Surat al-Fatihah Turun di Kota Mekkah, Terdiri dari 7 Ayat

Surat al-Fatihah turun di kota Mekkah karena termasuk surat Makiyyah.

oleh Laudia Tysara diperbarui 05 Apr 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi Islam, muslim, membaca Al-Qur'an
Muslim sedang membaca surat al-Fatihah dalam Al-Qur'an. (Photo by Syed Aoun Abbas on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Surat al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur'an dan menjadi pembuka bagi seluruh surat. Surat al-Fatihah turun di kota Mekkah karena termasuk surat Makiyyah. Surat Makiyyah adalah surat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum hijrah ke Madinah.

Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda: “Surat Al Fatihah turun di Mekkah dari harta terpendam di dalam bumi.” (HR. Imam Muslim)

Dalam buku berjudul Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an oleh Dr. H. Moch. Tolchah, M.Ag, menyebutkan surah-surah yang tidak turun di Mekkah, tetapi berada pada periode sebelum Rasulullah melakukan hijrah juga masih disebut sebagai surah Makkiyah.

Pendapat tentang surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah ini disetujui oleh Ibnu Abbas, Qatadah, dan Abul Aliyah. Surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah, terdiri dari tujuh ayat dan maknanya membahas ketauhidan dan keyakinan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah, Rabu (5/4/2023).

Turun di Kota Mekkah

Ilustrasi membaca Al-Qur'an
Muslim membaca surat al-Fatihah dalam Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel/Pexels.com)

Surat al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Quran yang terdiri dari tujuh ayat. Surat ini tergolong sangat penting bagi umat Muslim karena disebut sebagai surat yang wajib dibaca dalam sholat. Surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah pada masa awal kenabian Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah bersabda: “Tidak sah suatu sholat kecuali dengan membaca Ummul Quran Al Fatihah.” (HR. Muslim)

Dalam buku berjudul Samudera Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas: Tafsir Ibnu Katsir & Jalalain: Referensi Shahih oleh Imam Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa surah al-Fatihah turun di Kota Mekkah karena termasuk dalam golongan surah Makiyyah.

Surah Makkiyah adalah golongan surah yang turun sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah.

Dalam buku berjudul Aneka Pengkajian Studi Al-Qur’an oleh Dr. H. Moch. Tolchah, M.Ag, menyebutkan surah-surah yang tidak turun di Mekkah, tetapi berada pada periode sebelum Rasulullah melakukan hijrah juga masih disebut sebagai surah Makkiyah.

Pendapat tentang surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah ini disetujui oleh Ibnu Abbas, Qatadah, dan Abul Aliyah. Sementara itu, sebagian ulama lain ada yang meyakini surat al-Fatihah turun di kota Madinah. Seperti Abu Hurairah, Mujahid, Atha’ bin Abi Rabah, dan Az-Zuhri.

“Sesungguhnya Iblis berdengung ketika surat Al Fatihah diturunkan di Madinah.” (HR. At-Thabrani)

Akan tetapi, pendapat paling kuat mengatakan bahwa surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah. Kota Mekkah merupakan kota suci yang dipercaya sebagai tempat kelahiran agama Islam. Pada masa itu, kota Mekkah dihuni oleh orang-orang musyrik yang menyembah berhala.

Dalam buku berjudul Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri, kota suci bagi umat Islam ini (Kota Mekkah) juga dipercaya telah ada sejak Allah SWT menciptakan manusia pertama di dunia, yaitu Nabi Adam AS.

Terdiri dari 7 Ayat

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Muslim membaca surat al-Fatihah dalam Al-Qur'an setelah berdzikir. (Photo Copyright by Freepik)

Surat al-Fatihah turun di Kota Mekkah, terdiri dari tujuh ayat dan terdiri dari kalimat yang pendek tetapi mempunyai makna yang sangat dalam. Ini bacaan surat al-Fatihah ayat 1-7 lengkap teks Arab, latin, dan artinya:

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(bismillāhir-raḥmānir-raḥīm)

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

(al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn)

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

(ar-raḥmānir-raḥīm)

Artinya: Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

(māliki yaumid-dīn)

Artinya: Pemilik hari pembalasan

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

(iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn)

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

(iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn)

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

(ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn)

Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

 

Dalam buku berjudul Kilauan Hikmah di Balik Diksi dan Narasi oleh Syofyan Hadi, isi dari surat al-Fatihah adalah membahas masalah tauhid dan keyakinan manusia kepada Allah SWT sebagai penguasa alam semesta.

Surat al-Fatihah menjadi doa pembukaan dalam setiap sholat lima waktu umat Muslim. Surat ini juga dikenal sebagai "Ummul Qur'an" atau "Induk Al-Qur'an" karena di dalamnya terdapat inti dari ajaran Islam yang berkaitan dengan tauhid dan keyakinan.

Surat Al-Fatihah menjelaskan bahwa hanya Allah SWT yang berhak diibadahi dan dimintai pertolongan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

Dalam buku berjudul Jumlah nama bagi sebutan Surah al-Fatihah (2009) oleh Hidayah, surat al-Fatihah memiliki nama lain.

Sebutan lain atau nama lain dari surat al-Fatihah (Pembuka) adalah sebagai berikut:

  1. Fatihatul Kitab (Pembukaan Kitab),
  2. Ummul Kitab (Induk Kitab),
  3. Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an), dan
  4. As-Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang).

Selain sebutan-sebutan tersebut, para ulama tafsir juga memberikan berbagai nama lain seperti:

  1. Ash-Shalah (Arab: الصلاة, Salat),
  2. al-Hamd (Arab: الحمد, Pujian),
  3. Al-Wafiyah (Arab: الوافية, Yang Sempurna),
  4. al-Kanz (Arab: الكنز, Simpanan Yang Tebal),
  5. asy-Syafiyah (Yang Menyembuhkan),
  6. Asy-Syifa (Arab: الشفاء, Obat),
  7. al-Kafiyah (Arab: الكافية, Yang Mencukupi),
  8. al-Asas (Pokok),
  9. al-Ruqyah (Mantra),
  10. asy-Syukru (Syukur),
  11. ad-Du'au (Do'a), dan
  12. al-Waqiyah (Yang Melindungi dari Kesesatan).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya