Pengertian Epilog adalah Penutup Cerita Berisi Inti Sari, Ketahui Ciri-Cirinya

Epilog adalah amanat cerita atau penyelesai konflik cerita.

oleh Laudia Tysara diperbarui 01 Agu 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2022, 11:30 WIB
Menilik Pengertian Deskripsi
Ilustrasi Membaca Buku Credit: unsplash.com/Thought

Liputan6.com, Jakarta - Apa pengertian epilog? Memahami pengertian epilog adalah bagian terpenting dari sebuah cerita atau kisah dalam karya sastra. Pengertian epilog adalah penutup cerita yang berisi inti sari permasalahan hingga pelajaran yang bisa diambil dari sana.

Dalam buku berjudul Prosa Fiksi dan Drama (2021) oleh Nanda Saputra, dkk, dijelaskan pengertian epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan.

Apabila sudah memahami pengertian epilog, ketahui isi atau sesuai dengan wujud epilog itu. Isi sesuai wujud epilog adalah berupa kata-kata bijak, bentuk refleksi, pelajaran moral, dan nilai-nilai tertentu akan dimunculkan dalam epilog.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pun menjelaskannya demikian. Fungsi epilog adalah menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud karya itu oleh seorang aktor pada akhir cerita.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pengertian epilog, ciri-ciri epilog, dan wujud epilog, Senin (1/8/2022).

Pengertian Epilog adalah Penutup Cerita Berisi Inti Sari

Mahasiswa Membaca Buku
Ilustrasi Mahasiswa Membaca Buku Credit: pexels.com/cottonbro

Mengenal pengertian epilog adalah bagian dari penutup sebuah cerita tanpa atau dengan dialog. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian epilog adalah bagian penutup pada karya sastra. Fungsi epilog adalah menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud karya itu oleh seorang aktor pada akhir cerita.

Pengertian epilog adalah sama dengan bagian dari penutup kisah atau cerita yang berisikan amanat. Pengertian epilog adalah sama pula dengan penyelesai kisah. Hal ini sama sebagaimana ditegaskan dalam KBBI, pengertian epilog adalah peristiwa terakhir yang menyelesaikan peristiwa induk.

Dalam buku berjudul Prosa Fiksi dan Drama (2021) oleh Nanda Saputra, dkk, dijelaskan pengertian epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Ini sama dengan pengertian epilog adalah penegas persoalan yang bisa diambil pelajarannya dalam pementasan, pengisahan, dan lainnya. Tanpa epilog adalah penonton atau pembaca akan kesulitan memahami kisah yang diceritakan atau dipertontonkan.

Seperti yang sudah disebutkan, untuk bisa menemukan epilog sangat mudah. Pada bagian akhir dalam sebuah pementasan atau pengisahan cerita pasti akan ada epilog. Meski sebenarnya tidak semua drama dan cerita mengadopsi epilog untuk memahamkan pembaca, penonton, dan pendengarnya.

Ciri-Ciri dan Wujud Epilog

Kutipan Buku Sapiens Bagian I
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Priscilla

Ciri-Ciri Epilog:

Agar lebih memahaminya, pahami ciri-ciri epilog. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan ciri-ciri epilog adalah terdiri dari lima hal penting. Apa saja?

1. Ciri-ciri epilog adalah berada di bagian akhir cerita.

2. Ciri-ciri epilog adalah memiliki bentuk seperti kesimpulan yang berisi amanat dan kata-kata bijak yang dapat dipetik dari masalah yang ada.

3. Ciri-ciri epilog adalah berisi tentang kesimpulan yang secara singkat menjelaskan kembali nasib tokoh di akhir konflik.

4. Ciri-ciri epilog adalah berisi ucapan terima kasih penulis kepada pembaca atau penonton drama.

5. Ciri-ciri epilog adalah pada beberapa cerita atau drama serial (berkelanjutan) epilog menjadi jembatan cerita yang telah ada dengan cerita yang akan ada di masa datang. 

Wujud Epilog:

Seperti apa sebenarnya wujud epilog itu? Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, begini wujud serta penerapan epilog dalam sebuah karya sastra.

1. Memahami wujud epilog adalah amanat atau pesan yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca, penonton, atau pendengar.

2. Isi sesuai wujud epilog adalah berupa kata-kata bijak, bentuk refleksi, pelajaran moral, dan nilai-nilai tertentu akan dimunculkan dalam epilog.

3. Apabila dihubungkan dengan masalah atau konflik dalam setiap cerita karya sastra, maka wujud epilog adalah bentuk penyelesaian masalah cerita. Epilog adalah sama dengan untuk menafsirkan isi cerita dan maksudnya.

Pengertian Prolog dan Monolog

Membaca Buku Hukum
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Tima

Apabila sudah memahami pengertian epilog, selanjutnya pahami pengertian prolog dan pengertian monolog. Apa perberdaan ketiganya? Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ini pengertian prolog dan monolog.

Pengertian Prolog:

Pengertian prolog adalah bagian pembuka atau pendahulu dari karya sastra seperti cerita, drama, dan lain sebagainya. Kata prolog diambil dari bahasa Yunani, yaitu Prologos yang memiliki arti kata pengantar. Pengertian prolog adalah perkenalan dari isi suatu karya sastra.

Pengertian prolog adalah bagian awal cerita, yang dijadikan sebagai gambaran secara umum tentang cerita tersebut. Di dalam pembuatan prolog adalah biasanya terdapat konflik untuk menarik pembaca agar penasaran. Jenisnya ada tragedi, komedi, melodrama, dan opera.

Saat membat prolog adalah cari bagian inti cerita dan konflik yang paling menarik, untuk membuat pembaca atau penontonnya penasaran. Setelah itu buatlah prolog secara sederhana, dengan bahasamu sendiri dan kalimat yang tidak berulang-ulang.

Pengertian Monolog:

Pengertian monolog adalah berasal dari kata “mono” yang artinya satu, dan “logi” yang artinya ilmu. Apabila dirunut berdasar asal katanya, pengertian monolog bisa dimaknai sebagai suatu ilmu terapan yang mengajarkan mengenai seni peran, di mana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu dalam melakukan adegan atau sketsa yang ditampilkan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian monolog adalah pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri. Monolog adalah terdiri atas kata-kata yang diucapkan seorang tokoh tunggal pada saat kritis yang mengungkapkan keadaan dirinya dari situasi yang dihadapinya.

Salah satu tujuan pementasan monolog adalah kritik sosial tentang situasi yang ada di tengah masyarakat, baik di masa lalu maupun masa sekarang. Maka tidak heran, jika banyak pentas monolog yang mengambil setting cerita dengan latar berlatar tradisi, tokoh, kisah nyata, atau bahkan politik.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya