Jumlah orang yang mampu melihat kehidupan di masa yang akan datang tidaklah sedikit di dunia ini. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang menjadikan kelebihan yang dimilikinya sebagai profesi yang cukup menjanjikan. Sebenarnya, apakah secara ilmiah hal-hal seperti ini memang ada?
Menurut penelitian terbaru, mampu melihat sesuatu di masa depan atau dapat merasakan kejadian aneh hanyalah tipuan dari pikirannya sendiri yang telah disalahartikan selama ribuan tipuan.
Selain itu, kemampuan untuk melihat perubahan halus yang terjadi tidak turun kepada persepsi sensorik tambahan atau kemampuan untuk mendeteksi hal-hal di luar kelima indera yang ada.
Justru sebaliknya, itu terjadi karena otak manusia tidak diberi waktu untuk memroses informasi mengenai apa yang dilihatnya. Semuanya terlihat samar dan perubahan yang terjadi tidak sepenuhnya dapat terlihat jelas.
Dalam sebuah studi, para peneliti memberikan para responden sepasang foto berwarna, dengan beberapa gaya yang berbeda di setiap fotonya. Selanjutnya, setiap foto diperlihatkan selama 1,5 detik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta umumnya dapat mendeteksi ketika perubahan telah terjadi, bahkan ketika para responden itu tidak bisa mengidentifikasi apa yang telah berubah.
"Ada kepercayaan umum bahwa pengamat dapat mengalami perubahan secara langsung dengan pikiran mereka, tanpa perlu mengandalkan indra fisik tradisional seperti penglihatan, pendengaran, rasa, bau dan sentuhan untuk mengidentifikasi itu," kata Peneliti yang berasal dari Melbourne School of Psychological Sciences, Dr Howe seperti dikutip Daily Mail, Senin (20/1/2014)
Dalam studi ini, lanjut Dr Howe, pihaknya telah memberikan bukti secara langsung bahwa perilaku para responden secara teratur dapat mendeteksi ketika perubahan telah terjadi tanpa harus mampu mengidentifikasi apa yang telah berubah.
(Adt/Igw)
Baca juga:
Hubungan Seks Bikin Otak Makin Encer?
Pilihan Sarapan Pendongkrak Stamina Otak
Banyak Pria Amerika dan Eropa Tak PD Bila Botak
Menurut penelitian terbaru, mampu melihat sesuatu di masa depan atau dapat merasakan kejadian aneh hanyalah tipuan dari pikirannya sendiri yang telah disalahartikan selama ribuan tipuan.
Selain itu, kemampuan untuk melihat perubahan halus yang terjadi tidak turun kepada persepsi sensorik tambahan atau kemampuan untuk mendeteksi hal-hal di luar kelima indera yang ada.
Justru sebaliknya, itu terjadi karena otak manusia tidak diberi waktu untuk memroses informasi mengenai apa yang dilihatnya. Semuanya terlihat samar dan perubahan yang terjadi tidak sepenuhnya dapat terlihat jelas.
Dalam sebuah studi, para peneliti memberikan para responden sepasang foto berwarna, dengan beberapa gaya yang berbeda di setiap fotonya. Selanjutnya, setiap foto diperlihatkan selama 1,5 detik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta umumnya dapat mendeteksi ketika perubahan telah terjadi, bahkan ketika para responden itu tidak bisa mengidentifikasi apa yang telah berubah.
"Ada kepercayaan umum bahwa pengamat dapat mengalami perubahan secara langsung dengan pikiran mereka, tanpa perlu mengandalkan indra fisik tradisional seperti penglihatan, pendengaran, rasa, bau dan sentuhan untuk mengidentifikasi itu," kata Peneliti yang berasal dari Melbourne School of Psychological Sciences, Dr Howe seperti dikutip Daily Mail, Senin (20/1/2014)
Dalam studi ini, lanjut Dr Howe, pihaknya telah memberikan bukti secara langsung bahwa perilaku para responden secara teratur dapat mendeteksi ketika perubahan telah terjadi tanpa harus mampu mengidentifikasi apa yang telah berubah.
(Adt/Igw)
Baca juga:
Hubungan Seks Bikin Otak Makin Encer?
Pilihan Sarapan Pendongkrak Stamina Otak
Banyak Pria Amerika dan Eropa Tak PD Bila Botak