Liputan6.com, Jakarta Apa arti tilawah? Memahami tilawah adalah metode membaca yang baik dan indah. Tilawah adalah pembacaan Al-Qur’an sesuai dengan aturan guna memudahkan proses memahami maknanya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku berjudul Pedoman Daurah Al-Qur’an oleh Abdul Aziz Abdul Rauf, arti tilawah adalah membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkan agar lebih mudah untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
Tilawah adalah bagian dari kegiatan qiraah dan zikir. Meski demikian, tilawah adalah khusus untuk membaca Al-Qur’an saja. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti tilawah, Kamis (10/2/2022).
Memahami Arti Tilawah
Tilawah adalah membaca. Dalam kamus berjudul Al-Munawwir, arti tilawah adalah bacaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti tilawah adalah pembacaan (ayat Al-Qur’an) dengan baik dan indah.
Dalam jurnal berjudul Al-Qur’an: Between The Horizons of Reading and Recititation oleh Ziad Khaled Moh. al-Daghameen, arti tilawah adalah mengikuti petunjuk dan aturan-aturan kitab suci. Berbeda dengan tilawah lebih dikhususkan untuk Al-Qur’an saja.
Tilawah adalah bagian dari kegiatan qiraah dan zikir. KBBI mengartikan qiraah adalah hal-hal yang berhubungan dengan cara pembacaan Al-Qur’an atau pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dalam buku berjudul Pedoman Daurah Al-Qur’an oleh Abdul Aziz Abdul Rauf, arti tilawah adalah membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkan agar lebih mudah untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
Tilawah adalah metode membaca Al-Qur’an sekaligus memudahkan dalam memahami maknanya. Hal ini diungkap dalam jurnal berjudul Pengaruh Pembiasaan Tilawah Al-Qur’an Terhadap Pembentukan Karakter Siswa oleh Redmon Windu Gumati, mengutip dari Ar-Raghib al-Asfahani dan Murtadha az-Zubaid.
“Tilawah adalah dikhususkan untuk mengikuti kitabullah dengan membaca (qiraah) dan mematuhi kandungannya baik perintah, larangan, motivasi, atau ancaman,” dijelaskan.
Advertisement
Fungsi Tilawah
Tilawah adalah metode membaca Al-Qur’an untuk memahami maknanya dengan mudah. Mulai dari segala perintah, larangan, motivasi, hingga ancaman yang ada di dalamnya.
Tak hanya itu, tilawah memiliki fungsi dan urgensi khusus. Ini penjelasan fungsi tilawah dalam keterangan tertulis Kementerian Keagamaan Sumatera Selatan yang dikutip dari laman website resminya:
1. Peran Kenabian
Fungsi tilawah adalah untuk kenabian (muhimmah nabawiyah) sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Ra’ad ayat 30. Bacaan ini memiliki fungsi membersihkan jiwa yang membawa manusia kepada ketinggian psikologis.
“Ini telah dibuktikan oleh Rasulullah dengan sekaligus mengajar dan merealisasikan ajaran Al-Qur’an,” dijelaskan.
2. Argumentasi Ketuhanan
Fungsi tilawah adalah sebagai argumentasi ketuhanan (hujjjah ilahiyah). Telah dibuktikan bahwa Tuhan tidak pernah menghukum suatu kaum yang telah diutus kepada mereka seorang Rasulullah dan mereka selalu membaca aturan-aturan Tuhan yang berada dalam alam, kehidupan dan manusia sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Qashas ayat 59.
3. Pendidikan Jiwa
Fungsi tilawah adalah sebagai bacaan bentuk pendidikan jiwa (tarbiyah ruhiyah). Al-Qur’an telah menekankan akan pentingnya penyerahan nurani sebagai efek dari bacaan ayat-ayat Tuhan.
“Dari itu, Al-Qur’an memuji bacaan orang-orang beriman yang berorientasi kepada sikap berserah diri (istislam) kepada sang Pencipta sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Isra 107-109,” dijelaskan.
4. Petunjuk Hukum
Fungsi tilawah adalah bacaan sebagai petunjuk hukum (hidayah tasyri’iyah). Di antara makna tilawah adalah berbentuk motivasi dalam mengikuti hukum Tuhan dalam berbagai hal.
“Hal ini karena kitab Al-Qur’an telah menyediakan solusi dari segala problematika manusia,” dijelaskan.
5. Berbuat Baik
Fungsi tilawah adalah sebagai bacaan guna penyangga dari perilaku kebaikan (Arkan Min Al-Amal Al-Sholeh).
6. Memahami Aturan Tuhan
Fungsi tilawah adalah sebagai bacaan guna mengetahui aturan-aturan Tuhan.
7. Tanggung Jawab Besar
Fungsi tilawah adalah bacaan yang menjadi bagian dari tanggung jawab yang besar. Seseorang yang membaca ayat Tuhan bertanggungjawab terhadap segala tugas yang telah diembannya sebagai hamba.
Metode Pembiasaan Tilawah
Apa saja yang bisa dijadikan sebagai indikator dalam metode pembiasaan tilawah Al-Qur’an? Dalam jurnal berjudul Pengaruh Pembiasaan Tilawah Al-Qur’an Terhadap Pembentukan Karakter Siswa oleh Redmon Windu Gumati, dijelaskan ada tiga indikator penting. Ini penjelasannya:
1. Minat
Memahami minat adalah kecenderungan dan keinginan besar terhadap sesuatu hal. Abu Ahmadi berpendapat minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk emosi, yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat.
Menurut Zakiah Daradjat, dkk minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang berharga bagi orang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhan.
“Dalam konteks dengan pembiasaan tilawah Al-Qur’an minat tentunya memiliki peran yang sangat kuat karena tanpa adanya minat anak didik tidak mungkin mau mengikuti kegiatan tilawah Al-Qur’an terutama bagi peserta didik yang belum bisa membaca Al-Qur’an,” dijelaskan
2. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang.
“Misalnya, dalam pembiasaan tilawah Al-Qur’an, motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan tersebut dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi,” dijelaskan.
3. Proses
Proses adalah faktor utama yang ikut mendukung terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar karena tanpa proses semua kegiatan tujuan pembelajaran mustahil dapat dicapai.
Dalam konteksnya dengan kegiatan pembiasaan tilawah Al-Qur’an pun demikian, ketika kegiatan tersebut telah bisa diproses secara matang.
“Kontinyu dan berjalan lancar tentunya hasilnya pun akan memuaskan, sebaliknya bila dalam suatu kegiatan hanya mengandalkan planning tanpa adanya proses tentunya sudah pasti hasilnya pun tidak akan memuaskan,” dijelaskan.
Advertisement