Liputan6.com, Jakarta Pengertian monolog suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran di mana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan atau sketsanya. Kata monolog lebih banyak ditujukan untuk kegiatan seni terutama seni peran dan teater.Â
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian monolog adalah pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri, adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang diri.
Secara sederhana, pengertian monolog adalah monodrama yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang berbicara di hadapan pemirsa seorang diri. Pada praktiknya, monolog sering digunakan dalam storytelling, standup comedy, dan pementasan teater.
Berikut ini ulasan mengenai pengertian monolog menurut para ahli beserta sejarah, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (9/2/2022).
Pengertian Monolog Menurut Para Ahli
Terdapat sejumlah pengertian monolog menurut para ahli, antara lain:
Kabisch
Pengertian monolog adalah percakapan dengan diri sendiri. Sebagai seorang monolog, penggambaran bukan menggambarkan akan situasi sebagai monolog pengamat, tetapi juga memperjelas komentar. Sedangkan monolog konflik untuk membuat sutu keputusan dalam puncak alur.
Marquab
Dialog dan monolog memiliki hubungan dalam drama. Menurut Marquab, dialog dan monolog adalah bentuk dari komunikasi dalam drama. Jika drama tidak komunikatif, maksud pengarang, pembangunan nresmon emosional tidak akan sampai.
Suroso
Pengertian monolog adalah berbicara sendiri, bercerita sendiri, tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dialami tokoh.
Advertisement
Sejarah Monolog
Awalnya, monolog dijadikan salah satu metode latihan bagi seorang aktor untuk melatih diri agar bisa membawakan dialog panjang dalam suatu naskah. Daya tarik seorang aktor dalam dialog panjang itu bisa dianggap sebagai awal mula munculnya naskah monolog.
Meski begitu, sebenarnya monolog dalam bentuk gerakan atau pantomime sudah dikenalkan sejak lama. Pada tahun 1914 Charlie Caplin sudah mulai menulis dan mengarahkan film-filmnya. Film itu dikenal sebagai silent film karena tayang tanpa suara. Pada saat itu memang belum dikenal teknologi pengisian suara. Salah satu legenda pantomime pada saat itu adalah Charlie Caplin. Setelah itu, monolog diperkenalkan pertama kali di Hollywood sekitar tahun 1964. Monolog terus berkembang sebagai sarana seni dan teater. Kini, monolog sudah menjadi salah satu teori/pembelajaran dari karya seni teater.
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan sejarah monolog. Kini, anggapan bahwa monolog adalah sebuah teknik berbicara pun sudah banyak dipraktikan dalam berbagai pementasan, stand up comedy, bahkan pidato. Penguasaan teknik dalam hal tersebut bisa membuat penampilan jadi lebih menarik.
Ciri-Ciri Monolog
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri monolog, antara lain:
1. Bentuk dari pendapat seseorang dikolaborasikan dengan kalimat atau dialog bisu. Di mana untuk bisa mensingkronkan, dibutuhkan perencanaan yang matang. Kecuali beberapa orang yang memiliki keterampilan dalam membuat seni monolog secara spontanis tanpa ada rencana.
2. Pelaku monolog hanya satu orang, tidak ada lawan atau partner orang.
3. Menggunakan pesan narasi deskriptif. Tentu saja menggunakan tema tertentu yang sudah ditetapkan. Sebagai dukungan narasi tersebut, dibutuhkan dokumen pendukung, bisa berbentuk presentasi, gambar ataupun yang lain.
4. Monolog lebih sering digunakan untuk seni teater dan seni peran. Jarang digunakan dalam drama, sinetron ataupun FTV.
5. Monolog bisa mengajak audience berinteraksi sekedar memberikan kesan terhadap aksi mereka.
6. Lebih tepat dan cocok digunakan untuk dialog bisu, atau dalam bahasa umumnya, pertunjukan pantomime yang hanya memadukan komunikasi lewat gerakan dan sendirian.
7. Menjabarkan secara konsisten tetapi saling berinteraksi dengan pesan satu dengan yang lain.
Advertisement
Jenis-Jenis Monolog
Setelah mengetahui pengertian monolog, berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis monolog, yaitu:
1. Monolog Topikal
Pengertian monolog topikal adalah salah satu jenis yang cukup sering dibawakan. Dalam hal ini, standup comedy bisa diambil sebagai contoh. Seorang komika akan membuat cerita tentang suatu kejadian yang biasanya dialami banyak orang dengan membubuhi hal lucu. Standup comedy hanya satu contoh, artinya, monolog topikal ini tak harus selalu lucu. Tergantung topik dan tujuan kalian dalam melakukannya.
2. Bercerita (Storytelling)
Sesuai namanya, monolog storytelling lebih memfokuskan pada cerita naratif. Narator sebagai pencerita yang mengungkapkan dan membangun peristiwa dengan mengikuti perubahan ekspresi yang diceritakan. Jika melakukan monolog jenis ini, kalian sebagai narrator bisa menirukan karakter si tokoh yang diceritakan.
3. Monolog Karakter Biografi
Monolog biografi memungkinkan untuk menghadirkan lebih dari satu tokoh. Meski berbicara sendiri, terdapat banyak dialog serta karakter yang perlu ditampilkan oleh aktor. Seorang aktor bernama Chaz Palminteri bahkan pernah memerankan 35 karakter tokoh sekaligus dalam satu naskah a bronx tale. Oleh karena itu, penting bagi seorang aktor untuk melatih diri meski dirinya akan mementaskan monolog karena keterampilan tersebut tetap dibutuhkan sekalipun hanya seorang diri di panggung.
4. Dokumen Realita
Monolog jenis ini ditampilkan berdasarkan naskah yang ditulis dari kisah nyata. Apa yang diucapkan oleh aktor sesuai dengan ungkapan orang yang berada dalam kejadian nyata tersebut.
5. Naratif Biografis
Pengertian monolog naratif biografis adalah jenis monolog yang mengedepankan kemampuan aktor dalam menceritakan kembali kejadian yang pernah dialami. Dia akan berdiri sebagai narator utama yang mendeskripsikan cerita secara bebas. Dalam melakukan monolog jenis ini, kalian tak boleh menonjolkan karakter tokoh lain.