Liputan6.com, Jakarta Karya milik desainer Yi Fei Chen baru-baru ini kembali menjadi perbincangan oleh warganet. Karya tersebut adalah sebuah pistol air yang dapat mengubah air mata menjadi peluru dengan proses pembekuan, sehingga dapat ditembakkan sebagai benda padat.
Karya ini sebenarnya telah dibuat sejak 2016 sebagai sebuah tugas akhir untuk kelulusan Yi Fei dari Design Academy Eindhoven. Wanita kelahiran Taiwan ini mendapatkan inspirasi dari kesulitannya dalam mengekspresikan rasa marahnya bahkan ketika ia merasa tersinggung atau tidak setuju dengan orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Maka dari itu, ia pun membuat pistol yang dapat menembakkan perasaan marahnya kepada orang-orang yang membuatnya menangis. Karya fenomena ini pun telah mendapatkan atensi yang cukup besar selama beberapa tahun belakangan ini.
Berikut kisah selengkapnya mengenai pistol air mata dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Senin (1/3/2021).
Membuat pistol air mata
Yi Fei Chen merupakan wanita yang berasal dari Taiwan, namun saat ini ia tinggal di Belanda. Kemudian, ia pun belajar di Design Academy Eindhoven untuk mengejar gelar masternya.Â
Dalam proses belajarnya di negeri yang asing baginya, ia kerap mendapati bahwa ia merasa kesulitan untuk mengekspresikan diri karena semasa kecilnya ia selalu diminta untuk bersikap sopan terutama kepada guru dan orang yang lebih tua.
Masalah pun kemudian datang ketika ia berselisih paham dengan dosennya. Yi Fei kesulitan untuk membela diri, bahkan temannya pun kemudian pasang badan untuknya agar ia tak dicemooh terus-terusan oleh dosen tersebut.
Dari kejadian inilah akhirnya Yi Fei menyadari bahwa kelemahan yang ia miliki adalah sikapnya yang 'terlalu sopan'. Maka dari itu, sebagai tugas akhirnya, ia memutuskan untuk membuat pistol air mata ini.
Advertisement
Cara kerja pistol air mata
Cara kerja dari pistol air mata ini dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemakai harus mengenakan semacam masker untuk mengumpulkan air mata. Kemudian, air mata yang telah terkumpul tersebut akan dibekukan dalam botol, kemudian berubah menjadi peluru. Setelah siap, peluru tersebut dapat ditembakkan sebagai benda padat.
Pada hari kelulusannya, Yi Fei pun memiliki kesempatan untuk menembakkan peluru tersebut kepada kepala departemennya, Jan Boelen sebagai presentasi. Ia pun mengambil momen tersebut dengan senang hati. Diketahui pula bahwa tak ada orang yang terluka dalam momen presentasi tersebut.
Â