Kekurangan Sel Darah Putih Bisa Disebabkan 10 Hal Ini, Simak Penjelasannya

Berbagai penyebab berkuranganya sel darah putih perlu diwaspadai.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 18 Nov 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 16:30 WIB
Jenis Leukosit
Ilustrasi Sel Darah Putih / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Darah yang ada di dalam tubuh manusia terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih (leukosit). Tiap sel darah tersebut memiliki kadar normal masing-masing. Apabila kurang dari kadar normal, maka berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Salah satu yang cukup sering dialami adalah kekurangan sel darah putih. Seseorang bisa didiagnosa kekurangan sel darah putih (Leukopenia) ketika jumlah sel darah putih (leukosit) dalam tubuhnya kurang dari 4.000 per milimeter kubik darah. Normalnya, kadar leukosit orang dewasa berkisar 4.500-10.000 per milimeter kubik. Tapi kadar normal tersebut akan bergantung dengan faktor usia, kehamilan, dan lain sebagainya. 

Kekurangan sel darah putih sendiri bisa menyebabkan banyak gangguan kesehatan, khususnya pada sistem kekebalan tubuh. Sebab sel darah putih adalah bagian penting dalam tubuh yang bertugas menjaga sistem kekebalan atau imun. Sehingga akan melindungi tubuh dari serangan infeksi serta penyakit.

Untuk mengetahui apa saja penyebab kekurangan sel darah putih, Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Rabu (18/11/2020).

Bawaan Lahir dan Penyakit Menular

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi (Dok.Unsplash)

1. Faktor penyakit bawaan lahir

Penyebab kekurangan sel darah putih bisa dikarenakan penyakit bawaan lahir. Ada beberapa penyakit bawaan lahir yang bisa menyebabkan kekurangan sel darah putih, sehingga memengaruhi kerja sumsum tulang untuk produksi sel darah.

Seperti sindrom kostmann atau neutropenia, merupakan penyakit di mana kondisi bayi lahir dengan jumlah neutrofil sangat rendah. Kemudian myelokathexis yang bisa menurunkan jumlah neutrofit dalam darah.

2. Adanya penyakit menular

Kekurangan sel darah putih juga bisa diakibatkan adanya beberapa jenis penyakit menular. Penyakit menular yang bisa menyebabkan leukopenia seperti HIV atau AIDS dan tuberkolosis (TBC).

Gangguan Sel Darah, Sumsum, atau Karena Pengobatan Kanker

[Fimela] Ilustrasi kemoterapi
Ilustrasi kemoterapi | unsplash.com/@creativegangsters

3. Gangguan pada sel darah atau sumsum tulang

Kekurangan sel darah putih juga bisa disebabkan beberapa penyakit yang berhubungan dengan turunnya kadar sel darah merah serta gangguan sumsum tulang. Beberapa penyakit tersebut seperti anemia aplastic di mana sum-sum tulang berhenti memproduksi sel-sel darah baru untuk tubuh.

Kemudian hipersplenisme, kondisi limpa terlalu aktif bekerja dan sel darah berkurang. Lalu sindrom myelodysplastic, sebuah kondisi kelainan darah ditandai dengan gangguan fungsi sumsum tulang sehingga produksi sel darah tidak optimal.

Bisa juga dikarenakan sindrom mieloproliferatif, kondisi saat sumsum terlalu banyak produksi sel darah merah dan sel darah putih. Serta myelofibrosis, penyakit tulang sumsum kronis yang menyebabkan produksi sel darah terganggu. 

4. Masa pengobatan kanker

Kekurangan sel darah putih juga bisa dikarenakan masa pengobatan dari penyakit kanker. Pengobatan yang dimaksud seperti kemoterapi, terapi radiasi, maupun transplantasi sumsum tulang belakang.

Pengobatan kemoterapi atau terapi radiasi memang bisa merusak fungsi sumsum tulang belakang. Maka tidak heran jika hal ini bisa menyebabkan produksi sel darah menurun dan kadar leukosit jadi rendah.

Autoimun dan Sarkoidosis

Imunitas
Imunitas - Image by Bruno /Germany from Pixabay

5. Kondisi autoimun

Kekurangan sel darah putih juga bisa dikarenakan penyakit autoimun. Penyakit ini mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk membunuh sel darah putih atau sel sumsum tulang yang fungsinya memproduksi sel darah.

6. Sarkoidosis

Sedangkan Sarkoidosis adalah penyakit sistemik yang disebabkan respon imun berlebihan lalu ditandai dengan pembentukan granuloma atau daerah peradangan kecil di berbagai jaringan dalam tubuh. Apabila granuloma terbentuk di sumsum tulang belakang, maka bisa menyebabkan kurangnya kadar sel darah putih.

Keadaan Malnutrisi dan Masalah pada Limpa

Gambar Ilustrasi VItamin B12
Sumber: Freepik

7. Kurang nutrisi

Selanjutnya, kekurangan sel darah putih bisa disebabkan sedikitnya asupan vitamin atau mineral yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa asupan mineral yang dibutuhkan dalam produksi sel darah putih antara lain vitamin B12, asam folat, tembaga, serta zinc. 

8. Adanya masalah pada Limpa

Selain masalah pada sumsum tulang, ada organ tubuh lain yang turut berperan untuk memproduksi sel darah, yaitu limpa. Jika limpa mengalami infeksi, pembekuan darah, maupun masalah lainnya, maka limpa bisa saja membengkak sampai tidak bisa menjalankan fungsinya dengan optimal. Kondisi tersebut yang pada akhirnya membuat jumlah sel darah putih ikut turun.

Infeksi Virus dan Penggunaan Obat Tertentu

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Foto: Unsplash.com/Freestocks)

9. Terkena infeksi virus

Kemudian, kekurangan sel darah putih bisa karena infeksi virus. Apabila infeksi virus terjadi di sumsum tulang belakang, maka bisa mengalami kekurangan sel darah putih. Infeksi virus juga bisa mengganggu fungsi sumsum tulang dalam menghasilkan limfosit yang merupakan salah satu jenis sel darah putih. 

10. Penggunaan obat tertentu

Dari penggunaan beberapa jenis obat-obatan bisa menimbulkan efek samping tertentu. Efek samping tersebut bahkan menyebabkan kurangnya sel darah putih pada tubuh.

Ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa menyebabkan kekurangan sel darah putih seperti bupropion, clozapine, siklosporin, interferon, lamotrigine, minocycline, sirolimus, natrium valproate, mycophenolate mofetil, penisilin, tacrolimus, dan steroid.

Buah untuk Normalkan Kadar Sel Darah Putih

Ilustrasi kiwi | Dmitry Demidov dari Pexels
Ilustrasi kiwi | Dmitry Demidov dari Pexels

Jika sel darah putih rendah, alternatif untuk menormalkannya kembali bisa dengan mengonsumsi beberapa jenis buah berikut ini.

Kiwi

kiwi kaya akan vitamin C, vitamin E, serta kalium. Kiwi juga memiliki sifat antioksidan tinggi dan mampu meningkatkan sel darah putih dalam tubuh. Cukup konsumsi 2-3 buah dalam sehari, baik dengan di jus atau dimakan langsung.

Jeruk

Kemudian, jeruk juga bisa mencegah kekurangan sel darah putih. Jeruk merupakan sumber vitamin C tinggi dan tergolong buah sitrus segar yang berguna menambah daya tahan tubuh jika konsumsi dengan rutin. Serta dipercaya mampu menormalkan kadar sel darah putih dalam tubuh.

Pisang

Pisang bisa meningkatkan kadar sel darah putih yang rendah dalam tubuh. Kandungan vitamin B6 di dalam pisang bisa menormalkan kadar sel darah putih yang menurun. 

Pepaya

Selanjutnya yaitu pepaya. Buah ini dikenal kaya serat dan bagus untuk pencernaan. Selain itu, pepaya juga mampu meningkatkan jumlah sel darah putih di dalam tubuh.

Bahkan kandungan vitamin A tinggi di dalam pepaya bisa meningkatkan produksi limfosit yang termasuk dalam sel darah putih. Lalu enzim papain dalam pepaya memiliki sifat antiradang dan sangat baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Berri

Berri kaya vitamin dan mineral yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh. Berri juga mengandung vitamin C dan antioksidan yang bisa Meningkatkan jumlah sel darah putih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya