Komponen Fisik yang Dihasilkan dari Kegiatan Senam Ritmik adalah Kelincahan, Ini Penjelasannya

Salah satu komponen fisik yang dihasilkan dari kegiatan senam ritmik adalah kelincahan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 18 Nov 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 16:50 WIB
Senam Ritmik-SEA Games 2017
Pesenam asal Filipina, Orella Arielle Ni beraksi dengan simpai dalam senam ritmis berirama di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia (28/8). (AP/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta Komponen fisik yang dihasilkan dari kegiatan senam ritmik adalah kelincahan. Sebenarnya, ada komponen fisik lain yang dihasilkan dari kegiatan senam ritmik. Namun sebelum lebih jauh membahas itu, penting untuk mengetahui apa itu senam ritmik.

Senam ritmik atau yang juga disebut sebagai senam irama merupakan merupakan jenis senam yang rangkaian gerakannya dilakukan dengan mengikuti iringan musik. Senam ritmik pertama kali digagas oleh Jean-Georges Noverre (1727–1810), Francois Delsarte (1811–1871) dan Rudolf Bode (1881–1970). Ketiga tokoh ini mempromosikan penggabungan ekspresi atau mimik wajah dengan gerakan tubuh demi menciptakan koreografi yang indah.

Senam ritmik terus mengalami perkembangan hingga pada 1929, Hinrich Medau menciptakan rangkaian gerak gimnastik modern dengan menggunakan properti pendukung seperti bola, tali, pita, dan sebagainya.

Salah satu komponen fisik yang dihasilkan dari kegiatan senam ritmik adalah kelincahan. Lalu apa lagi komponen yang lainnya. Berikut ulasan selengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (18/11/2022).

Kompetisi Senam Ritmik

Senam ritmik atau yang juga disebut sebagai senam irama merupakan cabang olah yang dilakukan dengan cara melakukan serangkaian gerakan yang diiringi musik. Senam ritmik atau senam irama bisa dilakukan baik dengan alat ataupun tanpa alat. Adapun alat yang biasa digunakan dalam olahraga senam ritmik antara lain adalah ti bola, tali, pita, dan sebagainya.

Dilansir dari laman Britannica, senam ritmik pertama kali diangkat sebagai kompetisi resmi dalam Olimpiade 1984. Selanjutnya pada Olimpiade 1996, perlombaan senam ritmik juga diadakan secara kelompok.

Kompetisi senam ritmik dipertandingkan dalam dua kategori, yakni individu dan kelompok. Kategori individu dilakukan oleh pesenam tunggal yang menggunakan satu alat dalam kurun waktu satu hingga satu setengah menit.

Sementara itu, kategori kelompok dilakukan oleh enam pesenam beserta enam peralatan selama dua setengah sampai tiga menit. Tiap-tiap kategori dalam senam ritmik dilakukan dengan iringan alat musik, seperti piano.

Terdapat pula aturan khusus untuk alat yang digunakan sebagai properti dalam senam ritmik. Dilansir dari Liputan6.com, panjang tali senam ritmik dapat disesuaikan dengan tinggi masing-masing pesenam. Akan tetapi, apabila peserta menggunakan bola plastik atau karet, properti tersebut harus memiliki diameter 18–20 cm dan berat minimal 400 gram.

Selanjutnya, properti berupa pita harus memiliki ukuran setebal satin, yakni 4 cm dengan panjang 7 meter. Pita ditempelkan pada tongkat kayu yang ramping dan fleksibel dengan panjang kurang lebih 50–60 cm. Untuk aparatusnya, peserta dapat memilih warna selain emas, perak, atau perunggu.

Komponen Fisik yang Dihasilkan dari Kegiatan Senam Ritmik

Senam Ritmik-SEA Games 2017
Pesenam putri asal Indonesia, Wahyu Yolanda beraksi dengan simpai dalam senam ritmis berirama di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia (28/8). (AP/Vincent Thian)

Komponen fisik yang dihasilkan dari kegiatan senam ritmik adalah kelincahan. Selain itu, komponen fisik yang dihasilkan dari kegiatan senam ritmik adalah kelentukan.

Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah posisi tubuh secara cepat dan tepat. Sedangkan kelentukan adalah kemampuan pesenam untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi.

Sama seperti olahraga lainnya, senam ritmik juga menghadirkan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya itu, senam ritmik juga menghadirkan manfaat untuk kesehatan otak pula. Lalu apa saja manfaat senam ritmik? Berikut ulasan selengkapnya.

Manfaat Senam Ritmik untuk Kesehatan Tubuh

Foto: Momen-Momen Menakjubkan di Commonwealth Games 2022
Pesenam Australi, Alexandra Kiroi-Bogatyreva bertanding saat perebutan medali untuk senam ritmik pita pada hari kesembilan Commonwealth Games di Birmingham Arena, Inggris, pada 6 Agustus 2022. (AFP/Paul Ellis)

1. Menurunkan berat badan

Melakukan senam ritmik secara teratur akan membantu seseorang menurunkan berat badan. Pasalnya, berbagai gerakan dalam olahraga ini dipercaya mampu membakar lapisan lemak dalam tubuh. Pembakaran lemak pada gilirannya juga akan mengurangi risiko terjadinya kolesterol.

2. Menjaga massa otot

Selain menurunkan bobot tubuh, senam ritmik juga bermanfaat untuk menjaga massa otot seseorang. Rangkaian gerakan dan aktivitas dalam olahraga ini diyakini akan meningkatkan massa otot jika dilakukan secara rutin dan berkala. Di samping itu, stamina juga makin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas senam ritmik.

3. Menjaga kesehatan tulang

Latihan senam ritmik secara rutin akan membantu seseorang merawat kesehatan tulang. Pasalnya, mayoritas gerakan dalam senam ritmik berfokus pada upaya menahan bobot tubuh. Aktivitas ini secara tidak langsung akan berdampak pada meningkatnya kepadatan dan komposisi tulang, sehingga kesehatan tulang makin terjaga.

Manfaat Senam Ritmik untuk Otak

Senam Ritmik-SEA Games 2017
Pesenam Malaysia, Amy Kwan beraksi dengan pita pada pertandingan Senam Ritmik Putri di kejuaraan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia (28/8). (AP/Vincent Thian)

4. Mengoptimalkan fungsi otak

Senam irama mampu mengoptimalkan dan merawat fungsi otak. Alasannya, senam irama terdiri atas paduan musik dan gerakan yang efektif menurunkan kadar hormon epinefrin dan kortisol. Hormon tersebut berperan sebagai faktor pencetus stres dalam tubuh.

Meningkatnya fungsi kerja otak juga bakal berdampak pada bertambahnya fokus dan daya ingat seseorang. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi risiko terjadinya penyakit kognitif seperti Alzheimer.

5. Meningkatkan konsentrasi

Senam ritmik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan daya konsentrasi. Pasalnya, senam ritmik melatih seseorang untuk bertindak fokus dan bergerak mengikuti iringan musik. Perlahan namun pasti, daya konsentrasi menjadi kian meningkat dan terjaga dengan melakukan olahraga senam ritmik.

6. Membangun kreativitas

Senam ritmik juga bermanfaat untuk mengasah kreativitas seseorang. Alasannya, olahraga ini akan mendorong pesenam untuk menciptakan tema, konsep, dan koreografi yang menarik demi mendukung aktivitas senam ritmik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya