7 Ciri-Ciri Pria Mandul yang Perlu Diwaspadai, Kenali Sejak Dini

Jangan abaikan ciri-ciri infertilitas pada pria.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 10 Jul 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 11:00 WIB
Ilustrasi Pria mandul
Ilustrasi Pria mandul (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri pria mandul bisa dideteksi sejak dini agar dapat memperoleh penanganan yang tepat. Kemandulan pria adalah masalah kesehatan pada pria yang menurunkan kemungkinan pasangan wanitanya hamil. Sekitar 13 dari 100 pasangan memiliki kemungkinan kemandulan. Ada banyak penyebab kemandulan pada pria dan wanita. Pada lebih dari sepertiga kasus kemandulan, masalahnya ada pada pria.

Ciri-ciri pria mandul sering dikaitkan dengan kondisi yang mendasarinya. Kemandulan pria disebabkan oleh produksi sperma yang rendah, fungsi sperma yang abnormal atau penyumbatan yang mencegah pengiriman sperma. Penyakit, cedera, masalah kesehatan kronis, pilihan gaya hidup dan faktor-faktor lain dapat berperan dalam menyebabkan kemandulan pria.

Ada ciri-ciri pria mandul yang secara umum dapat dikenali. Ciri-ciri pria mandul ini bahkan sering tidak disadari. Mengetahui ciri-ciri pria mandul bisa membuat pria lebih waspada akan kesehatan reproduksinya.

Dengan mengetahui ciri-ciri pria mandul, diharapkan pria segera mendapatkan penanganan tepat sesuai kondisi yang mendasarinya. Berikut ciri-ciri pria mandul yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu(10/7/2019).

Perubahan hasrat seksual.

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Ciri-ciri pria mandul yang pertama adalah adanya perubahan hasrat seksual. Perubahan kejantanan sering diatur oleh hormon, bisa menunjukkan masalah dengan kesuburan. Sebagaimana diketahui, kesuburan pria juga terkait dengan kesehatan hormonnya. Berbagai ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi kesuburan pria. Testosteron adalah hormon kunci untuk kesuburan pria, jadi masalah dengan testis yang menghasilkan hormon ini dapat menyebabkan infertilitas.

Dua hormon memberi sinyal pada testis untuk membuat sperma dan testosteron: hormon luteinisasi dan hormon perangsang folikel. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon-hormon ini, sehingga masalah dengan kelenjar ini juga dapat mempengaruhi infertilitas.

Perubahan pertumbuhan rambut.

Ilustrasi jenggot janggut kumis
Ilustrasi (iStock)

Perubahan hormon juga berdampak pada pertumbuhan rambut pada tubuh. Beberapa jenis ketidakseimbangan hormon yang berbeda dapat menyebabkan penipisan rambut.

Penyebab sesungguhnya adalah dihidrotestosteron (DHT), bentuk testosteron yang lebih kuat. DHT dibuat dari testosteron oleh enzim spesifik dalam tubuh, dan sementara testosteron dan DHT diketahui memiliki efek melemah pada folikel rambut yang berhubungan dengan penipisan rambut.

Seorang pria dengan masalah hormon dapat melihat perubahan dalam suara atau pola pertumbuhan rambutnya, perkembangan payudara, atau kesulitan dengan fungsi seksual.

Nyeri atau pembengkakan testis.

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Nyeri atau pembengkakan testis merupakan salah satu ciri-ciri pria mandul. Sebenarnya ada beberapa kondisi berbeda yang dapat menyebabkan rasa sakit atau pembengkakan pada testis. Namun, banyak di antaranya dapat berkontribusi pada kemandulan. Beberapa infeksi dapat mengganggu produksi sperma atau kesehatan sperma atau dapat menyebabkan jaringan parut yang menghalangi jalannya sperma.

Kondisi ini termasuk radang epididimis (epididimitis) atau testis (orkitis) dan beberapa infeksi menular seksual, termasuk gonore atau HIV. Meskipun beberapa infeksi dapat menyebabkan kerusakan testis permanen, paling sering sperma masih bisa diambil.

Masalah saat mempertahankan ereksi.

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Kemampuan seorang pria untuk mempertahankan ereksi sering dikaitkan dengan kadar hormonnya. Hormon yang berkurang berpotensi menyebabkan kemandulan.

Perubahan hormon, faktor psikologis, atau masalah fisik mungkin menyulitkan untuk dapat atau mempertahankan ereksi. Jika ini menjadi kejadian biasa, itu dapat mengganggu hubungan seksual atau menjadi tanda masalah yang mendasarinya.

Masalah dengan ejakulasi.

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Ketidakmampuan ejakulasi adalah tanda bahwa sudah saatnya berkonsultasi dengan dokter. Memiliki kesulitan ejakulasi atau memperhatikan perubahan dalam ejakulasi, seperti penurunan volume, juga bisa menjadi tanda masalah mendasar terkait dengan kesuburan pria.

Masalah ejakulasi terjadi ketika sperma memasuki kandung kemih selama orgasme bukannya muncul ujung penis. Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan masalah ejakulasi ini, termasuk diabetes, cedera tulang belakang, obat-obatan, dan operasi kandung kemih, prostat atau uretra.

Beberapa pria dengan cedera tulang belakang atau penyakit tertentu tidak dapat ejakulasi sperma, meskipun mereka masih menghasilkan sperma. Seringkali dalam kasus ini sperma masih dapat diambil untuk digunakan dalam teknik reproduksi bantuan.

Perubahan testis.

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Ciri-ciri pria mandul selanjutnya terkait dengan adanya perubahan testis. Testis yang sehat adalah aspek penting dari kesuburan pria. Testis kecil atau keras yang terasa kencang mungkin merupakan tanda lain dari masalah hormon. Testis menampung sperma pria, sehingga kesehatan testis sangat penting bagi kesuburan pria.

Di sisi lain, testis yang bengkak, nyeri, atau lunak dapat menjadi tanda masalah mendasar, seperti infeksi, yang juga dapat berdampak pada kualitas sperma dan kesuburan pria.

Jika terdapat benjolan atau pembengkakan di testis, salah satu penyebab potensial mungkin adalah varikokel testis. Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah di testis, mirip seperti varises, mencegah drainase yang tepat dan menurunkan jumlah sperma. tanda-tanda dari kondisi ini termasuk nyeri tumpul, pembengkakan testis, benjolan, dan pembuluh darah yang tampak membesar.

Obesitas.

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Penelitian pada tahun 2015 mencatat bahwa banyak penelitian mengaitkan obesitas pada pria dengan infertilitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko kondisi lain yang dapat mempengaruhi kesuburan pria seperti kualitas sperma dan disfungsi seksual.

Pria yang kelebihan berat badan atau obesitas berada pada risiko lebih besar untuk mengalami infertilitas, kata sebuah analisis baru. Para peneliti di Perancis menemukan, dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal, pria yang kelebihan berat badan dan obesitas lebih cenderung memiliki jumlah sperma yang rendah, atau tidak memiliki sperma yang layak. Ini bisa menjadi ciri-ciri pria mandul yang harus diwaspadai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya