8 Penyebab Sesak Napas pada Anak yang Sering Diabaikan

Kenali penyebab sesak napas pada anak agar bisa mengobatinya lebih dini.

oleh Laudia Tysara diperbarui 17 Mei 2023, 15:50 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 15:50 WIB
Ilustrasi Anak Sesak Napas
Ilustrasi Anak Sesak Napas

Liputan6.com, Jakarta Sesak napas adalah kondisi ketika asupan udara tubuh manusia tidak tercukupi. Kondisi ini akan sangat berbahaya jika terjadi pada anak-anak. Sebab, ada beberapa penyebab sesak napas pada anak yang dapat membahayakan nyawanya.

Sesak napas akan berdampak pada kesehatan sistem pernapasan dan jantung. Sesak napas pada anak biasanya dipengaruhi oleh olahraga berat, berada di ketinggian, dan obesitas. Namun, perlu diwaspadai juga karena penyebab sesak napas pada anak bisa karena kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab sesak napas pada anak harus lebih diwaspadai. Jangan diabaikan, karena akan membahayakan nyawa anak. Sesak napas ini akan melemahkan kerja paru-paru dan jantung anak. Pada kondisi ini anak juga akan sulit menyadari hingga bisa langsung berakibat fatal.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab sesak napas pada anak dari berbagai sumber, Kamis (25/6/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pilek dan Tersedak

Ilustrasi Pilek
Ilustrasi Pilek

Pilek

Pilek bisa menjadi salah satu penyebab sesak napas pada anak. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh oleh para orang tua.

Hidung yang melawan bakteri dengan mengeluarkan banyak ingus. Semakin banyak ingus yang dikeluarkan justru akan menyebabkan sistem pernapasan anak tersumbat.

Pada akhirnya, sistem pernapasan yang tersumbat akan membuat anak mengalami sesak napas. Hal ini akan semakin diperparah jika anak mengalami demam, bersin, sakit tenggorokkan, dan badan yang lemas. Parahnya lagi jika anak sampai mengalami sinusitis.

Tersedak

Tersedak bisa menjadi salah satu penyebab sesak napas pada anak. Tersedak akan membuat makanan atau minuman masuk ke saluran pernapasan anak. Orang tua harus lebih waspada untuk menanganinya. Sebenarnya tidak hanya anak, tetapi tersedak yang menyebabkan sesak napas juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Jika kondisi sesak napas anak masih sulit dikenali, perhatikan ketika anak batuk tanpa gejala batuk sebelumnya. Sebaiknya segera dekati anak dan menanyakan keadaannya. Jika anak tidak menjawabnya, langsung lakukan tindakan yang bisa membantu mengatasinya.


Alergi dan Cemas

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Alergi

Alergi bisa menjadi pemicu sesak napas yang dialami anak. Biasanya disebabkan karena hidung menghirup debu, bulu bintang, dan serbuk sari. Pada kondisi ini tubuh anak akan menghasilkan antibodi bernama histamin.

Histamin akan bertindak melawan zat-zat yang dianggap berbahaya. Namun, sayangnya histamin seringkali berlebihan menanggapinya.

Tindakan histamin inilah yang kemudian membuat reaksi sesak napas, hidung meler/tersumbat, mata berair, gatal, dan bersin. Kondisi ini harus sangat diwaspadai.

Sebab, risiko reaksi alergi  yang parah akan menyebabkan anafilaksis. Anafilaksis akan menurunkan tekanan darah dengan cepat dan menghilangkan kesadaran.

Cemas

Cemas termasuk salah satu penyebab sesak napas pada anak. Cemas yang dimaksud adalah yang berlebihan. Misalnya saja seperti rasa takut dan gugup. Perasaan ini secara tidak sadar akan membuat anak sesak napas.

Kepanikan juga akan dialami karena respon stres memicunya. Kondisi ini akan dialami anak disertai dengan berkeringat dan gemetar. Bahkan, jantung anak akan berdebar kencang membuat lemas dan tidak bertenaga.


Pneumonia dan Bronkilitis

Ilustrasi anak bronkitis | KlikDokter
Ilustrasi anak bronkitis | KlikDokter

Pneumonia

Pneumonia disebut juga paru-paru basah. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit. Hingga infeksi ini akan membuat peradangan pada kantung udara paru-paru.

Pneumonia termasuk salah satu penyebab sesak napas pada anak karena paru-paru yang membengkak dan dipenuhi cairan. Pada kondisi ini, anak akan kekurangan oksigen dalam darahnya.

Bronkiolitis

Bronkiolitis termasuk penyebab sesak napas pada anak. Penyakit ini juga disebabkan oleh infeksi hingga menimbulkan peradangan dan penyumbatan. Kondisi ini akan terjadi pada saluran pernapasan kecil sepeti bronkiolus.

Bronkiolitis lebih rentan terjadi pada anak-anak dan bayi. Gejala yang ditimbulkan adalah batuk kering terus-menerus, hidung tersumbat, dan demam.

Pada kondisi parah gejalanya akan disertai kelesuhan. Kemudian kulit anak menjadi biru/sianosis, mengi, dan napas dangkal.


Obesitas dan Asma

Ilustrasi anak obesitas | KlikDokter
Ilustrasi anak obesitas | KlikDokter

Obesitas

Obesitas adalah kondisi ketika tubuh memiliki berat badan berlebihan. Kondisi ini bisa menjadi penyebab sesak napas pada anak.

Anak akan lebih mudah mengenali sesak yang dialami pada kondisi ini. Berat badannya yang tidak seimbang akan membuat napas mudah tersengal.

Hal ini umumnya disebabkan penumpukan lemak perut dan dada. Penumpukan lemak ini akan menjadi penghambat kerja otot saluran napas.

Jika otot terganggu maka paru-paru akan bekerja lebih keras dengan mengembang lebih maksimal. Tidak hanya paru-paru tetapi jantung juga akan ikut bekerja lebih berat untuk memompa darah.

Asma

Asma biasanya akan muncul di usia anak untuk pertama kalinya. Asma ini termasuk salah satu penyebab sesak napas pada anak. Jadi, jika anak mengeluhkan sesak napas, bisa jadi penyebabnya adalah asma.

Kondisi ini disebabkan oleh saluran udara/bronkus yang meradang. Peradangan akan membuat bronkus membengkak, menyempit, dan menghasilkan lendir banyak.

Sesak napas berarti pasokan udara paru-paru tidak cukup. Pada kondisi ini anak akan sulit bernapas lega.

Napas akan menjadi tersengal, lebih cepat, dangkal, disertai dengan bunyi ‘ngik-ngik’. Asma bisa muncul karena udara dingin, olahraga, debu, bulu, asap, dan masih banyak lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya