Bacaan Takbiratul Ihram adalah Takbir Pertama yang Dilakukan dalam Salat, Begini Bunyinya

Bacaan takbiratul ihram adalah takbir pertama yang dilakukan dalam salat atau salat.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 20 Mar 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi muslim, salat
Takbiratul ihram dilakukan pada posisi awal salat, tepatnya ketika seseorang berdiri setelah melakukan niat salat. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Bacaan takbiratul ihram adalah takbir pertama yang dilakukan dalam salat atau salat. Takbiratul ihram menandai dimulainya salat dan menjadikan salat tersebut sah secara syari'ah. 

Takbiratul ihram dilakukan pada posisi awal salat, tepatnya ketika seseorang berdiri setelah melakukan niat salat. Setelah berdiri dengan tegak dan tenang, seseorang membaca takbiratul ihram dengan suara jelas dan tegas, sambil mengangkat kedua tangannya ke samping atau ke atas sejajar dengan bahu.

Setelah takbiratul ihram dibaca, seseorang kemudian membaca doa istiftah dan melanjutkan salat dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya. Setelah selesai salat, seseorang membaca salam untuk mengakhiri salat.

Bacaan takbiratul ihram adalah bagian penting karena merupakan rukun salat yang menentukan sah tidaknya salat menurut syariat Islam. Penting bagi setiap muslim untuk memperhatikan dan memahami betul posisi dan arti dari takbiratul ihram dalam salat. Berikut ulasan tentang bacaan takbiratul ihram adalah rukun salah satu rukun salat yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senon (20/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bacaan Takbiratul Ihram Beserta Artinya

Pesan Kang Emil pada Para Pemudik
Dengan membaca takbir ini, seseorang menunjukkan kesadaran dan penghormatan kepada Allah bahwa dia akan memulai ibadah yang diwajibkan oleh-Nya.

Bacaan takbiratul ihram adalah, الله أكبر "Allahu Akbar'' yang artinya, "Allah Maha Besar". Takbiratul ihram adalah takbir pertama yang dibaca ketika memulai salat atau ibadah lainnya yang memerlukan takbiratul ihram. Dengan membaca takbir ini, seseorang menunjukkan kesadaran dan penghormatan kepada Allah bahwa dia akan memulai ibadah yang diwajibkan oleh-Nya.


Posisi Takbiratul Ihram dalam Rukun Salat

Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows
Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows

Rukun salat merupakan gerakan dan bacaan yang membentuk hakikat salat. Apabila salah satu rukun salat ditinggalkan, salat tersebut secara syariat dianggap tidak sah dan tidak dapat digantikan dengan sujud sahwi. Bacaan takbiratul ihram adalah adalah salah satu rukun salat yang apabila ditinggalkan makan salat tersebut tidak sah dan harus diulang.

Berikut rukun salat yang tidak boleh ditinggalkan.

1. Niat

Niat atau al-Qashd mempunyai maksud atau menyengaja. Niat adalah bentuk kesadaran seorang muslim saat ingin memulai salat. Dalam syariat niat tidak dilafalkan, namun beberapa orang memilih untuk melafalkannya untuk memantapkan hatinya.

2. Takbiratul Ihram

Rukun sholat yang kedua adalah takbiratul ihram dengan membaca  الله أكبر  "Allahu Akbar".

3. Berdiri bagi yang Mampu

Salah satu syarat salah adalah dilakukan dengan berdiri dengan punggung tegak lurus. Namun jika seseorang memiliki kondisi tertentu yang membuatnya hanya bisa berdiri seperti orang yang sedang ruku', maka menurut Qaul Shahih, ia boleh berdiri seperti itu.

Apabila seorang muslim tidak mampu berdiri, maka boleh sholat sambil duduk iftirasy, atau duduk dalam posisi seperti tasyahud awal. Jika posisi duduk iftirasy masih sulit dilakukan , ia boleh bersila. Namun, jika bersila juga masih sulit dilakukan seorang Muslim diizinkan shalat dalam posisi duduk dengan meluruskan kedua lututnya ke depan bahkan berbaring. 

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Seseorang wajib membaca surat Al-Fatihah, termasuk juga basmalah serta bacaan-bacaan tasydid al-Fatihah yang berjumlah 13 tasydid.

5. Rukuk

Gerakan ruku yang dicontohkan Rasul adalah membungkuk sampai kedua telapak dapat menyentuh lutut dan membaca bacaan ruku’ sebanyak 3 kali.,

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih

Artinya: "Maha Suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepadaNya."

Ruku' harus dilakukan secara tuma'ninah, yaitu gerakan bangun dari ruku' sudah terpisah dari gerakan turun menuju ruku'.

6. I'tidal

I'tidal adalah gerakan  bangun dari ruku' dengan cara berdiri tegak yang dilakukan secara tuma'ninah sembari membaca, 

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah

Artinya: "Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya."

Kemudian dilanjutkan dengan membaca,

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du.

Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu."

 


Rukun Salat

ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com
ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

7. Dua Kali Sujud

Gerakan sujud dilakukan dengan dahi menempel pada lantai tempat sholat dan meletakan kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung telapak kakinya pada lantai. Berat kepala harus bertumpu pada lantai dan dilakukan secara thuma'ninah. Brrikut bacaan sujud yang dibaca 3 kali.

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'la wabihamdih

Artinya: "Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepadanya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Gerakan duduk di antara dua sujud dilakukan dengan bertakbir, duduk dalam posisi iftiras, dan membaca,

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْزُقْنِى وَارْفَعْنِى

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

9. Tasyahud Awal

Tasayahud awal dibaca pada rekaat kedua pada sholat yang jumlah rekaatnya lebuh dari dua. Tasyahud awal dibaca dalam posisi duduk iftirasy. Berikut bacaan tasyahud awal. 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad."

10. Tasyahud Akhir

Bacaan tasyahud akhir dibaca pada rakaat terahir salat. Tasyahud akhir dibaca dalam posisiduduk tawaruk. Berikut bacaan tasyahud akhir.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

11. Membaca Shalawat Atas Nabi Muhammad SAW

Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir hukumnya wajib, sedangkan pada tasyahud awal hukumnya sunnah. Pada tasyahud akhir kita perlu membaca bacaan tasyahud awal dan kemudian dilanjutkan dengan bacaan tambahan sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia."

12. Salam

Salat dilanjutkan dengan gerakan menolehkan kepala ke kanan dan kekiri sembari membaca, 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ 

Assalaamu alaikum wa rahmatullah.

Arttinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."

13. Tertib dan Beurutan

Rukun salat yang terakhir adalah harus dilakukan dengan tertib dan berurutan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya