Liputan6.com, Jakarta Niat puasa senin kamis perlu diketahui agar kamu bisa mendapatkan manfaatnya. Apalagi, manfaat puasa sunah satu ini tidak hanya sebagai bekal untuk di akhirat kelak, namun juga bisa menjaga kesehatan fisik dan mental.
Puasa sunah satu ini merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Puasa Senin Kamis juga bisa dilaksanakan setiap minggunya, sehingga kamu bisa menjalankan ibadah ini secara rutin.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, tata cara dan pelaksanaan ibadah sunah satu ini juga tidak jauh berbeda dengan Puasa Ramadan. Puasa Senin Kamis merupakan ibadah yang memberikan pahala yang melimpah, dan bisa ditunaikan setiap minggunya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/5/2021) tentang niat puasa senin kamis.
Hukum Puasa Senin Kamis
Sebelum membahas niat puasa Senin Kamis, kamu perlu tahu dalil atau hukum dari Puasa Senin Kamis ini terlebih dahulu. Puasa Senin Kamis hukumnya adalah sunah. Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menggolongkan puasa Senin Kamis dalam puasa sunah yang disepakati para ulama.
Menurut Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, puasa-puasa sunah yang disepakati para ulama antara lain puasa hari Senin dan Kamis.
Dari Aisyah Radhiyallahu Anhu:
"Adalah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin & Kamis." (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
Puasa Senin Kamis merupakan ibadah yang Nabi Muhammad SAW anjurkan untuk dilaksanakan. Beliau pun rutin mengamalkan ibadah tersebut.
"Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rasulullah SAW bersabda: Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa." (HR. Turmudzi)
Advertisement
Niat Puasa Senin Kamis
Dalam Fiqih Islam, semua ulama sepakat bahwa tempatnya niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, namun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunah dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat. Berikut niat Puasa Senin Kamis yang perlu kamu ketahui.
Lafaz niat puasa Senin adalah sebagai berikut:
Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi taaalaa
Artinya: "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah Taala"
Sedangkan lafaz niat puasa Kamis adalah sebagai berikut:
Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi taaalaa
Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Tata Cara Puasa Senin Kamis
Setelah mengenali niat Puasa Senin Kamis, kamu juga perlu mengetahui tata caranya. Tata cara Puasa Senin Kamis tidak jauh berbeda dengan Puasa Ramadan, yaitu sebagai berikut:
1. Membaca Niat
Niat Puasa Senin Kamis sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena ini adalah puasa sunah, maka jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.
2. Makan Sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.
3. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa
Menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Kamu juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, antara lain bohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan.
4. Berbuka
Buka puasa bisa dilakukan ketika matahari terbenam, yaitu saat masuknya waktu salat Maghrib. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunah puasa. Dengan mengkuti semua tata cara ini, maka kamu bisa mendapatkan manfaat Puasa Senin Kamis dengan maksimal.
Advertisement
Manfaat Puasa Senin Kamis
Setelah mengenali niat Puasa Senin Kamis dan tata caranya, kamu tentunya akan mendapatkan manfaat dari Puasa Senin Kamis ini. Berikut manfaat Puasa Senin Kamis bagi kehidupan:
Tubuh Menjadi Lebih Sehat
Secara medis, puasa terbukti membantu kesehatan pencernaan. Sedangkan secara psikologis, manfaat puasa juga mampu menjaga emosi lebih stabil. Tidak mudah marah dan tidak mudah depresi. Ketenangan dalam puasa menghadirkan kebahagiaan dalam jiwa. Jadi manfaat puasa senin kamis yang pertama adalah menjadikan tubuh lebih sehat baik fisik maupun mental.
Menguatkan Jiwa
Manfaat puasa senin kamis selanjutnya adalah sebagai perisai untuk kejiwaan. Menjalankan puasa, baik itu puasa wajib maupun puasa-puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis, dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kondisi kejiwaan seseorang.
Selain itu, manfaat puasa senin kamis juga dapat membantu dalam melatih kesabaran, melatih menguasasi diri, melatih diri dalam meredam hawa nafsu, serta dapat meningkatkan kemauan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah SWT.
Mampu Mengatasi Kecanduan
Selain itu, manfaat puasa senin kamis selanjutnya adalah dapat mengatasi kecanduan. Puasa dapat memberi kesempatan pada tubuh untuk menghentikan kebiasaan yang kurang baik. Contohnya saja terlalu banyak mengonsumsi kafein, gula atau makanan-makanan manis. Sehingga jika kamu berpuasa, konsumsi makanan atau minuman tersebut menjadi berkurang.
Menjadi Lebih Disiplin
Manfaat puasa senin kamis selanjutnya adalah dapat melatih seseorang untuk selalu disiplin dalam segala hal. Hal ini, secara tak langsung kamu merasa Allah SWT selalu mengawasi setiap tindakan yang kamu lakukan, sehingga kamu akan selalu mawas diri dan menghindari segala hal yang dapat menimbulkan dosa dan dapat membatalkan puasa.
Selain itu, dengan berpuasa kamu akan lebih terdorong untuk meningkatkan ibadah maupun amalan-amalan lainnya yang pastinyanya akan mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Latihan Melawan Hawa Nafsu
Manfaat puasa senin kamis lainnya adalah memberikan gambaran bahwa dengan melakukan ibadah ini, jalan setan untuk memperngaruhi jiwa dan tubuh manusia akan terhambat. Kalau sudah begitu, hal ini dapat meminimalkan pengaruh-pengaruh syaitan pada manusia untuk berbuat maksiat atau melakukan hal-hal lainnya yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan begitu, kamu bisa meredam hawa nafsu untuk melakukan perbuatan yang tidak dibolehkan oleh Allah SWT.