Bunga Bangkai Ini Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun, Bau Busuknya Jadi Kejutan

Momen langka bunga bangkai mekar di Amerika.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 03 Nov 2022, 19:05 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 19:05 WIB
Bunga Bangkai Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun
Bunga Bangkai Ini Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun, Bau Busuknya Jadi Kejutan (Sumber: Eastern Connecticut State University)

Liputan6.com, Jakarta Selain punya destinasi wisata alam yang menakjubkan, Indonesia juga punya beragam flora yang unik. Tentu sudah tak asing lagi dengan bunga bangkai dengan ciri khas uniknya. Bau busuk dan bentuk bunganya yang seperti mahkota sukses mencuri perhatian para pencinta tanaman. Bahkan orang dari berbagai negara lain rela mendatangkan bunga asli Indonesia ini hingga lintas benua.

Seperti Amerika, mereka sudah kesekian kalinya mendatangkan bunga bangkai. Dikirim dalam keadaan muda, bunga bangkai butuh waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan bunga. Baru-baru ini bunga bangkai yang ditanam di Universitas Negeri Eastern Connecticut, Amerika mekar untuk pertama kalinya.

Butuh kesabaran ekstra, pasalnya, bunga yang dikirimkan pada tahun 1990-an itu membutuhkan waktu untuk tumbuh. Penantian berlanjut saat tanamanan yang secara ilmiah dikenal sebagai Amorphophallus titanum itu untuk menghasilkan bunga yang melegenda. Tercatat sekitar 1 dekade atau 10 tahun bunga bangkai menunjukkan mahkotanya.

Menariknya, bunga bangkai yang baru mekar itu segera diabadikan lewat YouTube berdurasi nyari 12 jam lamanya. Tak heran, para peneliti dan pakar di Universitas Negeri Eastern Connecticut takjub dengan bau busuk yang unik itu. Berikut Liputan6.com merangkum momen langka ini melansir dari UPI, Kamis (3/11/2022).

Didatangkan dari Sumatera Diberi Nama Rhea

Bunga Bangkai Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun
Bunga Bangkai Ini Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun, Bau Busuknya Jadi Kejutan (Sumber: Eastern Connecticut State University)

Bunga bangkai kerap dikaitkan dengan bunga Raflesia Arnoldi. Kendati demikian, kedunaya bukan dari jenis tanaman yang sama. Bunga bangkai merupakan tumbuhan utuh, sedangkan Raflesia Arnoldi yang juga punya bau busuk merupakan parasit yang butuh inang seperti pohon hingga akar. 

Sedangkan bunga bangkai di Universitas Negeri Eastern Connecticut itu dikirim berasal dari tanaman muda. Saking berharganya bunga bangkai tersebut, mereka menamainya dengan julukan Rhea. Rhea, diambil dari nama putri Titan dari dewa bumi dan langit Yunani.

Connolly, penjaga bunga bangkai menyebutkan spesies yang terancam punah itu didatangkan dari Sumatera, sebuah pulau di Indonesia bagian barat. Bunga ini jadi favorit ahli botani di seluruh dunia lewat bunga mekarnya yang mengejutkan. Ukurannya yang besar dan baunya yang unik memberi nama bunga bangkai.

“Ini sangat fana. Ini benar-benar menyenangkan.Ketika itu terjadi, pada dasarnya adalah kejutan dan hanya berlangsung 24 hingga 48 jam dan kemudian hilang,” kata Dr. Bryan Connolly, asisten profesor biologi. "

Perpaduan Bau Busuk yang Mengejutkan

Bunga Bangkai Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun
Bunga Bangkai Ini Mekar di Amerika Setelah 10 Tahun, Bau Busuknya Jadi Kejutan (Sumber: Eastern Connecticut State University)

Pihak universitas bahkan melakukan siaran langsung Rhea setiap hari di YouTube ketika menjadi jelas bahwa tanaman itu akan mekar. Namun mereka lebih tertarik dengan bau busuk bunga bangkai asal Indonesia itu. Mereka menganggap bau busuk tersebut berasal dari perpaduan yang unik.

Aroma unik yang dipancarkan oleh bunga bangkai yang mekar menyerupai kombinasi dari tikus mati, kubis yang membusuk, dan kotoran,” ungkap Bryan Connolly.

Di habitat aslinya, bunganya membutuhkan bau yang menyengat, kata Connolly; jumlahnya sangat sedikit, mereka perlu mengirimkan serangga penyerbuk yang tertarik pada hewan mati atau daging busuk. Ia juga merasa kasihan dengan keberadaan bunga bangkai yang semakin langka.

“Mereka tidak bisa menggunakan serbuk sari mereka sendiri pada stigma mereka sendiri untuk membuat benih. Pada dasarnya, mereka kesepian. Hanya ada sekitar 1.000 dari mereka di alam liar,' kata Connolly. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya