Liputan6.com, Jakarta Cara membaca hasil USG bagi pasangan suami istri merupakan suatu hal yang menyenangkan. Pasalnya, pasutri yang sedang menunggu kelahiran buah hatinya bisa meilhat bagaimana kondisi perumbuhan dan perkembangan janin yang sebenarnya.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi USG yaitu untuk memberitahukan kamu jenis kelamin dari bayi, hingga memperlihatkan adanya kelainan yang perlu dikhawatikan atau tidak. Pada tiap trimester kehamilan, pemeriksaan USG ini memiliki tujuan yang berbeda-beda. Misalnya, USG 2 dimensi pada trimester pertama bertujuan untuk mengetahui usia kandungan, Sedangkan pemeriksaan di trimester kedua dan ketiga berfokus pada perkembangan janin.
Cara membaca USG bisa kamu lakukan dengan memahami berbagai istilah atau singkatan yang biasa digunakan dalam pemeriksaan ini. Kamu bisa memperhatikan beberapa tanda dalam membaca USG, seperti warna hingga orientasi.
Pemeriksaan USG bisa dilakukan lebih sering jika ada penyakit atau faktor risiko tertentu pada kehamilan. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/2/2023) tentang cara membaca hasil USG.
Arti dari Daftar Istilah atau Singkatan dalam Pemeriksaan USG
Sebelum mengenali cara membaca USG, kamu tentunya perlu memahami beberapa istilah dan singkatan yang biasa digunakan dalam pemeriksaan ini. Dalam pemeriksaan USG 2 dimensi biasanya terdapat banyak singkatan asing yang mungkin membingungkan bagi orang awam.
Berikut beberapa istilah dan singkatan yang perlu kamu pahami sebagai cara membaca USG:
- Gestational Age (GA): perkiraan usia kehamilan berdasarkan panjang tungkai lengan, kaki, dan diameter kepala janin.
- Gestational Sac (GS): ukuran kantung kehamilan yang umumnya berbentuk bulatan hitam.
- Biparietal Diameter (BD): diameter kepala bayi.
- Head Circumference (HC): keliling kepala bayi.
- Crown-Rump Length (CRL): panjang janin dari ujung kepala sampai bokong.
- Abdominal Circumference (AC): keliling perut bayi.
- Femur Length (FL): panjang tulang kaki bayi.
- Fetal Heart Rate (FHR): frekuensi detak jantung janin
- Fetal Growth (FW): informasi berat janin
- Estimated Due Date (EDD): perkiraan tanggal lahiran berdasarkan hitungan usia kehamilan maksimal 280 hari (40 minggu) pasca hari pertama haid terakhir.
Itulah beberapa istilah atau singkatan yang perlu kamu pahami sebagai cara membaca USG.
Advertisement
Cara Membaca Hasil USG
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara membaca hasil USG bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa tanda. Cara membahaca hasil USG ini adalah pada USG 2 Dimensi. Berikut tanda-tanda yang harus diperhatikan sebagai cara membaca hasil USG:
- Warna
Sebagai cara membaca hasil USG, warna merupakan salah satu tanda yang sangat penting. Ada tiga warna yang terlihat pada gambar, yaitu abu-abu, hitam, dan putih. Abu-abu menandakan jaringan, sedangkan hitam menandakan cairan ketuban. Warna putih menunjukkan tulang. Bila kamu mencari yang mana si jabang bayi, ia berada di tengah-tengah atau yang dikelilingi warna hitam.
- Orientasi
Cara membaca hasil USG berikutnya yaitu dengan memperhatikan orientasi gambar. Kamu bisa melihat posisi kepala dan tulang belakangnya dengan memperhatikan orientasi gambar USG.
Posisi kepala dilihat untuk menentukan apakah bayi sungsang atau tidak. Jika sungsang, maka posisi kepala bayi masih berada di rahim atas sehingga ibu akan mengalami kesulitan saat melahirkan. Kondisi tersebut mesti dicari solusinya bersama dokter. Sedangkan, tulang belakang dilihat untuk mengetahui bayi sedang menghadap ke mana.
Cara Memperhatikan Tanda-Tanda Kelamin
Cara membaca hasil USG untuk melihat tanda kelamin perlu kamu perhatikan juga. Bila ada tanda seperti penyu, hal itu menunjukkan ujung penis yang mengintip dari balik testisnya. Sementara itu, jika melihat tanda seperti hamburger (klitoris di antara bibir vagina), maka ada kemungkinan anak kamu perempuan.
Cara membaca hasil USG sebenarnya tidak terlalu mudah dilakukan bagi orang awam, apalagi saat usia kehamilan masih muda. Oleh karena itu, melihat hasil USG bersama dokter adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.
Perbedaan USG 2D, 3D, dan 4D
Cara membaca hasil USG 2 dimensi seperti di atas bisa kamu lakukan, tentunya dengan petunjuk dokter. Kamu juga bisa memilih jenis USG lainnya sesuai kebutuhan. Jika dulu USG ini hanya ada dalam versi 2D saja, seiring berkembangnya zaman kini USG hadir dengan versi 3D maupun 4D.
USG 3D akan menampilkan hingga ciri wajah dan dapat melihat adanya kemungkinan terjadi kelainan pada janin, misalnya ada kelainan di bagian bibir, mata dan lain sebagainya. Sementara itu, USG 4D dapat mendeteksi secara lebih jelas lagi seperti melihat denyut jantung ataupun gerakan yang dilakukan oleh janin. Harga kedua jenis USG ini tentu lebih mahal daripada USG 2 dimensi.
Beberapa kelainan yang bisa terdeteksi melalui USG adalah kelainan tulang belakang seperti spina bifida, kelainan bibir misalnya sumbing, kelainan jari dan kelengkapan organ, kelainan jantung, kelainan kepala seperti hidrosefalus dan lain-lain, kelainan bagian perut contohnya hernia umbilikalis, hingga sindrom down yang dapat dilihat dari pemeriksaan karakteristik wajah janin.
Namun, seperti liputan6.com kutip dari KlikDokter, dr. Devia Irine Putri mengatakan bahwa USG 2 dimensi sudah menjadi standar selama kontrol. Jadi seharusnya sudah cukup. Misalkan ditemukan adanya suatu kelainan atau hal yang meragukan, bisa dikonfirmasi lagi dengan USG 3 dimensi atau 4 dimensi.
Advertisement