Liputan6.com, Jakarta Kelangkaan adalah situasi di mana kebutuhan manusia melebihi ketersediaan sumber daya untuk memenuhinya. Manusia secara alami memiliki sifat tidak pernah merasa puas sedangkan sumber daya atau alat pemuas bersifat terbatas. Kondisi ini kemudian menjadi penyebab terjadinya kelangkaan.
Baca Juga
Advertisement
Kelangkaan bukan berarti sumber daya tidak tersedia sama sekali, namun untuk mendapatkannya diperlukan usaha dan pengorbanan yang besar. Contoh situasi kelangkaan adalah saat pandemi masyarakat kesulitan mendapatkan masker karena ketersediaan barang dipasaran tidak mencukupi permintaan yang tiba-tiba naik.
Dengan kata lain kelangkaan adalah kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup yang tidak terbatas. Berikut ulasan Liputan6.com tentang kelangkaan yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/11/2022).
Kelangkaan adalah Keterbatasan Sumber Daya
Secara sederhana kelangkaan adalah terbatasnya sumber daya yang mengakibatkan kebutuhan manusia tidak dapat terpenuhi. Secara luas, kelangkaan adalah salah satu masalah ekonomi paling mendasar yang kerap dihadapi oleh manusia.
Konsep kelangkaan adalah suatu keadaan di mana jumlah alat pemuas kebutuhan lebih sedikit daripada jumlah kebutuhan atas alat pemuas tersebut. Keadaan ini kemudian mendorong manusia untuk melakukan pilihan di antara berbagai alternatif yang paling menguntungkan.
Manusia juga dituntut untuk bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan diperlukan. Beberapa sumber daya tersebut adalah Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Modal.
Seperti saat masa pandemi yang terjadi beberapa tahun terakhir, banyak terjadi kelangkaan di berbagai sektor. Hal ini disebabkan penerapan social distancing yang menyebabkan penurunan produksi padahal keperluan akan barang malah semakin meningkat.
Kelangkaan seperti ini kemudian mempengaruhi kondisi perekonomian. Sektor industri yang membutuhkan tenaga manusia mengalami kemacetan, beberapa bahkan harus gulung tikar.
Advertisement
Penyebab Kelangkaan
1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, tanpa disertai proses produksi barang pemuas kebutuhan yang memadai, akan menyebabkan terhambatnya proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mengakibatkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, semakin tidak terkendali.
2. Kemampuan Produksi
Ketersediaan alat pemuas kebutuhan sangat bergantung pada proses produksi, sehingga ini menjadi penentu terjadinya kelangkaan. Kemampuan produksi sendiri ditentukan oleh faktor produksi berupa tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Faktor-faktor pendukung tersebut memiliki sifat terbatas, sehingga otomatis akan berdampak pada terjadi atau tidaknya kelangkaan.
3. Kondisi Geografis
Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama, setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing. Dari karakteristik ini akan melahirkan keberagaman sumber daya, sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. Persebaran kondisi geografis inilah yang menjadi penyebab dari kelangkaan sumber daya.
4. Bencana Alam
Banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, serta bencana alam yang lain merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi oleh manusia. Bencana alam selalu menyisakan kerusakan bangunan, infrastruktur, sumber daya alam yang lain rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa yang dapat menghambat kegiatan produksi barang-barang pemuas.
5. Wabah Penyakit
Wabah penyakit yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama atau pandemi, menjadi salah satu penyebab terjadinya kelangkaan yang tidak dapat diprediksi juga. Penanggulangan wabah kerap kalo mengakibatkan terhentinya proses produksi barang. Jadi dapat dibayangkan, pandemi menyebabkan kelangkaan besar-besaran di banyak sektor ekonomi.
Dampak Kelangkaan
1. Kenaikan harga
Permintaan yang lebih besar dari ketersediaan sumber daya akan membuat harga sumber daya tersebut melambung tinggi. Ini merupakan hukum ekonomi yang wajar terjadi. Siapa cepat dia dapat, dan siapa berani bayar lebih tinggi dia juga yang dapat.
Contoh, sebelum pandemi datang, masker medis di pasaran dijual dengan harga 30 ribu rupiah per box. Saat masa awal pandemi, permintaan maker tiba-tiba meningkat karena masker medis menjadi alat yang penting untuk menekan persebaran virus. Harga masker pun meningkat hingga 10 kali lipat.
2. Angka Pengangguran Meningkat
Kelangkaan alat pemuas kebutuhan, menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak berjalan lancar. Hal ini menyebabkan berbagai hal yang tidak dapat terpenuhi, termasuk pula ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja.
3. Kriminalitas Meningkat
Seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Alat tukar yang berlaku saat ini adalah uang yang dapat diperoleh dengan melakukan usaha atau bekerja. Kelangkaan menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu orang terdorong untuk melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Kemiskinan Bertambah
Minimnya sumber daya yang tersedia, berdampak pada melambungnya harga jual yang kemudian berimbas pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan. Tidak terbelinya alat pemuas kebutuhan pokok, dapat diindikasikan sebagai munculnya kemiskinan. Angka kemiskinan yang muncul akibat kelangkaan, berdampak pada sulit majunya sebuah negara berkembang.
Advertisement