Liputan6.com, Jakarta Ujian masuk perguruan tinggi tengah menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar usai lulus jenjang sekolah menengah. Tak heran jika berbagai upaya dilakukan demi bisa masuk ke jurusan dan universitas favorit. Namun nasib lolos tidaknya bakal ditentukan oleh pengumuman hasil seleksi ujian masuk universitas.
Ada kisah seorang pelajar tak lolos masuk universitas yang justru tak transparan kepada orang tua. Melansir dari India Times, seorang gadis berusia 17 tahun asal Indore, India dikabarkan melaporkan diri mengalami penculikan. Namun diketahui laporannya tersebut hanya dibuat-buat.
Gadis yang optimis mendaftarkan diri untuk menjadi mahasiswa Bachelor of Arts (Sarjana Seni) di universitas setempat sengaja memalsukan penculikan dirinya sendiri. Alasannya utamanya karena ia takut dimarahi orang tua karena tak bisa berhasil masuk kampus favoritnya.
Advertisement
Tak hanya sekedar melanjutkan studi, kampus menjadi sarana bagi sebagian orang tua untuk mengembangkan pendidikan anak. Berikut Liputan6.com merangkum kisah pelajar yang memalsukan penculikan gara-gara tak lulus ujian masuk universitas melansir dari India Times, Rabu (17/5/2023).
Drama Penculikan dan Pengumuman Daftar Mahasiswa Baru
Kepolisian setempat melaporkan gadis 17 tahun itu melarikan diri dari Indore ke kota Ujjain di Madhya Pradesh, India terdekat setelah gagal dalam ujian masuk universitas. Beberapa jam setelah hasil ujian keluar, ayah gadis itu mengajukan pengaduan penculikan sang anak.
"Ayah gadis itu menyatakan putrinya diculik dari dekat sebuah kuil di Indore saat dia dalam perjalanan pulang dari kampus," kata Inspektur Rajendra Soni dari kantor polisi Banganga Indore kepada PTI
Menurut petugas, sang ayah menuturkan bahwa putrinya meneleponnya dari nomor yang tidak dikenal dan memberitahunya bahwa dia telah diculik di Indore. Dia lantas menjelaskan kepada ayahnya bahwa gadis 17 tahun itu telah dikirim oleh seorang anggota staf perguruan tinggi di alun-alun dekat kuil, di mana dia kemudian naik becak elektrik.
Inspektur polisi tersebut mengklaim bahwa gadis itu juga memberitahu ayahnya bahwa pengemudi becak telah membawanya ke lokasi terpencil. Aksi membekap mulut dengan handuk, menyebabkan dia kehilangan kesadaran membuat kisah penculikan semakin dramatis.
Advertisement
Terbantahkan Berkat Rekaman CCTV Jalan
Sementara itu, polisi mendapatkan informasi tentang seorang gadis yang duduk sendirian di sebuah restoran di Ujjain. Menariknya tangkapan video gadis tersebut sesuai dengan yang diberikan oleh pelapor. Kini makin jelas bahwa laporan penculikan tersebut tidaklah benar usai dibuat-buat gadis yang tak lulus masuk ujian universitas itu.
"Klaim gadis itu terbukti tidak benar ketika rekaman CCTV dari area yang dia sebutkan diperiksa," katanya.
Belakangan, gadis itu dibawa ke Indore, di mana tasnya diperiksa. Dia menyatakan bahwa ia memiliki tiket bus dari Indore ke Ujjain serta nota kuitansi makan. Seorang petugas polisi kemudian memberikan nasehatnya.
Menurut Soni, gadis itu mengaku melarikan diri dan mengarang cerita penculikan untuk menghindari harus menghadapi orang tuanya setelah gagal ujian akhir tahun pertama BA.
Pejabat itu mengklaim bahwa dia takut ditegur. Polisi melaporkan bahwa pada hari Sabtu (15/5/2023) gadis itu sudah diserahkan kepada keluarganya.