Liputan6.com, Jakarta Tekanan yang harus diberikan dalam senam ritmik adalah tiga unsur yang wajib diperhatikan. Senam ritmik merupakan salah satu jenis senam yang dilakukan dengan mengikuti irama musik, nyanyian, atau ketukan dengan mengutamakan keselarasan gerak. Senam ini bisa dilakukan tanpa menggunakan alat, ataupun menggunakan beberapa alat bantu, seperti bola, tali, pita, dan gada.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Tekanan yang harus diberikan dalam senam ritmik adalah irama, kelentukan tubuh, dan kontinuitas gerakan. Ketiga hal ini merupakan unsur penting senam ritmik yang tidak boleh dilewatkan. Senam ritmik dikenal juga dengan nama senam irama dapat melatih kelenturan, ketangkasan, kelincahan, serta daya tahan untuk seluruh anggota tubuh.Â
Gerakan senam ritmik memadukan gerakan tari dan olahraga. Tekanan yang harus diberikan dalam senam ritmik adalah keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Berikut ulasan Liputan6.com tentang senam ritmik yang dilansir dari berbagai sumber, Jumat (13/1/2023).
Tekanan yang Harus Diberikan dalam Senam Ritmik adalah Unsurnya
Senam ritmik atau senam irama merupakan salah satu jenis olahraga yang dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok. Seperti namanya, senam ritmik dilakukan dengan mengikuti irama musik yang diputar sebagai pengiring olahraga ini. Olahraga ini mengutamakan keselarasan gerak dengan ketukan irama musik.
Senam ritmik dapat dilakukan dengan dan tanpa menggunakan alat. Penggunaan alat bertujuan untuk menambah nilai estetik pada gerakan senam ritmik. Alat yang dapat digunakan dalam senam ritmik, diantaranya gada, simpai, tongkat, bola, pita, dan topi.Â
Gerakan senam ritmik merupakan perpaduan antara tari dan gerakan olahraga. Variasi gerakan senam ritmik dapat dibuat dengan mengkombinasikan gerakan berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan dan putaran tangan. Adapun tekanan yang harus diberikan dalam senam ritmik adalah keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama.Â
Unsur Senam Irama
Berikut unsur-unsur senam irama
- Kelentukan
- Keseimbangan
- Keluwesan
- Fleksibilitas
- Kontinuitas
- Ketepatan
Dari 6 unsur yang terdapat pada senam ritmik, tekanan yang harus diberikan dalam senam ritmik adalah irama, kelenturan tubuh, dan kontinuitas gerakan, berikut penjelasannya.
1. IramaÂ
Irama pada senam ritmik mengikuti musik pengiringan. secara umum musik yang digunakan pada senam ritmik memiliki irama 2/3, 3/2, dan 4/4. Contoh lagu irama 2/3 adalah potong bebek angsa, irama 3/4 adalah burung kakaktua, dan irama 4/4 contohnya potong padi.Â
2. Kelentukan TubuhÂ
Kelentukan tubuh atau fleksibilitas adalah kemampuan seseorang dalam menggerakkan sendi dan otot pada sudut tertentu secara dinamis. Fleksibilitas mengacu pada kemudahan melipat tubuh dan anggota badan dalam gerakan meliuk, merentang, menekuk, dan membungkuk.Â
3. Kontinuitas GerakanÂ
Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus. Rangkaian gerak terdiri dari gerakan senak yang disusun dan siap ditampilkan. Senam irama merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau keindahan serta bertujuan untuk membina dan meningkatkan seni gerak dengan irama.
Advertisement
Sejarah Perkembangan Senam Ritmik
Perjalanan senam ritmik sebagai salah satu cabang olahraga dapat dibagi menjadi 3 jenis. Ada senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara yang digagas Jean George Noverre, ada pula senam ritmik dari seni musik yang digagas Jaques-Dalcroze, dan terakhir senam ritmik dari seni tari yang digagas Rudolf Laban.
Mereka memiliki opini tentang betapa pentingnya ekspresi gerakan yang dilakukan seseorang melalui tubuhnya untuk menghasilkan berbagai gerakan tertentu.
Gagasan para penggagas senem ritmik ini terus berlkembang hingga pada abad ke-19, Peter Henry Ling membuat Swedish System. Pada awalnya Swedish System merupakan gerakan bebas yang akhirnya berubah dan berkembang menjadi gimnastik estetis. Ini dilakukan oleh seorang seorang atlet guna mengekspresikan emosi dan perasaannya melalui gerakan tubuh.
Pada tahun 1837, Catharine Beecher yang merupakan pendiri Western Female Institute menciptakan sebuah program yang bernama Grace Without Dancing. Pada program tersebut, atlet senam perempuan berlatih untuk melakukan gerakan senam yang diiringi dengan musik. Gerakan tersebut dimulai dari yang sederhana hingga kompleks.
Hinrich Medau, pada tahun 1929, memiliki ide gimnastik yang lebih modern yakni gerakan senam artistik. Gerakan ini menggunakan media alat seperti gada, simpai, pita, tali dan bola.
Kompetisi senam irama diselenggarakan pada tahun 1940 di Rusia. Kemudian, pada tahun 1961, Federation Internationale de Gymnastique atau FIG, menetapkan bahwa senam irama merupakan bagian dari olahraga senam. Seiring berkembangnya waktu dan zaman, gimnastik ini berubah menjadi senam irama.Â