tiga anak untuk menumbuhkan populasi, menurut Reuters.

Berbagai upaya Rusia lakukan untuk meningkatkan angka kelahiran, salah satunya dengan menawarkan keringanan pajak dan insentif tunai kepada keluarga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya