HBsAg adalah Pemeriksaan untuk Mendeteksi Hepatitis B, Kenali Penyebabnya

HBsAg adalah HBsAg adalah singkatan dari Hepatitis B Surface Antigen.

oleh Husnul Abdi diperbarui 28 Sep 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 17:30 WIB
HBsAg adalah Pemeriksaan untuk Mendeteksi Hepatitis B
HBsAg adalah Pemeriksaan untuk Mendeteksi Hepatitis B. Foto: Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta HBsAg adalah tes untuk mendeteksi Hepatitis B. Tes ini berguna untuk menfeteksi apakah seseorang mengalami penyakit Hepatitis B atau tidak. Jika hasil tes positif, maka ohal tersebut berarti virus Hepatitis B ada dalam tubuh kamu. 

HBsAg adalah HBsAg adalah singkatan dari Hepatitis B Surface Antigen. Pemeriksaan Hepatitis B ini sangat penting dilakukan karena penyakit ini sering kali tidak terdeteksi. Padahal orang yang terkena virus Hepatitis B dapat menularkannya pada orang lain.

Hepatitis B adalah penyakit yang mengakibatkan peradangan pada organ hati seseorang. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B dan penularannya bisa melalui hubungan seksual maupun penggunaan jarum suntik.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/9/2022) tentang HBsAg adalah.

HBsAg adalah

Vaksin
Ilustrasi dokter yang sedang memengang jarum suntik berisi vaksin untuk cegah penyakit, salah satunya hepatitis. Credits: pexels.com by Pavel Danilyuk

HBsAg adalah singkatan dari Hepatitis B Surface Antigen. HBsAg adalah pemeriksaan untuk mendeteksi Hepatitis B. Tes HBsAg adalah sebuah pengujian yang dilakukan menggunakan tes darah dan hasilnya untuk diperiksa apakah hasil HBsAg tersebut bentuknya reaktif (positif) atau non-reaktif (negatif).

HBsAg adalah TES yang dilakukan untuk memeriksa apakah terdeteksi penyakit Hepatitis B pada seseorang atau tidak. Jika hasilnya positif, hal tersebut menjadi tanda bahwa adanya virus Hepatitis B dalam tubuh yang diperiksa. HbsAg adalah pemeriksaan Hepatitis B yang sangat penting dilakukan karena gejalanya sering kali tidak terdeteksi, sedangkan orang yang terkena virus tersebut dapat menularkan penyakit kepada orang lain.

Hepatitis B sendiri pada umumnya tidak bertahan lama dalam tubuh seseorang dan dapat sembuh tanpa diobati. Namun, jika infeksi hepatitis tersebut menjadi kronis, maka dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Misalnya, sirosis hingga kanker hati. Jadi, HBsAg adalah pemeriksaan yang sangat penting dilakukan.

Penyebab Hepatitis B

Gejala Hepatitis pada Anak
Ilustrasi ibu yang tanggap memanggil dokter saat mengetahui anaknya mengalami gejala hepatitis akut. Credits: pexels.com by Gustavo Fring

HBsAg adalah tes yang sangat penting dilakukan untuk mengenali Hepatitis B. Penyebab Hepatitis B adalah Virus Hepatitis B (HBV), yang dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak seksual, penggunaan berulang jarum suntik, dan transfusi darah dengan virus di dalamnya.

Penyakit Hepatitis B bisa membahayakan jaringan hati yang berakibat dengan kegagalan hati hingga kematian akibat tidak ditangani dengan baik. Faktor penyebab Hepatitis B adalah sebagai berikut:

- Kontak seksual. Kamu dapat terinfeksi penyakit Hepatitis B jika melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi. Melakukan hubungan seks (termasuk seks oral dan anal) yang tidak aman seperti ini mengakibatkan potensi kamu terkena penyakit Hepatitis B lebih besar.

- Tranfusi darah. Hal ini berlaku saat transfusi darah, khususnya di negara-negara yang tidak memeriksa apakah darah tersebut tercemar virus hepatitis B.

- Saling meminjam barang pribadi. Selain itu, saling meminjam barang pribadi dengan orang yang terinfeksi, seperti alat cukur, sikat gigi, atau handuk juga bisa menjadi penyebab penyakit Hepatitis B. Bahkan memiliki luka terbuka dan terpapar darah orang lain yang terinfeksi bisa membuat kamu terkena Hepatitis B.

- Jarum suntik yang tidak steril. Hepatitis B juga dapat ditularkan melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi virus Hepatitis B. Hal ini dapat terjadi saat menerima suntikan di rumah sakit atau dokter dari jarum yang tidak steril. Selain itu, menjalani perawatan gigi di rumah sakit ataupun di klinik gigi yang tidak menggunakan peralatan steril dapat juga menjadi salah satu penyebab penyakit Hepatitis B. Tidak hanya itu kamu harus waspadai praktik tradisional dimana darah mungkin terlibat, misalnya tusuk jarum/akupunktur dan menggunakan peralatan tato yang tidak disterilkan dengan tepat serta termasuk pembuatan tato kosmetik.

- Penularan dari ibu ke anak. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus kepada bayi mereka saat melahirkan. Penyebab Hepatitis B ini dapat dihindari jika bayi telah divaksinasi dengan imunisasi Hepatitis B.

Cara Mencegah Hepatitis B

Vaksin Hepatitis
Ilustrasi vaksin yang kerap digunakan untuk mencegah berbagai penyakit, contohnya hepatitis A dan B. Credits: pexels.com by Tima Miroshnichenko

HBsAg adalah tes yang sangat penting dilakukan untuk mengatasi Hepatitis B. Namun, sebelum itu kamu juga bisa menghindari penyakit ini. Berikut cara mencegah Hepatitis B:

Vaksin Hepatitis B

Menerima vaksin hepatitis B adalah perlindungan yang terbaik. Jika kamu terpapar virus dari orang lain, hubungi dokter. Setelah itu, dokter akan merekomendasikan obat hepatitis B khusus yang disebut immunoglobulin untuk dipakai rutin dalam 2 minggu.

Jangan berbagi peralatan pribadi

Hindari berbagi sikat gigi, pisau cukur, gunting kuku, dan berbagai barang pribadi lainnya. Darah yang terinfeksi bisa menempel di alat pribadi yang kamu gunakan sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit pada orang lain.

Pastikan jarum suntik yang digunakan sudah steril dan bersih

Penggunaan jarum suntik ataupun peralatan medis yang tidak steril harus diwaspadai terutama oleh tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien hepatitis.

Selain itu, penggunaan jarum sembarangan harus dihindari, seperti jarum yang digunakan untuk membuat tato atau jarum yang digunakan bergantian ketika memakai obat-obatan terlarang, dapat menjadi sarana yang paling mungkin dan sering menyebabkan terjadinya hepatitis.

Rajin cuci tangan

Rajin cuci tangan mungkin terdengar sepele, namun kebiasaan ini dapat mecegah berbagai penularan penyakit. Selain itu, menjaga kebersihan tubuh juga penting dilakukan, sehingga risiko terkena hepatitis semakin kecil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya