Liputan6.com, Jakarta Erosi adalah suatu peristiwa yang terjadi secara alami oleh pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi oleh angin, tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi.
Secara ilmiah erosi adalah pengikisan material permukaan tanah secara bertahap, terutama batuan, endapan (sedimen), dan tanah akibat air, angin atau es. Dalam hal ini, erosi tanah yang tidak terkendali dapat menimbulkan kerugian bagi manusia dan ekosistem.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Secara sederhana, erosi adalah proses penghanyutan tanah oleh kekuatan air ataupun angin. Erosi dapat terjadi secara alami maupun akibat perbuatan manusia. Salah satu pemicu erosi akibat ulah manusia adalah erosi tanah di lereng gunung akibat penggundulan hutan.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian erosi beserta jenis-jenis dan prosesnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (30/5/2022).
Pengertian Erosi Secara Umum
Kata erosi berasal dari bahasa Latin erosionem yang berarti menggerogoti. Secara umum erosi adalah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin atau es. Erosi memang membentuk banyak penampakan alam menarik seperti puncak gunung, lembah dan garis pantai.
Dengan kata lain, pengertian erosi adalah pengangkutan material yang terkikis dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari puncak gunung ke lembah terdekat atau dari bagian hulu sungai ke bagian hilir.
Dikutip dari situs Encyclopaedia Britannica, erosi adalah pemindahan material permukaan dari kerak bumi terutama puing-puing tanah dan batu dan pengangkutan material yang terkikis oleh agen alami (seperti air atau angin) dari titik pemindahan.
Erosi seringnya terjadi setelah batuan hancur atau berubah melalui pelapukan. Bahan batuan yang sudah lapuk akan berpindah dari situs aslinya dan diangkut oleh agen alami. Dengan kedua proses tersebut berjalan secara bersamaan, cara terbaik untuk membedakan erosi dari pelapukan adalah dengan mengamati transportasi material.
Advertisement
Penyebab Erosi
Penyebab erosi dibagi menjadi dua faktor yakni faktor alam dan faktor non alam. Faktor alam adalah faktor yang alamiah yang terjadi bukan karena campur tangan manusia seperti iklim, kemiringan, panjang lereng, sifat fisik tanah, dan vegetasi. Sedangkan penyebab erosi faktor non alam disebabkan oleh manusia. Berikut penjelasannya:
1. Faktor Iklim
Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Hal ini karena buliran hujan yang jatuh ke tanah menyebabkan agregat tanah pecah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Terlebih jika curah hujan lebat dan terjadi dalam waktu singkat. Kemungkinan terjadinya erosi semakin meningkat.
2. Topografi
Unsur topografi juga ikut memengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi.
3. Vegetasi
Vegetasi adalah lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rumput tebal atau hitam rimba akan mengurangi pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Sebaiknya, penebangan hutan akan merusak lapisan permukaan dan menyebabkan erosi.
4. Tanah
Kerusakan pada tanah atau tempat terjadinya erosi bisa dikarenakan oleh sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara, bahan organik, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah, hingga menurunnya kapasitas tanah saat menahan air.
5. Manusia
Kegiatan manusia yang menyebabkan erosi adalah penggundulan hutan, mengubah lahan pertanian untuk pemukiman, terasering, hingga penggunaan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah.Â
Jenis-Jenis Erosi
Berikut ini ada beberapa jenis-jenis erosi tanah, diantaranya :
1. Erosi Air atau Ablasi
Pengikisan ini terjadi karena adanya pengaruh dari air sungai dan hujan. Intensitas dan curah hujan yang tinggi akan semakin meningkatkan peluang terjadinya ablasi. Setidaknya ada empat jenis ablasi yang bisa terjadi.
a. Erosi Percik
Yaitu disebabkan oleh air hujan yang jatuh ke dalam tanah dan menghanyutkan tanah tersebut.
b. Erosi Lembar
Yaitu terjadi di tanah pada daerah lereng gunung. Lapisan bagian atas tanah akan hanyut bersama air hujan.
c. Erosi Alur
Yaitu pengikisan pada tanah yang sudah berlangsung dan menyebabkan terbentuknya alur yang nantinya menjadi tempat air mengalir.
d. Erosi Parit
Yaitu pengikisan yang terjadi ketika alur yang terbentuk sudah memiliki kedalaman lebih dari 0,3 meter.
e. Erosi Internal Sungai
Proses terangkutnya partikel tanah ke bagian bawah melalui celah atau pori-pori akibat menurunnya kapasitas infiltrasi.
f. Erosi Tebing Sungai
Pengikisan tanah pada tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.
g. Erosi Kulit (Sheet Erosion)
Ketika lapisan permukaan tanah di daerah belerang terkikis oleh air hujan dan air larian (runoff).
2. Erosi Korasi atau Deflasi
Deflasi merupakan pengikisan yang disebabkan oleh angin. Biasanya terjadi di daerah gurun. Angin di tempat tersebut akan menyebabkan pasir berpindah ke tempat lain secara konstan.
3. Abrasi
Abrasi adalah pengikisan yang terjadi di daerah pantai. Pengikisan tersebut terjadi karena adanya gelombang laut dan arus laut yang merusak.
4. Eksarasi
Yaitu pengikisan yang disebabkan oleh adanya gerakan es yang mencair. Pencairan ini membuat bebatuan ikut bergerak ke bawah kemudian mengendap. Hasil dari pengikisan tersebut dikenal dengan nama fjord. Kejadian ini biasanya ada di pegunungan bersalju.
5. Tanah Longsor
Adalah erosi yang diakibatkan oleh pengangkutan atau gerakan massa tanah yang terjadi dalam volume besar.
Advertisement
Proses Terjadinya Erosi
Proses erosi melibatkan tiga peristiwa secara berurutan, yaitu pengelupasan, pengangkutan, dan pengendapan. Berikut penjelasannya:
1. Tahap pengelupasan (detachment)
Pengelupasan adalah penghancuran tanah dari agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah. Proses ini diawali dengan pengelupasan partikel dalam tanah oleh air hujan sebagai media utamanya. Ketika butiran air hujan mengenai permukaan tanah maka partikel tanah akan terlepas dan terlempar ke udara. Proses ini akan berlanjut ke proses pengangkutan oleh aliran air tanah.
2. Tahap pengangkutan (transportation)
Pengangkutan adalah pengangkutan partikel tanah oleh limpahan air hujan (run off).
3. Tahap pengendapan (sedimentation)
Pengendapan atau sedimentasi adalah pengendapan tanah erosi. Tanah erosi akan terendap pada cekungan-cekungan atau pada daerah-daerah yang lebih rendah.