Di Balik Perubahan Fisik Ibu Hamil, Tiap Trimester Ada Perkembangan Penting Janin

Memahami masing-masing trimester dapat membantu ibu hamil menjaga kesehatan dan memberikan yang terbaik untuk bayi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 09 Nov 2024, 15:20 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2024, 11:00 WIB
Di Balik Perubahan Fisik Ibu Hamil Tiap Trimester Ada Perkembangan Penting Janin
Di Balik Perubahan Fisik Ibu Hamil Tiap Trimester Ada Perkembangan Penting Janin. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap trimester kehamilan memiliki peran penting dalam perkembangan janin dan kesehatan ibu. Memahami masing-masing trimester dapat membantu ibu hamil menjaga kesehatan dan memberikan yang terbaik untuk bayi.

Trimester Pertama

Menurut dokter spesialis kebidanan kandungan RS EMC Alam Sutera, Elita Gustiana Ardi, trimester pertama kehamilan dimulai pada Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Ini berlangsung hingga akhir minggu ke-12.

Di trimester ini, ibu mengalami berbagai perubahan fisik seperti:

  • Nyeri di payudara;
  • perubahan kulit;
  • perubahan vagina;
  • perubahan berat badan.

Pada masa ini, janin mengalami perkembangan yang sangat pesat. Organ-organ utama mulai terbentuk, dan detak jantung dapat dideteksi. Ini adalah waktu krusial untuk memastikan asupan nutrisi yang tepat, seperti asam folat, untuk mencegah kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang.

Ibu hamil mulai mengalami gejala seperti mual dan kelelahan, perubahan emosi, sering buang air kecil dan konstipasi.

“Penting sekali tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan bergizi dan tinggi serat, karena itu sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang suplemen vitamin prenatal yang tepat,” tulis Elita di laman EMC dikutip Sabtu (9/11/2024).

Trimester Kedua

Kehamilan berlanjut di trimester kedua, ini dimulai pada minggu ke 13 hingga akhir minggu ke 28 kehamilan.

Memasuki trimester kedua, banyak ibu hamil merasakan peningkatan energi, karena keluhan kehamilan sudah mulai berkurang.

Sementara, janin semakin berkembang dan ibu mungkin mulai merasakan gerakan pertama bayi nya. Nutrisi tetap menjadi fokus utama termasuk daging tanpa lemak, seafood yang dimasak dengan sempurna, sayuran berdun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, oatmeal, kalsium, dan zat besi dalam pola makan.

“Vitamin yang diperlukan antara lain vitamin D, asam folat, zat besi dan kalsium.”

Perubahan fisik ibu yang terjadi pada trimester kedua adalah:

  • Perut semakin membesar;
  • berat badan naik sekitar 1,5–2 kg setiap bulan;
  • nafsu makan membaik;
  • perubahan warna kulit (bercak hitam di wajah atau garis gelap dari pusar sampai kemaluan);
  • pertumbuhan Rambut di bagian tertentu lebih tebal;
  • kaki mudah kram, terutama saat tidur;
  • payudara nyeri dan membesar.

Di saat seperti ini, ibu hamil disarankan:

  • Tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat.
  • Tidak merokok, mengkonsumsi vitamin dan suplemen.
  • Jangan makan yang berlebihan.
  • Banyak mengedukasi diri tentang kehamilan dan persalinan.
  • Olahraga ringan, misalnya berjalan kaki atau yoga, sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental.

“Namun untuk memulai olahraga ringan tersebut alangkah baiknya apabila berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.”

Ibu hamil juga perlu menjalani tes skrining penting untuk memeriksa kesehatan janin dan mendeteksi potensi masalah. Diskusikan hasil tes ini dengan dokter untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, saran Elita.

Trimester Ketiga

Masa kehamilan trimester ketiga adalah usia kehamilan 29-40 minggu, pertumbuhan janin semakin pesat, sering di sertai ketidaknyamanan fisik. Ini membuat sebagian ibu hamil merasa kelelahan, nyeri punggung, kesulitan bernapas, juga periode persiapan menyambut kelahiran.

Persiapan mental untuk melahirkan juga sangat penting. Latihan pernapasan dan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi kecemasan menjelang persalinan. Diskusikan rencana persalinan dengan dokter untuk memastikan semua langkah sudah dipersiapkan dengan baik.

Persiapan Menuju Persalinan

Pemeriksaan prenatal yang teratur sangat penting untuk memantau perkembangan bayi dan kesehatan ibu. Tes seperti USG, pemeriksaan darah, dan penilaian kesehatan janin membantu mendeteksi masalah lebih awal.

“Pastikan untuk menjadwalkan kunjungan rutin dan diskusikan segala kekhawatiran dengan dokter.”

Kesehatan mental ibu hamil juga tidak kalah penting. Stres dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Beberapa saran untuk menjaga kesehatan mental selama masa kehamilan yakni:

  • Berikan Waktu untuk Diri Sendiri: Dedikasikan waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.
  • Berolahraga Ringan: Aktivitas fisik ringan seperti yoga, senam hamil atau berjalan dapat membantu meredakan stres.
  • Bicara tentang Perasaan: Jangan ragu untuk berbicara dengan orang terdekat atau profesional kesehatan mengenai perasaan dan kekhawatiran.
  • Dapatkan Dukungan: Bergabunglah dengan kelompok ibu hamil atau komunitas untuk berbagi pengalaman.

Saat hari perkiraan lahir semakin dekat, ketakutan tentang persalinan mungkin akan muncul. Ibu mulai khawatir apakah prosesnya akan menyakitkan, berapa lama akan bertahan dari rasa sakit, hingga khawatir apakah ibu bisa melewatinya.

Untuk mengatasi hal ini, ibu perlu mempertimbangkan untuk mengikuti kelas melahirkan. Ibu akan mempelajari apa yang dikhawatirkan dan bertemu dengan ibu hamil lainnya untuk saling berbagi kegembiraan dan kekhawatiran.

“Berbicaralah dengan orang yang memiliki pengalaman melahirkan yang positif. Hal tersebut bisa meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa khawatir,” pungkas Elita.

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya