Penyebab Penyakit Influenza, Gejala, dan Cara Pengobatan yang Harus Diketahui

Penyebab penyakit influenza bisa dihindari dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Mei 2023, 21:10 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 21:10 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit influenza adalah virus. Influenza atau pilek adalah suatu reaksi peradangan saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit influenza ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, penyakit yang dipandang biasa ini dapat menular. 

Virus influenza dapat menyebar melalui udara dan kontak pribadi. Hal ini disebabkan adanya virus yang keluar ketika batuk atau bersin kemudian terhirup oleh orang lain. Bagi orang tua, balita, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, gejala flu bisa terasa lebih parah dan menyebabkan komplikasi.

Penyebab penyakit influenza bisa dihindari dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Walaupun kondisi flu ini sangat umum terjadi di masyarakat, dengan menjaga kebersihan, kamu bisa mencegahnya menyerang. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari faktor risikonya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/8/2019) tentang penyebab penyakit influenza.

Penyebab Penyakit Influenza

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab penyakit influenza atau flu atau pilek ini adalah virus. Setidaknya ada 100 jenis virus yang dapat menyebabkan influenza.

Namun di antara banyaknya jenis virus tersebut, yang paling sering menyerang adalah rhinovirus. Virus ini menjadi salah satu penyebab penyakit influenza yang bersifat sangat menular.

Virus penyebab penyakit influenza mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderitanya. Selain itu, tangan ataupun benda- benda lain yang terkontaminasi virus juga dapat menjadi media berpindahnya virus. Influenza juga bisa menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau jika kamu memakan daging hewan tersebut.

Faktor risiko penyebab penyakit influenza

Ada beberapa faktor risiko penyebab penyakit influenza, diantaranya adalah:

Usia

Faktor risiko penyebab penyakit influenza yang pertama adalah usia. Influenza musiman biasanya cenderung menyerang balita dan orang tua.

Keadaan tempat tinggal

Selanjutnya, faktor risiko penyebab penyakit influenza adalah kondisi tempat tinggal. Keadaan tempat tinggal yang tidak bersih, atau merupakan fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama tentara, lebih rentan terkena influenza.

Sistem kekebalan tubuh lemah

Selain itu, orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah juga lebih rentan terkena penyakit influenza. Biasanya pengobatan kanker, obat anti penolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa membuat kamu lebih mudah tertular influenza dan bisa juga meningkatkan risiko terkena komplikasi.

Penyakit kronis

Faktor risiko penyebab penyakit influenza selanjutnya adalah penyakit kronis. Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko terjangkit komplikasi akibat influenza.

Hamil

Wanita hamil juga lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam trimester kedua dan ketiga.

Gejala Influenza

Ilustrasi flu
Ilustrasi flu (Sumber: Istockphoto)

Gejala yang biasanya dialami orang dengan Influenza di antaranya adalah:

Sesak nafas dengan atau tanpa sumbatan hidung

- Bersin-bersin

- Tenggorokan gatal

- Hidung meler

- Batuk

- Suara serak

- Lemas

- Sakit kepala

- Demam (biasanya ringan)

- Mata berair

Gejala yang timbul saat influenza ini biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari. Meski demikian, batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.

Namun, ada juga beberapa gejala yang mengharuskan kamu untuk segera memeriksakannya ke dokter, seperti mengalami demam tinggi 39,4 derajat Celcius, nyeri pada daerah sinus, nyeri atau pembengkakan pada daerah sekitar leher, atau demam disertai dengan keringat berlebih, menggigil, batuk dengan dahak yang kental dan berwarna kuning, kehijauan atau disertai darah.

Sedangkan bila anak mengalami influenza, kamu juga harus segera memeriksakannya ke dokter bila beberapa gejala berikut ditemui:

- Demam 38°C atau lebih pada bayi di bawah usia 3 bulan

- Demam 40°C, pada usia berapapun

- Tanda- tanda dehidrasi, seperti buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya

- Tidak mau minum

- Demam lebih dari 3 hari

- Muntah- muntah atau nyeri perut

- Gangguan tidur terus menerus

- Kesulitan bernapas

- Nyeri kepala hebat

- Leher kaku

- Menangis terus menerus tanpa sebab

- Nyeri telinga

- Batuk yang menetap

Pengobatan Influenza

Ilustrasi Sakit Flu
Ilustrasi Sakit Flu (iStockphoto)

Pengobatan yang dapat dilakukan pada Influenza meliputi istrirahat, serta banyak minum dan obat- obatan. Usahakan untuk beristirahat serta selalu dalam keadaan hangat dan nyaman. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani istirahat total di rumah.

Minum banyak cairan dapat membantu mengencerkan lendir hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

Sedangkan untuk meringankan nyeri atau demam, dapat menggunakan parasetamol atau ibuprofen. Pada penderita dengan riwayat alergi, juga dapat diberikan antihistamin. Selain itu, jika batuk yang menyertai cukup berat, diperlukan bantuan obat antibatuk.

Dalam hal ini, antibiotik tidak efektif untuk mengobati influenza. Sebab umumnya influenza terjadi karena infeksi virus. Sedangkan antibiotik hanya terbukti efektif untuk infeksi bakteri.

Pencegahan Influenza

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pencegahan influenza dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sebaiknya sering mencuci tangan, membuang tisu kotor pada tempatnya serta membersihkan permukaan barang-barang. Beberapa sumber mengatakan vitamin C dosis tinggi juga bisa mengurangi resiko terinfeksi influenza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya