Liputan6.com, Jakarta Attahiyatul adalah kata pertama yang diucapkan saat duduk tasyahud dalam sholat. Bacaan Attahiyatul merupakan doa penting yang tak boleh dilewatkan saat sholat. Sebagai seorang Muslim, alangkah baiknya mengenali arti dan makna bacaan sholat ini.
Advertisement
Baca Juga
Bacaan Attahiyatul punya makna mendalam bagi siapapun yang membacanya. Isi Attahiyatul merupakan doa besar untuk Allah, Rasulullah, dan hamba-hamba yang beriman. Attahiyatul adalah salah satu cara berkomunikasi dengan Allah melalui sholat. Melalui bacaan Attahiyatul, seorang Muslim akan terhubung dengan Allah.
Advertisement
Berikut makna Attahiyatul, bacaan, dan penjelasan hadisnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu(8/5/2022).
Makna bacaan Attahiyatul
Bacaan Attahiyatul dikenal sebagai bacaan Attahiyat atau tasyahud. Dalam bahasa Arab, tasyahud berarti kesaksian iman. Bacaan Attahiyatul berisi pujian-pujian pada Allah, Rasulullah, dan hamba-hamba Allah. Bacaan ini juga diikuti dengan dua kalimat syahadat san selawat.
Attahiyatul adalah doa yang sangat penting dan harus dibaca saat sholat di rakaat kedua dan keempat, atau ketiga untuk sholat tiga rakaat. Bacaan ini juga bisa dibaca sebagai doa harian.
Posisi saat tasyahud sangat strategis dalam Sholat. Setelah merendahkan diri kepada Allah, seseorang akan duduk untuk membaca tashahud yang bermakna pujian dan kesaksian iman seorang hamba. Bacaan Attahiyatul bermakna salam kepada Tuhan (Allah) dan mengirimkan damai dan berkah atas Nabi Muhammad (saw) dan atas semua hamba Allah yang saleh dan diikuti oleh dua kesaksian.
Advertisement
Hadis tentang membaca Attahiyatul
Berikut hadis-hadis yang berisi tentang perintah membaca Attahiyatul:
Hadis Riwayat Muslim
Menurut riwayat Imam Muslim, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami tasyahud, “at-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatu lillah … hingga selesai.” [HR. Muslim, no. 403]
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
“Dahulu sebelum tasyahud diwajibkan kepada kami, kami mengucapkan: as salaam ‘alallah qabla ibaadihi, as salaam ‘ala Jibril, as salaam ‘ala Mikail, as salaam ‘ala fulan (Salam kepada Allah sebelum kepada hamba-Nya, salam kepada Jibril, salam kepada Mikail, dan salam kepada fulan). Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun mengatakan: janganlah kalian mengatakan “as salaam ‘alallah” karena Dialah As Salam. Namun katakanlah: at tahiyyatu lillah (segala penghormatan hanya milik Allah).” (HR. Bukhari no. 1202, Muslim no. 402)
Posisi saat membaca Attahiyatul
Pada tahiyat awal, posisi sholat adalah duduk di antara dua sujud atau dilakukan dengan duduk iftirasy dengan posisi jari telunjuk menunjuk ke depan.
Sementara untuk posisi sholat saat membaca bacaan tahiyat akhir adalah duduk tawarruk atau dilakukan dengan menempelkan sisi pantat kiri ke lantai. Kaki kiri ditempatkan di bawah, serta mengeluarkan ke arah kanan. Bagian pangkal paha, seperti dua mata kaki di atas dua otot. Jari-jari kaki kanan menekan ke tanah.
Advertisement
Bacaan Attahiyatul awal
At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi [Muhammad]. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Bacaan Attahiyatul akhir
At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.
Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi [Muhammad]. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim.
Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung."
Advertisement
Doa Attahiyatul akhir sebelum salam
Setelah membaca doa tahiyat akhir, dianjurkan membaca doa ini sebelum salam. Berikut doa tahiyat akhir yang bisa dibaca:
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal."