7 Bahaya Minum Kopi Berlebihan bagi Kesehatan, Kenali Sebelum Ketagihan

Bahaya minum kopi berlebihan harus dikenali sebelum kamu ketagihan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 03 Jan 2020, 10:25 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 10:25 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Bahaya minum kopi berlebihan perlu dipahami pecinta kopi. Apalagi sekarang ini kopi menjadi minuman favorit bagi anak muda hingga orang tua. Walaupun juga memiliki banyak manfaat kesehatan, namun jika dikonsumsi secara berlebihan kopi dapat menimbulkan bahaya.

Minum kopi tidak hanya nikmat dan hangat, kopi juga menjadi minuman untuk mengurangi rasa ngantuk yang ampuh. Oleh karena itu, banyak orang yang ketagihan dan bahkan sulit meninggalkan kebiasaan minum kopi setiap harinya.

Bahaya minum kopi berlebihan harus dikenali sebelum kamu ketagihan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi atau kafein dalam sehari tidak boleh lebih dari 400 mg atau dua cangkir. Maka dari itu, batasi minum dua gelas kopi saja dalam sehari untuk meminimalkan risiko efek samping yang muncul dari bahaya kopi.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang bahaya minum kopi berlebihan bagi kesehatan dari berbagai sumber, Jumat (3/1/2020).

Tidak Baik untuk Jantung

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Bahaya minum kopi berlebihan yang pertama adalah dapat membahayakan jantung. Bahaya kopi yang timbul jika konsumsi kopi secara berlebihan yaitu menyebabkan jantung berdetak kencang, menjadi tidak teratur, dan menyebabkan kejang.

Selain itu, kopi yang tidak disaring juga dapat memicu beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal itu karena kopi meningkatkan homocysteine (salah satu jenis asam amino pembentuk protein) yang diduga berhubungan erat dengan terjadinya serangan jantung, peningkatan lemak dalam darah, serta kolesterol.

Tidak Baik untuk Tulang

Tidak Baik untuk Tulang
Tidak Baik untuk Tulang (Sumber: iStockphoto)

Bahaya minum kopi berlebihan selanjutnya adalah dapat membahayakan kesehatan tulang. Kopi yang masuk ke dalam tubuh dapat mengikis kalsium dari dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui urine. Kondisi ini bisa menyebabkan osteoporosis dan melemahnya tulang.

Jika kamu menderita osteoporosis, sebaiknya kurangi konsumsi kopi, maksimal konsumsi 300 mg per hari. Selain itu, usahakan untuk mengonsumsi kalsium dalam bentuk suplemen untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian kamu.

Tidak Baik untuk Kehamilan

Tidak Baik untuk Kehamilan
Tidak Baik untuk Kehamilan (iStock)

Berikutnya, bahaya minum kopi berlebihan tidak baik untuk kehamilan. Sebenarnya mengonsumsi kopi saat hamil masih aman jika tidak berlebihan. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak, maka dapat menyebabkan perkembangan bayi terhambat dan bahkan keguguran.

Kopi yang ibu hamil konsumsi akan masuk ke dalam aliran darah, kemudian masuk ke dalam plasenta. Akibatnya, detak jantung bayi akan meningkat. Selain itu, konsumsi kafein juga dapat mengganggu produksi estrogen yang bisa membuat kamu sulit hamil.

Menimbulkan Masalah Pencernaan

Menimbulkan Masalah Pencernaan
Menimbulkan Masalah Pencernaan

Menimbulkan berbagai masalah pencernaan merupakan salah satu bahaya minum kopi berlebihan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kopi bisa menyebabkan diare, meningkatkan asam lambung, menyebabkan sindrom iritasi pada usus, dan membuat tubuh mengalami dehidrasi.

Sebagian orang yang ingin menurunkan berat badan berpikir bahwa mengonsumsi kopi dapat membantu menurunkan berat badan. Kopi merupakan stimulan yang juga dapat meningkatkan metabolisme. Namun, kamu harus berhati-hati untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Mengancam Kesehatan Lambung

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Masih terkait dengan pencernaan, bahaya minum kopi berlebihan dapat mengancam kesehatan lambung. Hal ini karena kopi memiliki rasa asam sehingga sebaiknya dihindari oleh orang yang memiliki luka atau masalah di lambung.

Jika kamu punya kebiasaan ngopi setiap hari di waktu pagi, sistem pencernaan bisa terganggu. Apalagi jika kamu meminumnya saat perut masih kosong. Asam yang dimiliki kopi bisa memicu asam lambung.

Tanpa adanya makanan, cairan asam yang telanjur keluar tidak terpakai untuk mencerna makanan. Akhirnya, asam lambung pun menggenang di lambung. Akibatnya, cairan asam yang bersifat korosif ini bisa merusak lapisan lambung jika terjadi secara terus-menerus.

Masalah pada Gigi dan Gusi

Masalah pada Gigi dan Gusi
Masalah pada Gigi dan Gusi

Selain itu, bahaya minum kopi berlebihan juga dapat menimbulkan masalah pada gigi dan gusi. Kopi yang biasanya diminum cenderung mengandung banyak gula dan tanin yang asam. Keduanya dapat mengikis lapisan pelindung gigi (enamel) secara perlahan.

Di samping itu, kopi juga menyebabkan warna gigi menjadi kekuningan dan membuat plak semakin lengket menempel di gigi. Jika kebiasaan ini terus dilakukan tanpa memerhatikan kebersihan gigi, masalah gigi dan gusi bisa terjadi.

Mengganggu Aktivitas

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Bahaya minum kopi berlebihan juga dapat menggangu aktivitas. Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi sekitar 600 mg per hari dapat memicu insomnia, lekas marah, gelisah, gugup, atau lemah otot.

Banyak orang yang sengaja minum kopi setiap hari untuk menghilangkan rasa kantuk. Kopi mengandung kafein yang bisa meningkatkan kewaspadaan sehingga otak jadi lebih fokus dan kerja jadi lebih produktif.

Sayangnya, minum kopi berlebihan dapat menimbulkan kegelisahan dan kecemasan. Apalagi jika diminum pada waktu yang salah, seperti sore atau malam hari. Akibatnya, seseorang bisa jadi sulit tidur dan bangun dengan tubuh kelelahan.

Kopi juga dapat menyebabkan ketergantungan. Jika kamu terbiasa minum kopi setiap hari, tubuh akan terbiasa dengan adanya kafein. Apabila kebiasaan ini terlewat satu hari saja, tubuh akan menunjukkan gejala ‘penarikan kafein’. Biasanya hal ini akan menimbulkan sakit kepala, mood jelek, dan perasaan seperti bingung.

Bahaya kopi pada masing-masing orang sebenarnya berbeda, karena metabolisme kafein setiap orang berbeda. Berbagai faktor yang memengaruhinya yaitu gaya hidup dan karakteristik genetik masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya