Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai anggapan seputar haid atau menstruasi yang membuat kita ragu, apakah termasuk fakta atau hanya sekadar mitos. Misalnya saja, masih banyak yang percaya wanita haid tidak boleh minum air dingin karena darahnya bisa membeku.
Apakah itu mitos atau fakta? Menurut Dr. Beeleonie, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), anggapan tersebut hanyalah mitos belaka. "Kalau enggak boleh minum dingin, itu mitos ya. Darah haid akan tetap keluar sesuai siklus," ungkapnya dalam sebuah acara di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 22 April 2025.
Baca Juga
Dr. Beeleonie mengatakan, air dingin yang diminum akan masuk ke dalam tubuh dan secara otomatis akan mengikuti suhu tubuh. Dengan begiitu, tidak ada efek khusus yang ditimbulkan air dingin terhadap proses menstruasi.
Advertisement
Jika masih kurang percaya, dr. Beeleonie menyarankan untuk mencoba meletakkan es batu di ketiak. Es batu tersebut bakal mencair dan menyesuaikan suhu tubuh, begitu juga air dingin yang diminum.
"Jadi nggak perlu khawatir. Mau air dingin atau air hangat masuk ke dalam tubuh akan mengikuti suhu tubuh," terangnya.
Mitos lainnya yang diungkap Dr. Beeleonie adalah anggapan wanita yang sedang menstruasi tidak boleh minum air soda karena bisa membuat darah haidnya semakin banyak dan bahkan bisa membuat menstruasi selanjutnya bisa datang lebih cepat.
"Iya itu juga mitos, minum soda tidak bikin mens lebih banyak atau datang lebih awal, tapi hanya memperburuk kondisi sakitnya saja," jelasnya.
Â
Kesehatan Area Kewanitaan
Ia juga menganjurkan agar mereka yang mengalami menstruasi tidak mengonsumsi minuman beralkohol karena bisa saja merusak sel zat kimia yang bisa merusak apa saja di daerah vagina dan sekitarnya. Selain itu, Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik sangat penting bagi wanita Indonesia karena dapat melindungi mereka dari infeksi saluran reproduksi dan masalah kesehatan serius lainnya.
Ia menambahkan bahwa dengan merawat kesehatan area kewanitaan saat menstruasi dan memahaminya sepenuhnya, para wanita bukan hanya merasa lebih percaya diri, tetapi juga bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka. Salah satu caranya adalah dengan memakai pembalut yang aman dan nyaman. Hal itu juga dilakukan oleh aktris Syifa Hadju.
"Kalau pakai pembalut yang nyaman itu rasanya lebih percaya diri dalam segala situasi dan kondisi. Menurut aku sebagai seorang perempuan menstruasi adalah hal yang krusial, enggak dari hormon aja, tapi juga situasi enggak nyaman, itu jadi enggak enak dan ngaruh juga ke kepercayaan diri aku," ucap kekasih El Rumi ini.
Advertisement
Kebiasaan PMS Syifa Hadju
"Makanya kalau lagi haid apalagi pas awal-awal menstruasi, aku lebih pilih di rumah aja seharian, kalau bisa jangan sampai ada jadwal syuting, nanti kalau udah beberapa hari biasanya kondisinya udah mendingan dan udah siap beraktivitas lagi," tambahnya.
Syifa juga mengungkapkan bahwa dia memiliki kebiasaan sindrom pre menstruasi atau PMS yang cukup signifikan. Ia mengaku sering mengalami perubahan emosi yang drastis jelang datang bulan. Ia jadi gampang sedih dan tiba-tiba menangis meski hanya melihat video binatang.
"Aku tuh biasanya, pas PMS itu lebih sulit daripada pas haidnya. Karena pas PMS tuh, misalnya aku lagi enggak ngecek tanggalan haid aku, aku kayak 'kok tiba-tiba aku nangis terus ya kerjaannya?" jelasnya.
"Kayak ngelihat (video) kucing di aplikasi apa, aku kayak langsung sedih, ternyata mau haid," sambungnya. Namun kondisi tersebut tak selamanya buruk buat sang aktris. Syifa Hadju memanfaatkan perubahan emosinya ketika syuting adegan sedih yang mengharuskannya menangis.
"Jadi memang lebih ke perubahan mood dan juga lebih emosional gitu. Makanya mungkin syuting pas lagi PMS agak lebih gampang gitu adegan nangisnya, karena lebih emosional," ungkap Syifa seraya tertawa.
Tidak Gunakan Obat untuk Pereda Sakit
Selain perubahaan mood, aktris 24 tahun tersebut juga mengalami peningkatan nafsu makan saat tengah PMS. Syifa Hadju jadi ketagihan makanan kesukaannya, yaitu makanan manis.
"Aku biasanya craving, craving makanan. Aku suka banget makanan manis, jadi biasanya kalau lagi PMS aku lebih berasa tuh craving makanan manis," tuturnya. Jika mengalami sakit yang hebat saat haid, Syifa membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan nyerinya.
"Kalau obat, nah aku tuh bukan tipe yang bergantung sama ibuprofen, ataupun obat, atau painkiller pada saat haid. Karena aku ngerasa, enggak mau bergantung aja. Jadi biarpun sakit, enggak papa, aku tahan aja," ujarnya. Dibandingkan obat, ia lebih memilih menggunakan produk lain seperti pembalut untuk meredakan sakitnya.
"Ada si Cooling Fresh ini yang sangat membantu. Itu makanya kenapa aku berusaha banget menghindari yang namanya obat, walaupun mungkin enggak ada yang salah dengan obat. Cuma aku enggak pengin bergantung aja," terangnya.
Â
Advertisement
