Mengenal Glaukoma, Penyakit yang Diderita Aminah Cendrakasih Pemeran Mak Nyak

Akibat glaukoma dan lumpuh yang diderita Aminah Cendrakasih kehilangan penglihatan dan tidak bisa beraktivitas.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 22 Des 2022, 12:50 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 12:50 WIB
Mengobati Glaukoma Si Penyebab Kebutaan
Mengobati Glaukoma Si Penyebab Kebutaan

Liputan6.com, Jakarta Dunia seni peran Indonesia baru saja kehilangan salah satu sosok legendarisnya hari ini. Aminah Cendrakasih yang terkenal dengan peran nya sebagai Mak Nyak di sinetron Si Doel Anak Sekolahan mengembuskan napas terakhirnya pada hari Rabu 21 Desember 2022. Kabar ini disampaikan oleh Rubby Karno, sineas yang juga kakak dari Rano Karno, pemeran Si Doel di sinetron legendaris tersebut.

Sebelum meninggal dunia, aktris senior Aminah Cendrakasih sudah beberapa tahun ini terbaring sakit di atas tempat tidur karena menderita lumpuh dan glaukoma. Akibat glaukoma dan lumpuh yang diderita Aminah Cendrakasih kehilangan penglihatan dan tidak bisa beraktivitas.

Tapi apa itu glaukoma yang diderita Mak Nyak? Berikut ulasan Liputan6.com tentang glaukoma yang dilansir dari berbagai sumber, Kamis (22/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Glaukoma dan Jenisnya

Penyakit Mata Glaukoma
Penyakit Mata Glaukoma (sumber: iStockphoto)

Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata. Gejala glaukoma ditandai dengan nyeri di mata, mata merah, penglihatan kabur, hungga menyebabkan mual dan muntah. Glaukoma perlu segera ditangani untuk mencegah terjadinya kebutaan.

Pada  bagian dalam mata terdapat aqueous humour yang mengalir melalui bilik mata depan dan keluar melalui sistem drainase yang disebut trabecular meshwork. Aqueous humour sendiri adalah cairan alami yang berfungsi menjaga bentuk mata, mensuplai nutrisi, dan membersihkan kotoran. Apabila aqueous humour diproduksi secara berlebihan atau trabecular meshwork tidak berfungsi dengan baik, akan terjadi penumpukan cairan bisa terjadi. Kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan pada bola mata dan merusak saraf mata.

Glaukoma menjadi salah satu penyebab kebutaan tertinggi di dunia setelah katarak. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) di tahun 2020, ada sekitar 23 juta orang di seluruh dunia yang menderita glaukoma.

Glaukoma dapat dibedakan menjadi 4 jenis, namun dua diantaranya adalah yang paling sering terjadi, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup, berikut jenis glaukoma.

Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma sudut tertutup lebih banyak ditemukan di negara-negara Asia. Pada glaukoma jenis ini, iris menonjol ke depan dan mempersempit atau menghalangi sudut drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris. Akibatnya, cairan tidak bisa mengalir dengan baik melalui mata dan tekanan meningkat.

Glaukoma Sudut Terbuka 

Pada Glaukoma sudut terbuka, struktur mata tampak normal, tapi ada gangguan di dalam saluran mata yang disebut trabecular meshwork. Hal ini menyebabkan tekanan pada mata meningkat secara bertahap yang berujung pada kerusakan saraf optik. Glaukoma sudut terbuka terjadi sangat lambat, sehingga pasien sering terlambat menyadarinya.

Glaukoma Sekunder

Glaukoma Sekunder adalah jenis glaukoma yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan tengah mata (uveitis) atau cedera pada mata.

Glaukoma Kongenital 

Glaukoma Kongenital merupakan kondisi glaukoma yang disebabkan oleh kelainan pada mata (kondisi bawaan). Glaukoma kongenital umumnya diidap oleh anak-anak.


Orang yang Beresiko Terserang Glaukoma

Tingkatkan Kesehatan Mata
Ilustrasi Kesehatan Mata Credit: pexels.com/Rane

Ada beberapa orang yang memiliki risiko tinggi terkena glaukoma. Oleh sebab itu, orang-orang dengan faktor risiko terkena glaukoma sebaiknya waspada terhadap gangguan mata ini. Berikut orang yang memiliki faktor risiko terserang glaukoma.

- Berusia di atas 60 tahun.

- Memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma.

- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan anemia sel sabit.

-Mengalami rabun dekat atau rabun jauh.

- Pernah mengalami cedera mata atau menjalani jenis operasi mata tertentu.

- Menggunakan obat kortikosteroid, terutama obat tetes mata dalam waktu yang lama.


Pengobatan dan Pencegahan Glaukoma

Hati-hati Gunakan Obat Tetes Mata
Bebasnya penjualan obat tetes mata di Indonesia sangat disayangkan ahli kesehatan.

Pengobatan 

Sayangnya, kerusakan mata yang disebabkan oleh glaukoma tidak dapat diobati atau diperbaiki kembali. Namun, ada penanganan yang perlu dilakukan untuk mengurangi tekanan intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada mata. Secara umum, glaukoma bisa ditangani dengan obat tetes mata, obat-obatan yang oral, terapi laser, serta operasi.

Glaukoma yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kehilangan penglihatan permanen ataupun kebutaan. Tindakan perawatan dapat memperlambat kehilangan penglihatan tambahan, tetapi tidak dapat memulihkan penglihatan yang sudah hilang. 

Pencegahan 

Meski tidak dapat diobati, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi glaukoma sejak dini. Langkah-langkah tersebut dapat menjadi upaya pencegahan kehilangan penglihatan atau untuk memperlambat perkembangan glaukoma. Berikut langkan pencegahan glaukoma.

- Jaga kesehatan mata sejak dini dengan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan pemeriksaan kesehatan mata ke dokter secara rutin.

- Gunakan obat tetes mata yang diresepkan dokter secara teratur. Obat tetes mata glaukoma dapat secara signifikan mengurangi risiko tekanan mata tinggi berkembang menjadi glaukoma.

- Cedera mata yang serius dapat menyebabkan glaukoma. Jadi, gunakanlah pelindung mata saat berolahraga atau saat bekerja dengan menggunakan alat-alat listrik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya