Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang mengatakan bahwa orang-orang berusia senja sudah tidak bisa lagi produktif. Tak sedikit pula yang menilai lansia hanya bisa merepotkan anak-anaknya.
Namun, semua tanggapan negatif terhadap orang berusia senja berhasil dipatahkan oleh Judith Boyd. Nenek berusia 76 tahun asal Amerika Serikat ini justru semakin menginspirasi di usianya yang telah lebih dari setengah abad.
Dilansir Liputan6.com dari laman Metro, Jumat (23/8/2019), Judith Boyd menyebut dirinya sebagai seorang granfluencer. Pasalnya, di usianya yang tak lagi muda, Judith Boyd menjadi sorotan dunia ketika berkesempatan tampil di New York Fashion Week yang digelar di awal tahun 2019 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Usut punya usut, Judith Boyd didapuk untuk jadi model dan berjalan di runway mewakili kota Denver sebagai seorang desainer. Ia tampil menjadi pembuka mengenakan busana karya C.R. Lee di perhelatan pekan mode terbesar di dunia itu.
Penampilan Judith Boyd tentu saja menghebohkan publik lantaran dirinya tampak bugar dan memesona kendati telah berusia senja. Sontak sosok nenek satu ini sukses menyedot perhatian publik.
Mematahkan pendapat masyarakat tentang lansia
Judith Boyd adalah seorang mantan perawat psikiatri yang kini berstatus janda dengan delapan cucu. Di usianya yang tak lagi muda, Judith justru aktif menekuni kariernya sebagai seorang influencer.
Lewat akun Instagram pribadinya, Judith Boyd kerapkali membagikan hasil pemotretannya mengenakan busana modis dan gayanya yang nyentrik. Selain melalui Instagram, Judith juga mengekspresikan sudut pandangnya terhadap dunia mode lewat blog pribadi yang bertajuk Style Crone.
Dalam sebuah wawancara, Judith menjelaskan asal usul dirinya memilih nama Crone untuk blognya. Pasalnya, kata Crone yang dahulu bermakna positif bagi wanita tua kini justru banyak digunakan untuk menjelaskan 'nenek buruk rupa'.
Karena perubahan budaya tersebut, Judith Boyd tergugah untuk mengembalikan kejayaan orang-orang berusia senja, khususnya wanita. Ia ingin memberikan gambaran positif dan mematahkan pendapat masyarakat bahwa wanita tua cenderung renta dan tidak produktif.
Advertisement
Mimpinya terwujud di usia senja
Judith Boyd juga menjelaskan bahwa dirinya baru menekuni dunia permodelan saat usianya 72 tahun, yakni 4 tahun silam. Namun, Ia dengan tegas menyatakan tak ada yang terlambat selama ada niat dan usaha yang keras.
Pada saat itu, Judith bergabung dengan agensi model. Selain menjadi model catwalk, Judith juga berkesempatan menjadi model komersil untuk sebuah brand perhiasan.
Lebih lanjut, Judith juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama tertarik di dunia permodelan. Namun, impiannya itu baru bisa terwujud sekarang di saat usianya sudah tak lagi muda.
Kendati demikian, Judith Boyd membuktikan bahwa anggapan lansia tak mampu lagi produktif hanyalah mitos belaka. Ke depannya, Judith berharap dia bisa menjadi inspirasi sesama wanita berusia senja dan meyakinkan mereka bahwa usia hanyalah sebatas angka.