Ciri-Ciri Musik Tradisional Beserta Fungsinya, Kenali Alat Musik Daerah di Indonesia

Musik tradisional memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga membedakannya dengan musik modern.

oleh Husnul Abdi diperbarui 28 Des 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi Gamelan Jawa
Ilustrasi Gamelan Jawa

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri musik tradisional  perlu dikenali oleh masyarakat. Tiap daerah, suku, atau komunitas, memiliki musiknya sendiri. Musik tradisional ini mewakili sejarah, tradisi, dan pemikiran suatu daerah atau komunitas.

Musik tradisional merupakan musik yang berkembang secara turun temurun dalam suatu masyarakat. Musik ini biasanya merupakan tradisi dari suatu daerah, dan cukup berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. 

Musik tradisional merupakan salah satu jenis musik yang perlu kamu ketahui. Musik ini memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga membedakannya dengan musik modern. Biasanya, fungsinya adalah untuk mengiringi tarian, sebagai hiburan, sebagai komunikasi, untuk upacara budaya, hingga menjadi sarana mengekpresikan diri seseorang.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/12/2021) tentang ciri-ciri musik tradisional.

Mengenal Musik Tradisional

Gamelan 4.0
Rhapsody Of The Archipelago: Gamelan 4.0 (ROAR GAMA 4.0) di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP) UGM pada Sabtu, 30 November 2019 berlangsung sukses.(Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Sebelum mengenal ciri-ciri musik tradisional, kamu perlu memahami apa itu musik tradisional terlebih dahulu. Kata Musik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Mousike yang diambil dari nama Dewa yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno, yaitu Mousa, dewa yang memimpin Seni dan Ilmu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Semantara itu, kata tradisional berasal dari Bahasa Latin, yaitu Traditio yang artinya suatu kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun temurun.

Musik tradisional adalah musik yang berkembang secara turun menurun pada suatu daerah. Musik tradisional adalah musik yang hidup pada masyarakat secara turun temurun di indonesia, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Jenis musik ini diciptakan oleh orang-orang yang menetap di satu lokasi tertentu, dimainkan atau dilantunkan secara khas. Biasanya musik tradisional ada dalam tradisi lisan dan dipelajari melalui pendengaran, alih-alih literatur tertulis.

Perkembangan musik tradisional di Indonesia tentunya didukung oleh beberapa hal seperti alat musik tradisional yang masih dijaga hingga kini. Maka dari itu, seniman dan masyarakat juga harus menyatukan persepsi dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Pada akhirnya, musik tradisional menjadi bagian dari identitas sebuah daerah. Musik tradisional mengandung jejak budaya lokal, dan nama-nama komposer umumnya tidak diketahui.

Ciri-Ciri Musik Tradisional

Ciri-ciri musik tradisional terdiri dari 7, yaitu diwariskan dan dipelajari secara lisan, tidak memiliki notasi, bersifat informal, pemainannya tidak terspesialisasi, berbahasa daerah, melibatkan alat musik daerah,dan merupakan bagian dari masyarakat. Berikut penjelasan ciri-ciri musik tradisional, menurut Rulita (2017):

- Diwariskan dan dipelajari secara lisan. Musik tradisional adalah musik yang diwariskan turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses pewarisannya biasanya dipelajari secara lisan. Ketika generasi sebelumnya hendak mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut, begitupun ketika generasi muda harus mewariskannya kembali kepada generasi mendatang.

- Tidak memiliki notasi. Ciri-ciri musik tradisional dipelajari secara lisan, sehingga pelakunya tidak memiliki catatan seperti panduan, partitur atau semacamnya. Ide dari musik tradisional biasanya tidak tertulis, tidak bernotasi, atau tidak memiliki partitur.

- Bersifat informal. Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini tidak bersifat formal. Meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Ini karena biasanya daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.

- Pemainannya tidak terspesialisasi. Pada umumnya, pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasanya adalah orang-orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut, meski tidak menutup kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya. Biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik.

- Berbahasa daerah. Ciri-ciri musik tradisional pada umumnya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Seni musik tradisional biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya. Misalnya, lagu Jawa memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang Jawa.

- Melibatkan alat musik daerah. Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut.

- Merupakan bagian dari masyarakat. Ciri-ciri musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal daerah musik tradisional tersebut.

Fungsi Musik Tradisional

Ilustrasi alat musik tradisional angklung
Ilustrasi alat musik tradisional angklung. (Gambar oleh Tri Yugo Wicaksono dari Pixabay)

Setelah memahami ciri-ciri musik tradisional, kamu juga perlu mengetahui fungsinya. Fungsi musik tradisional ini biasanya untuk mengiringi acara-acara adat yang ada di setiap daerah di Indonesia. Musik tradisional ini tentunya menjadi identitas Indonesia dan menunjukkan ciri khas Indonesia.

Berikut fungsi musik tradisional:

1. Pengiring Tarian

Fungsi musik tradisional yang pertama yakni sebagai pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari. Musik tradisional tentunya membuat suasana menjadi lebih hidup, sehingga adegan sendratari lebih menarik perhatian masyarakat. Masyarakat lebih menikmati sebuah adegan jika ada yang mengiringi. Musik tradisional memang memiliki peranan penting untuk mengiringi setiap acara adat di setiap daerah di Indonesia.

2. Sarana Komunikasi

Fungsi musik tradisional berikutnya yakni adalah sebagai sarana komunikasi. Bunyi-bunyi tertentu alat musik tradisional memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

3. Sarana Pertunjukan dan Hiburan

Fungsi musik tradisional berikutnya yakni adalah sebagai sarana pertunjukan dan hiburan yang bersifat sosial maupun komersial. Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Musik tradisional dapat hidup jika diiringi dengan alat musik tradisional. Keduanya menciptakan kesatuan yang tentunya menjadi sarana untuk menghibur masyarakat jika diadakannya suatu pertunjukan.

4. Sarana Ekspresi diri dan Kreasi

Fungsi musik tradisional berikutnya yakni adalah sebagai sarana ekspresi diri dan kreasi. Bagi para seniman, baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Dengan musik, seniman dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

5. Sarana Upacara Budaya

Fungsi musik tradisional berikutnya yakni sebagai sarana upacara budaya atau ritual. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa musik memiliki hubungan yang erat dengan tradisi masyarakat. Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.

6. Sarana Ekonomi

Fungsi musik tradisional yang keenam sebagai sarana ekonomi. Tak dapat dipungkiri, musik tradisional bisa menghasilkan pendapatan sambil tetap menikmati kepuasan batin. Bagi seniman pendapatan bisa berupa wujud ucapan terima kasih (honorarium) atas jasa main musiknya. Pendapatan berupa bayaran atau gaji apabila bersifat pekerjaan pokok (profesi) ataupun sambilan (amatir). Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial maupun layanan bakti.

Alat Musik Tradisional di Indonesia

Talempong Pacik
Talempong Pacik. (dok. warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

1. Angklung merupakan alat musik dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.

2. Alosu merupakan alat musik yang berupa kotak anyaman daun kelapa yang berisi biji-bijian yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan.

3. Aramba merupakan alat musik yang mirip seperti bende yang berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatera Utara.

4. Arumba merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.

5. Atowo merupakan alat musik yang mirip seperti genderang yang berasal dari daerah Papua.

6. Basa-Basi merupakan alat musik yang bentuknya seperti terompet dan terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan.

7. Babun merupakan alat musik yang mirip seperti kendang yang berasal dari daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

8. Calung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.

9. Cungklik merupakan alat musik yang seperti kulitang yang terbuat dari kayu yang berasal dari daerah Lombok ( NTB ).

10. Doli-doli merupakan alat musik yang berupa empat bilah kayu lunak yang berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatera Utara.

11. Dog-dog merupakan alat musik seperti genderang yang berasal dari daerah Jawa Barat.

12. Druri Dana merupakan alat musik yang berupa bambu yang dikerat seperti garpu penala yang berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatera Utara.

13. Floit merupakan alat musik yang berupa seruling bambu yang berasal dari daerah Maluku.

14. Foi Mere merupakan alat musik yang mirip seperti serung yang berasal dari daerah Flores, Nusa Tenggara Timur.

15. Gamelan Bali merupakan alat musik gamelan yang berasal dari daerah Provinsi Bali.

16. Gamelan Jawa merupakan alat musik gamelan yang berasal dari daerah Jawa.

17. Gamelan Sunda merupakan alat musik gamelan yang berasal dari daerah Provinsi Jawa Barat.

18. Garantung merupakan alat musik yang berupa bilah-bilah kayu yang digntung yang berasal dari daerah Tapanuli, Sumatera Utara.

19. Gerdek merupakan alat musik seperti seruling tempurung yang berasal dari daerah Kalimantan.

20. Gonrang merupakan alat musik yang bentunya mirip seperti kendang yang berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara.

Alat Musik Tradisional di Indonesia

21. Hapetan merupakan alat musik sejenis kecapi yang berasal dari daerah Tapanuli, Sumatera Utara.

22. Kecapi merupakan alat musik yang bentuknya seperti gitar kecil yang terdiri dari dua dawai yang banyak ditemukan diberbagai daerah diseluruh wilayah Indonesia.

23. Keloko merupakan alat musik yang bentuknya seperti terompet kulit kerang yang berasal dari daerah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

24. Kere-Kere Galang merupakan alat musik sejenis rebab yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan.

25. Keso-Keso merupakan alat musik sejenis rebab yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan.

26. Kinu merupakan alat musik yang bentuknya serupa dengan seruling yang berasal dari daerah Pulau Roti.

27. Kledi merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup yang berasal dari daerah Kalimantan.

28. Kolintang merupakan alat musik yang berupa bilah-bilah kayu yang tersusun diatas kotak kayu yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Selatan.

29. Lembang merupakan alat musik serung panjang yang berasal dari daerah Toraja, Sulawesi Selatan.

30. Nafiri merupakan alat musik yang dimaunkan dengan cara ditiup yang berasal dari daerah Maluku.

31. Popondi merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup yang berasal dari daerah Toraja, Sulawesi Selatan.

32. Rebab merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara digesek yang berasal dari daerah Jawa Barat.

33. Sampek merupakan alat musik sejenis gitar yang berasal dari daerah Kalimantan.

34. Sasando merupakan alat musik yang dimainkan dengan di petik yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.

35. Seluang merupakan alat musik seruling bambu yang berasal dari daerah Minagkabau, Sumatera Barat.

36. Siter atau Celempung merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik yang bersal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

37. Talindo merupakan alat musik yang dimainkan dengan dipetik yang berasal dari daerah Sulawesi.

38. Talempong Pacik merupakan alat musik seperti gong kecil yang dimainkan dengan cara dipukul yang berasal dari daerah Sumatera Barat.

39. Tifa merupakan alat musi Genderang kecil yang berasal dari timur Indonesia.

40. Toto Buang merupakan alat musik sejenis telempong yang berasal dari daerah maluku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya