Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona Covid-19 telah berdampak luas ke berbagai sektor di tengah kehidupan masyarakat. Dampak yang begitu dirasakan masyarakat yakni semakin sulitnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Â
Namun di balik kesulitan tersebut, beragam aksi kebaikan pun turut muncul di berbagai daerah di Tanah Air. Pandemi membuat orang saling menjaga dan saling membantu antar sesama. Banyak aksi bermunculan dalam gerakan kebaikan dengan beragam cara. Tak terkecuali di Kota Yogyakarta. Â
Baca Juga
Advertisement
Seperti aksi inspiratif dari ibu-ibu Komunitas Katupadumai di Bantul, Yogyakarta ini. Lewat aksi kebaikan tersebut mereka membuat gerakan yang membantu banyak orang yang bernama Halte Sedekah. Jika biasanya halte menjadi tempat pemberhentian bus, berbeda dengan Halte Sedekah yang menjadi tempat banyak orang untuk mendapatkan makanan hingga sayuran gratis.
Setiap hari, ibu-ibu dari komunitas Katupadumai yang dicetuskan oleh Sujiyati Farid, selaku founder sekaligus korlap komunitas ini akan menyediakan nasi bungkus secara gratis. Nasi bungkus itu akan diletakkan di dalam etalase di pinggir jalan raya. Untuk setiap hari Jumat, Katupadumai akan menyediakan nasi dan juga sayuran gratis sejak pagi.
Awal Mula Ide Halte Sedekah
Komunitas Katupadumai merupakan komunitas ibu-ibu yang merupakan singkatan dari Kamu dan Aku Bersatu Padu Menuju Damai (damai di dunia dan akhirat). Komunitas ini dimotori oleh ibu Sujiati Farid dan ibu Rohmaniati Hidayah warga pedukuhan Kadirojo.
Rupanya, awal mula berdirinya Halte Sedekah diinisiasi oleh Ibu Sujiyati pada Juli 2020. Meski demikian, wanita berusia 50 tahun itu menjelaskan jika ide tersebut sebenarnya sudah lama.
"Awal mulanya pada Juli 2020 kemudian mulai berjalan secara rutin pada September. Tapi sebenarnya ide ini sudah sangat lama saya pikirkan. Jadi ide lama, gagasan lama, baru bisa terealisasikan saat pandemi ini," tuturnya saat ditemui di lokasi halte di tepi jalan Palbapang - Srandakan Bantul, Yogyakarta, Jumat (1/1/2021).
Pada waktu itu, ia melihat banyak orang terdampak pandemi dan butuh bantuan. Kemudian ibu Sujiati bersama ibu-ibu yang tergabung dalam grup WhatsApp dengan jumlah anggota 100 orang itu membentuk sebuah gerakan nasi bungkus gratis dan menyediakan ratusan nasi bungkus setiap harinya.Â
Sebelumnya, ibu-ibu ini membagikan makanan langsung kepada orang yang membutuhkan hingga salah satu anggota menyumbang etalase. Etalase tersebut memudahkan setiap orang untuk mengambil dan meletakkan makanan setiap harinya. Secara bergantian antara penyumbang nasi bungkus dan kunjungan orang yang membutuhkan diibaratkan seperti halte bus.
Advertisement
Bagikan Nasi Bungkus dan Sayur Gratis
Komunitas Katupadumai sebenarnya memiliki kegiatan rutin. Untuk kegiatan rutin harian yakni menyediakan nasi bungkus di etalase Halte Sedekah. Siapapun bisa mengambil nasi yang tersedia, dihimbau satu orang mengambil satu. Begitu juga, siapapun bisa meletakkan nasi bungkus di etalase tersebut untuk warga lainnya.
"Jadi setiap harinya kami akan menyediakan nasi bungkus di letakan di etalase ini. Setidaknya ada 100 lebih bungkus nasi kami sediakan. Jadi ya kami masukan lalu ditinggal saja, tidak kami tunggui" ucap ibu Sujiati.
"Siapapun bisa ambil. Tidak hanya warga sekitar saja. Ojek online, warga yang memang membutuhkan pas lewat sini juga bisa ambil. Begitu juga, orang lain bisa mengisi etalase ini. Misal ada orang yang tiba-tiba berniat menyumbang nasi bungkus kami sangat persilahkan, berapa pun jumlahnya, 1 atau 5 atau berapapun, terserah" lanjutnya.
Â
Untuk kegiatan mingguan, setiap Jumat komunitas Katupadumai akan membagikan berbagai macam bahan makanan dan sayuran gratis. Biasanya kegiatan ini dilakukan sejak pagi pukul 08.00 hingga sore. Kehadiran makanan inipun dinantikan banyak orang.
Jika tak kebagian, tak sedikit warga harus menunggu hingga ada orang yang kembali membawa nasi bungkus untuk dititipkan di Halte Sedekah.Â
"Ya seperti ini kalau hari Jumat. Selalu ramai yang mengantri untuk mendapatkan sayur dan nasi bungkus gratis. Momen ini masih membuat saya suka nggak nyangka, ternyata nasi yang sebungkus itu ada yang menanti. Kita jadi semangat buat melanjutkan halte sedekah ini," tutur wanita asal Gombong tersebut.
"Pagi ini jam 8 tadi ada 130 box nasi bungkus dan 100 lebih kantong yang berisi sayur, tempe, beras, telur dan juga kerupuk. Nanti siang ada tim lain akan bawa nasi lagi. Jadi setidaknya ratusan bahkan ribuan nasi bungkus disini".
Saat ini, Halte Sedekah sudah berlokasi di dua tempat yakni depan balai desa Palbapang Jalan Panembahan Senopati dan di depan balai desa Kebonagung, Imogiri.Â
Berbagi ke Warga yang Membutuhkan
Lebih lanjut, ibu Sujiati menceritakan jika awalnya Halte Sedekah Katupadumai ini sebenarnya disasarkan untuk para kaum dhuafa atau golongan masyarakat yang memang sangat membutuhkan bantuan. Namun seiring berjalannya waktu, Halte Sedekah menjadi wadah berbagi untuk siapa saja.Â
"Karena sesuai slogan kami 'Siapapun Boleh Mengambil, Siapapun Boleh Mengisi' jadi kami menyediakan halte ini untuk ke semua orang yang memang ingin menikmati nasi bungkus gratis."Â
"Misal walaupun yang mengambil orang yang istilahnya berkecukupan, saya percaya dibalik itu pasti ada berkahnya. Setiap sesuatu yang termakan oleh orang lain pastilah ada pahala yang akan terus mengalir. Terlebih lagi sehari-harinya halte ini kan memang tidak dijaga, saya yakin ada langit yang melihat," lanjutnya.
Advertisement
Ibu Sujiati: Halte Sedekah Viral, Jadi Semakin Berat Tanggung Jawabnya
Aksi ibu-ibu Komunitas Katupadumai rupanya begitu menginspirasi banyak orang. Bahkan galangan dana yang diterima oleh komunitas sejak 2016 ini selalu mengalir dari para donatur yang bersedia menyumbang.
Tak hanya itu, Halte Sedekah juga begitu ramai di media sosial. Banyak orang yang mengapresiasi cara ibu-ibu ini untuk membantu sesama di tengah masa pandemi seperti saat sekarang.Â
"Ya, Halte Sedekah ini kan alhamdulillah sudah banyak yang tahu. Tapi justru viralnya ini tidak membuat saya puas. Justru dengan viralnya Halte Sedekah Katupadumai ini saya merasa jadi lebih bertanggung jawab. Tanggung jawabnya semakin besar," ucapnya.
"Bagaimana saya bisa terus menjalankan kegiatan ini, agar semua orang bisa terbantu terutama para kaum dhuafa." imbuh pendiri komunitas yang sudah tercatat di badan hukum tersebut.
Halte Sedekah merupakan salah satu cara kebaikan yang hadir dari masyarakat dan bisa dirasakan dampaknya oleh banyak orang. Halte Sedekah berharap kehadirannya bisa membantu setiap orang yang membutuhkan.