Lirik Alfiyah Ibnu Malik atau Nadhom, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Sholawat Alfiyah Ibnu Malik berasal dari syair-syair yang terangkum dalam kitab Alfiyah.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 13 Jun 2024, 15:24 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi Islam, Muslim
Ilustrasi Islam, Muslim. (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Sholawat Alfiyah Ibnu Malik atau yang dikenal juga dengan sebutan sholawat Nadhom merupakan sebuah sholawat yang diciptakan oleh Ibnu Malik. Sholawat Alfiyah Ibnu Malik berasal dari syair-syair yang terangkum dalam kitab Alfiyah.

Kita Alfiyah Ibnu Malik sendiri bukan merupakan kita syair biasa. Kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan sebuah kitab nahwu shorof yang berbentuk nadhoman (syair) sebanyak 1000 bait. 

Ibnu Malik yang bernama lengkap Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik Al Andalusy menulis kitab yang membahas mengenai kaidah ilmu Nahwu (sintaksi) dan shorof (morfologi) dalam bentuk syair. Maka tidak mengherankan meski berisi mengenai kaidah ilmu bahasa, namun jika dilagukan menjadi sangat indah.

Karena keindahan syair Alfiyah Ibnu Malik, lagu ini bahkan sempat viral di TikTok. Seperti rangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Minggu (26/2/2023), berikut adalah lirik Alfiyah Ibnu Malik, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lirik Alfiyah Ibnu Malik

قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِك …أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ

Qola Muhammadun huwabnu maliki, ahmadu Robbillaaha khoiro maliki

 

مُصَلِّياً عَلَى النَّبيِّ الْمُصْطفَى… وآلِهِ المُسْتكْمِلِينَ الشَّرَفَا

Musholliyan ‘alannabiyyil musthofa, wa aalihil mustakmiliinas syarofa

 

وَأَسْتعِينُ اللهَ فِي ألْفِيَّهْ……مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ

Wa asta’iinullooha fii alfiyah, maqoshidunnahwi biha mahwiyyah

 

تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ……وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ

Tuqorribul aqsho bilafzhin mujazi, wa tabsuthul badzla biwa’din munjazi)

 

وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ……فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي

Wataqtadhi ridhon bighoiri sukhti, faiqotan alfiyyatabni Mu’thi

 

وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيلاَ……مُسْتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيلا

Wahwa bisabqin saabiqin tafdhila, mustawjibun tsanaiyal jamila

 

واللهُ يَقْضِي بِهِبَاتٍ وَافِرَهْ……لِي وَلَهُ في دَرَجَاتِ الآخِرهْ

Walloohu yaqdhi bihibatin wafiroh, li walahu fi darojatil akhiroh

 

كَلامُنَا لَفْظٌ مُفِيدٌ كاسْتَقِمْ……وَاسْمٌ وَفِعْلٌ ثُمَّ حَرْفٌ الْكَلِمْ

Kalamuna lafzhun mufiidun kastaqim, wasmun wafi’lun tsumma harfunil kalim

 

واحِدُهُ كَلِمَةٌ والقَوْلُ عَمْ……وَكِلْمَةٌ بِهَا كَلاَمٌ قَدْ يُؤَمْ

Wahiduhu kalimatun wal qoulu ‘am, wakilmatun biha kalaamun qod yu’am

 

بالجَرِّ وَالْتَّنْوِينِ وَالنِّدَا وَأَلْ……وَمُسْنَدٍ لِلاِسْمِ تَمْيِيزٌ حَصَلْ

Biljarri wattanwiini wannida wa al, wa musnadin lil ismi tamyiizun hashal

 

بتَا فَعَلْتَ وَأَتَتْ وَيَا افْعَلِي ……وَنُونِ أقْبِلَنَّ فِعْلٌ يَنْجَلِي

Bita fa’alta wa atat wa yaf’ali, wanuni aqbilanna fi’lun yanjali

 

سِوَاهُمَا الْحَرْفُ كَهَلْ وَفي وَلَمْ……فِعْلٌ مُضَارِعٌ يَلِي لَمْ كَيَشَمْ

Siwahumal harfu kahal wafi walam fi’lun mudhori’un yali lam kayasyam

 

وَمَاضِيَ الأفْعَالِ بِالتَّا مِزْ وَسِمْ……بِالنُّونِ فِعْلَ الأمْرِ إِنْ أمْرٌ فُهِمْ

Wamadhiyal ‘af’aali bitta miz wasim, binnuni fi’lal amri in amrun fuhim

 

واَلأَمْرُ إنْ لَمْ يَكُ لِلنُّونِ مَحَلْ……فِيهِ هُوَ اسْمٌ نَحْوُ صَهْ وَحَيَّهَلْ

Wal amru inlam yaku linnuni mahal, fihi huwasmun nahwu shoh wahayyahal


Terjemahan Syair Alfiyah Ibnu Malik

Ilustrasi Islam
Ilustrasi Islam (sumber: Pixabay)

Muhammad Ibnu Malik berkata: Aku memuji kepada Allah Tuhanku sebaik-baiknya Dzat Yang Maha Memiliki

Dengan bersholawat atas Nabi terpilih dan atas keluarganya yang mencapai derajat kemuliaan

Juga aku memohon kepada Allah untuk kitab Alfiyah, yang dengannya dapat mencakup seluruh materi Ilmu Nahwu

Mendekatkan pengertian yang jauh dengan lafadz yang ringkas serta dapat menjabar perihal detail dengan janji yang cepat. (waktu yg singkat)

Kitab ini mudah menuntut kerelaan tanpa kemarahan, melebihi kitab Alfiyahnya Ibnu Mu’thi

Beliau lebih memperoleh keutamaan karena lebih awal. Beliau behak atas sanjunganku yang indah.

Semoga Allah menetapkan karunianya yang luas untukku dan untuk beliau pada derajat-derajat tinggi akhirat

Kalam (menurut) kami (Ulama Nahwu) adalah lafadz yang memberi pengertian. Seperti lafadz “Istaqim!”. Isim, Fi’il dan Huruf adalah (tiga personil) dinamakan Kalim.

Tiap satu dari (personil Kalim) dinamakan Kalimat. Adapun Qaul adalah umum. Dan dengan menyebut Kalimat terkadang dimaksudkan adalah Kalam.

Dengan sebab Jar, Tanwin, Nida’, Al, dan Musnad, tanda pembeda untuk Kalimat Isim menjadi berhasil.

Selain keduanya (ciri Kalimah Isim dan ciri Kalimah Fi’il) dinamakan Kalimah Huruf, seperti lafadz Hal, Fi, dan Lam. Ciri Fi’il Mudhori’ adalah dapat mengiringi Lam, seperti lafadz Lam Yasyam.

Dan untuk ciri Fi’il Madhi, bedakanlah olehmu! dengan tanda Ta’. Dan namakanlah! Fi’il Amar dengan tanda Nun Tauqid (sebagi cirinya) apabila Kalimah itu dipahami sebagai kata perintah.

Kata perintah jika tidak dapat menerima tempat untuk Nun Taukid, maka kata perintah tersebut dikategorikan Isim, seperti Shah! dan Hayyahal!

Diantara Kalimat Isim ada yang Mu’rab, dan ada juga yang Mabni karena keserupaan dengan kalimah Huruf secara mendekati

Seperti keserupaan bangsa wadh’iy didalam contoh dua Isimnya lafadz Ji’tana. Dan keserupaan bangsa Ma’nawiy di dalam contoh “Mata” dan “Huna”

Dan keserupaan bangsa “Niyabah” pengganti dari Fi’il tanpa pembekasan I’rob (Isim Fi’il). Dan keserupaan bangsa “Iftiqoriy” kebutuhan yang dimustikan (Isin Maushul, membutuhkan shilah)

Adapun Mu’rabnya Kalimah-kalimah Isim, adalah Kalimah yang selamat dari keserupaan dengan Kalimah Huruf, seperti contoh Ardhin dan Suman.

Fi’il Amar dan Fi’il Madhi, keduanya dihukumi Mabni. Dan mereka Ulama Nahwu sama menghukumi Mu’rab terhadap Fi’il Mudhori’ jika sepi…..

Dari Nun Taukid yang mubasyaroh (bertemu langsung) dan Nun jamak mu’annats, seperti lafadz: Yaru’na Man Futin.

Semua Kalimah Huruf menghaki terhadap Mabni, dan asal tanda kemabniannya dihukumi Sukun

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya