Liputan6.com, Jakarta Tanda bahaya masa nifas penting dipahami saat masa usai kelahiran. Masa nifas atau dalam istilah medis disebut puerperium merupakan periode penyesuaian setelah melahirkan. Pada periode ini sistem reproduksi ibu kembali ke keadaan normal seperti sebelum hamil.Â
Baca Juga
Masa nifas umumnya berlangsung enam minggu atau 40 hari dan berakhir dengan ovulasi pertama dan kembalinya menstruasi normal. Enam minggu pertama setelah melahirkan adalah periode pemulihan utama yang ditandai dengan perdarahan, nyeri tubuh, dan gejala postpartum lainnya.
Advertisement
Gejala-gejala pada masa nifas ini bersifat normal dan akan pulih seiring berjalannya waktu. Namun, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi tanda bahaya masa nifas pasca kelahiran. Beberapa gejala abnormal dapat menjadi tanda bahaya masa nifas.
Tanda bahaya masa nifas bisa menjadi gejala infeksi atau komplikasi pasca-melahirkan. Tanda bahaya masa nifas pastinya tak boleh diabaikan begitu saja. Mengenali tanda bahaya masa nifas membuat ibu dapat segera mendapat perawatan yang sesuai.
Berikut tanda bahaya masa nifas usai kelahiran yang tak boleh diabaikan dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(30/12/2019).
Pendarahan abnormal
Masa nifas ditandai dengan pendarahan yang disebut Lochea. Loceha merupakan cairan yang keluar secara bertahap dari rahim. Warna dan konsistensi cairan ini terus berubah selama masa nifas. Pada 3 hari pertama darah nifas akan berwarna seperti darah segar yang merupakann sisa plasentas, lemak, rambut, dan kotoran janin.
Sekitar 1-2 minggu setelahnya darah akan berwarna merah berlendir. Darah kemudian akan berubah menjadi kuning kecokelatan hingga merah muda setelah 2 minggu hingga 1 bulan melahirkan. Cairan kemudian akan berubah menjadi bening menjelang minggu ke 6 yang menandakan masa nifas berakhir.
Pendarahan abnormal saat masa nifas ditandai dengan pendarahan hebat yang terus berlangsung tiap satu jam sekali. Pendarahan abnormal juga ditandai dengan munculnya gumpalan darah yang besar.
Pendarahan yang berlangsung lebih dari 6 minggu juga merupakan tanda bahaya masa nifas yang harus segera mendapatkan penanganan medis. Pendarahan abnormal biasanya akan disertai gejala seperti demam dan pusing.
Advertisement
Demam
Suhu tubuh yang meningkat beberapa jam setelah melahirkan merupakan kondisi yang normal. Ini disebabkan oleh dehidrasi selaman proses persalinan. Namun, jika suhu badan tak kunjung normal usai 24 jam persalinan, atau terjadi selama masa nifas, hal ini tak boleh disepelekan.
Demam dengan suhu badan lebih dari 38 derajat celcius juga merupakan tanda bahaya masa nifas. Ini bisa merupakan tanda terjadinya infeksi selama masa nifas. Infeksi nifas terjadi ketika bakteri menginfeksi rahim dan daerah sekitarnya setelah seorang wanita melahirkan.
Sakit kepala
Sakit kepala yang tidak segera membaik meski sudah mengonsumsi obat pereda sakit bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai. Rasa sakit seharusnya menjadi lebih baik setelah diberi obat, meskipun lambat.
Jika sakit kepala disertai dengan mual, pengelihatan kaburm dan berbagai jenis gangguan visual, kondisi ini bisa disebabkan oleh preeklampsia postpartum. Preeklampsia postpartum adalah kondisi langka yang terjadi ketika ibu memiliki tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urin sesaat setelah melahirkan.
Sebagian besar kasus preeklampsia postpartum terjadi dalam 48 jam setelah melahirkan. Namun, preeklampsia postpartum terkadang berkembang hingga enam minggu atau lebih setelah melahirkan.
Advertisement
Pembengkakan
Pembengkakan di betis
Kaki merah atau bengkak yang terasa sakit atau panas saat disentuh merupakan juga tanda bahaya masa nifas. Nyeri, panas atau bengkak pada kaki mungkin merupakan tanda bekuan darah. Pembengkakan juga bisa terjadi di wajah dan tangan.
Pembengkakan di payudara
Kolostrum, bentuk susu berprotein tinggi, diproduksi pada hari kedua setelah kelahiran dan secara bertahap diubah menjadi ASI normal, yang memiliki lebih sedikit protein dan lebih banyak lemak, pada pertengahan minggu kedua. Nyeri atau kemerahan pada satu atau kedua payudara bisa menjadi tanda saluran yang tersumbat atau infeksi payudara.
ASI yang tidak dikeluarkan pada hari-hari awal kelahiran akan menyumbat saluran ASI dan menyebabkan peradangan yang disebut mastitis. Peradangan menyebabkan nyeri payudara, pembengkakan, panas dan kemerahan. Ibu mungkin juga mengalami demam dan kedinginan.
Sesak napas
Sesak napas yang disertai nyeri dada saat masa nifas bisa disebabkan oleh penyumbatan darah di paru-paru. Nyeri dada selama dan setelah kehamilan dapat menjadi indikasi serius masalah yang mengancam jiwa. Setiap nyeri dada selama kehamilan atau periode postpartum harus diperiksa secepat mungkin untuk mencegah dan mengobati komplikasi.
Masalah serius lain terkain sesak napas ini termasuk serangan jantung, gumpalan di paru-paru atau masalah paru-paru lainnya, irama jantung yang tidak normal, robeknya pembuluh darah di dekat jantung, atau masalah katup jantung.
Advertisement
Depresi postpartum
Usai kelahiran, ibu juga rentan mengalami depresi. Kebanyakan ibu baru mengalami depresi postpartum atau "baby blues" setelah melahirkan, Ini biasanya termasuk perubahan suasana hati, sering menangis, kecemasan dan sulit tidur.
Baby blues biasanya dimulai dalam dua hingga tiga hari pertama setelah melahirkan, dan dapat berlangsung hingga dua minggu. Depresi selama masa nifas akan memengaruhi cara ibu merawat bayinya. Jika tak segera ditangani, ibu akan mengabaikan perawatan dan perhatian pada bayi.