Pemakai psikotropika jenis Happy Five menurut Psikiater dan Mantan Direktur Pengawasan NAPZA BPOM, dr. Danardi Sosrosumihardjo SpKJ (K) memiliki pola pikir tidak rasional dan ketinggalan zaman.
Salah satu contoh kasusnya Mantan kekasih bandar narkoba Freddy Budiman, Vanny Rossyane menurut pemberitaan yang beredar wanita ini mengonsumsi psikotropika golongan IV untuk mengatasi rasa cemas dan takutnya.
Â
"Vanny Rossyane enggak fungky (keren), zat itu sudah lama beredar, pecandu itu tidak funky dan penyalahgunaannya itu akibat pola pikirnya yang tidak rasional," ungkap dr. Danardi, Jumat (20/9/2013).
Menurut dr. Danardi produk Jepang ini masuk Indonesia sudah sekitar enam tahun lalu, Happy Five memang dapat mengurangi kecemasan seseorang namun hal ini sesuai dengan resep dokter.
"Dalam Happy Five terkandung nimetazepam yakni obat anti cemas, dokter dan psikiater menggunakannya untuk mengobati kecemasan pasien namun sesuai dengan resep," paparnya.
Pecandu seperti Vanny dapat diobati bila dalam dirinya memiliki niat dan pengobatan. "Untuk pasien berhenti mengonsumsi Happy Five bila pengobatannya sudah selesai (masalah teratasi) kalau pecandu bisa berhenti asal ada niat," jelas dr. Danardi.
(Mia/Abd)
Salah satu contoh kasusnya Mantan kekasih bandar narkoba Freddy Budiman, Vanny Rossyane menurut pemberitaan yang beredar wanita ini mengonsumsi psikotropika golongan IV untuk mengatasi rasa cemas dan takutnya.
Â
"Vanny Rossyane enggak fungky (keren), zat itu sudah lama beredar, pecandu itu tidak funky dan penyalahgunaannya itu akibat pola pikirnya yang tidak rasional," ungkap dr. Danardi, Jumat (20/9/2013).
Menurut dr. Danardi produk Jepang ini masuk Indonesia sudah sekitar enam tahun lalu, Happy Five memang dapat mengurangi kecemasan seseorang namun hal ini sesuai dengan resep dokter.
"Dalam Happy Five terkandung nimetazepam yakni obat anti cemas, dokter dan psikiater menggunakannya untuk mengobati kecemasan pasien namun sesuai dengan resep," paparnya.
Pecandu seperti Vanny dapat diobati bila dalam dirinya memiliki niat dan pengobatan. "Untuk pasien berhenti mengonsumsi Happy Five bila pengobatannya sudah selesai (masalah teratasi) kalau pecandu bisa berhenti asal ada niat," jelas dr. Danardi.
(Mia/Abd)