Liputan6.com, Jakarta Cara menghitung siklus haid memang sering dilakukan oleh banyak pasangan untuk mengetahui kapan sang istri bisa segera hamil. Hal ini juga dapat digunakan untuk menghitung masa subur pada pasangan yang sedang menjalankan program kehamilan.Â
Selain kesuburan, siklus haid juga bisa menggambarkan kesehatan wanita secara keseluruhan.
Advertisement
Baca Juga
Siklus menstruasi atau haid merupakan sebuah proses hormonal yang terjadi setiap bulannya yang dialami setiap wanita.
Siklus menstruasi seorang perempuan rata-rata berlangsung selama 28 hari. Namun, rentang normal siklus menstruasi sebenarnya adalah 21-35 hari dan berlangsung selama 2-7 hari. Jadi setiap wanita bisa memiliki durasi siklus menstruasi yang berbeda-beda.
Untuk mengetahui lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai cara menghitung siklus haid yang benar untuk mengetahui masa subur wanita yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (7/8/2021).
Â
Cara Menghitung Siklus Haid
Bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan, cara menghitung siklus haid memang sangat penting dilakukan agar proses kehamilan akan dapat berhasil. Sebagai contoh untuk cara menghitung siklus haid adalah jika hari pertama menstruasi bulan ini berjarak 28 hari hingga hari pertama menstruasi bulan berikutnya. Maka ini artinya, jika haidmu bulan ini dimulai pada 16 November, haid berikutnya akan dimulai 28 hari kemudian, yaitu 13 Desember.
Maka dari itu, penting untuk kamu mencatat siklusnya agar tahu apakah normal atau tidak. Tak semua wanita memiliki siklus yang tepat 28 hari, namun siklus antara 21 – 35 hari masih dianggap normal. Jika kamu memang telah merasa mengalami siklus yang dirasa tidak normal, ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter untuk penanganan yang lebih lanjut. Namun, jika tak sama setiap bulannya, kamu tidak perlu khawatir karena perubahan panjang siklus bisa terjadi di setiap bulan.
Advertisement
Cara Menghitung Siklus Haid untuk Merencanakan Kehamilan
Pada tengah-tengah rentang waktu siklus haid tersebut, terdapat waktu atau masa paling subur bagi seorang wanita. Momen masa subur inilah yang menjadi penentu seorang wanita untuk melakukan pembuahan agar kehamilan segera terjadi.
Namun perlu kamu ingat, ketika tidak terjadi pembuahan pada masa subur, maka otomatis sel telur yang dihasilkan perempuan akan meluruh dan keluar dari vagina atau disebut dengan menstruasi. Langkah awal ketika kamu ingin menghitung siklus haid untuk kehamilan yaitu dengan mencari tahu dulu berapa hari siklus haidmu yang normal.
Hitulanglah siklus haid dari bulan ke bulan hingga kamu akan bisa memperkirakan sendiri berapa hari biasanya jarak dari haid pertama ke haid yang berikutnya. Perlu diketahui bahwa masa subur seorang wanita akan terjadi pada 14 hari sebelum haid pada bulan berikutnya. Untuk lebih rinci, berikut ini cara menghitung siklus haid untuk program kehamilan.
1. Cara menghitung awal masa subur dalam satu siklus menstruasi
Dalam satu siklus menstruasi, ada waktu ketika rahim sedang berada dalam kondisi masa subur. Artinya, proses ovulasi akan atau sedang terjadi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel-sel telur yang siap dibuahi ke dalam rahim. Berikut ini cara menghitung siklus haid untuk mengetahui awal masa subur seorang wanita, yaitu:
a. Dari enam kali siklus haid terakhir yang Anda alami, cari durasi siklus yang paling pendek.
b. Lalu, kurangi jumlah hari dalam siklus terpendek itu dengan angka 18
c. Setelah itu, tandai hari pertama siklus haid Anda bulan ini dan tambahkan dengan angka hasil dari pengurangan di poin nomor 2.
d. Tanggal yang didapatkan dari hitungan yang dilakukan di poin nomor 3 itulah yang bisa disebut sebagai awal masa subur.
Contohnya :
Siklus menstruasi terpendek Anda dalam 6 bulan terakhir adalah 26 hari. Maka, kurangi 26 dengan 18, yaitu 26-18= 8. Lalu, misalnya hari pertama siklus haid Anda di bulan ini adalah di tanggal 4 September. Maka, hitunglah 4 September + 8 hari. Jadi, hasillnya adalah tanggal 4,5,6,7,8,9,10,11 September.Sehingga bisa disimpulkan bahwa awal masa subur Anda bulan ini adalah tanggal 11 September.
2. Cara menghitung akhir masa subur dalam satu siklus menstruasi
Sementara itu, berikut ini cara menghitung siklus haid untuk mengetahui akhir masa subur seorang wanita, yaitu:
a. Dari enam kali siklus haid terakhir yang Anda alami, cari durasi siklus yang paling panjang.
b. Lalu, kurangi jumlah hari dalam siklus terpanjang itu dengan angka 11
c. Setelah itu, tandai hari pertama siklus haid Anda bulan ini dan tambahkan dengan angka hasil dari pengurangan di poin nomor 2.
d. Tanggal hasil hitungan di poin nomor 3 itulah yang bisa disebut sebagai akhir masa subur.
Contohnya :
Siklus menstruasi terpanjang Anda dalam 6 bulan terakhir adalah 30 hari. Maka, kurangi 30 dengan 11; 30-11= 19. Lalu, misalnya hari pertama siklus haid Anda di bulan ini adalah di tanggal 4 September, maka, hitunglah 4 September + 19 hari. Hasilnya adalah tanggal 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22 September.Sehingga bisa disimpulkan bahwa akhir masa subur Anda bulan ini adalah tanggal 22 September.Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari masa subur Anda adalah dari tanggal 11-22 September.
Berhubungan seksual selama masa subur akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Sementara itu, bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, mengetahui masa subur bisa jadi pengingat untuk menggunakan alat konstrasepsi saat ingin berhubungan seks.
Â
Tanda Seorang Wanita Sedang Subur
Cara menghitung siklus haid memang akan baik dilakukan. Namun, untuk merencanakan kehamilan, kamu juga harus mengetahui apa saja sebenarnya tanda seorang wanita sedang memasuki masa subur. Berikut ini kami sertakan beberapa tanda wanita sedang memasuki masa subur, diantaranya:
1. Alat Tes Masa Subur Menunjukkan Hasil Positif
Salah satu tanda atau ciri dari masa subur adalah alat tes yang Anda gunakan untuk menghitung masa subur menunjukkan hasil positif. Maka ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan demi mendapatkan momongan. Namun, perhatikan apabila mempunyai kondisi polycystic ovarian syndrome (PCOS). Bisa saja Anda tetap mendapatkan hasil positif meski tidak mengalami ovulasi. Bisa dikatakan alat ini mungkin tidak efektif bagi semua orang yang menggunakannya. Tidak hanya menggunakan alat tertentu, tes kesuburan juga bisa Anda lakukan dengan kalkulator masa subur.
2. Lendir Serviks Berwarna Putih Telur
Tanda seorang wanita sedang memasuki masa subur berikutnya adalah lendir serviks berwarna seperti putih telur. Lendir serviks adalah cairan yang keluar dari serviks mendekati masa ovulasi. Biasanya, cairan vagina yang keluar masa subur ini memiliki tekstur dan warna yang serupa dengan putih telur. Artinya, cairan vagina ini akan warna cerah dan transparan, lalu basah, licin, dan juga melar. Lendir serviks ini akan membantu sperma untuk lebih mudah berenang ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur sehingga mempermudah proses pembuahan.
3. Gairah Seks Meningkat
Pada saat masa-masa tertentu, memang wanita yang sedang memasuki masa subur akan mengalami peningkatan gairah seksualnya. Gairah seks yang lebih tinggi dari biasa, bisa saja merupakan tanda atau ciri dari masa subur. Meski mungkin bukan ciri yang akurat, hasrat seks yang lebih besar ini adalah tanda alami dari tubuh Anda. Pada dasarnya, gairah seks seorang wanita akan meningkat menjelang ovulasi. Tidak hanya itu, wanita juga akan terlihat lebih menarik pada saat itu.
Advertisement