8 Makanan yang Harus Dihindari saat Sakit Tenggorokan, Bikin Makin Parah

Sakit tenggorokan bisa tambah parah karena makanan ini.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 25 Mei 2023, 11:40 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 11:40 WIB
Ilustrasi sakit tenggorokan
Ilustrasi sakit tenggorokan (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sakit tenggorokan merupakan masalah yang cukup umum dialami. Sakit tenggorokan akan menimbulkan rasa sakit, kering, atau gatal di tenggorokan.

Banyak faktor yang menyebabkan sakit tenggorokan. Penyebab umum termasuk infeksi virus atau bakteri dan udara yang kering. Kebanyakan sakit tenggorokan tidak serius, tetapi gejala yang parah dapat membuat sulit bernapas.

Meskipun sakit tenggorokan bisa terasa tidak nyaman, biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, sakit tenggorokan bisa bertambah parah karena kebiasaan makan tertentu. Makanan yang harus dihindari ini meliputi makanan yang berpotensi mengiritasi tenggorokan atau yang sulit ditelan.

Beberapa jenis makanan dapat memperparah sakit tenggorokan dan membuatnya sulit sembuh. Makanan-makanan ini perlu dihindari saat sakit tenggorokan. Berikut 8 makanan yang harus dihindari saat sakit tenggorokan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (12/2/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makanan asam

Segarnya Rasa Asam Tak Sesegar Saat Singgah di Gigi Sensitif
Makanan asam

Makanan asam dapat mengiritasi dan memperburuk sakit tenggorokan. Meskipun makanan asam membantu membunuh bakteri, mereka sebenarnya dapat memperburuk ketidaknyamanan saat menelan. Makanan yang bersifat asam akan mengiritasi bagian yang sudah mengalami peradangan.

Jauhi makanan asam seperti tomat, jeruk, lemon, dan buah-buahan asam lainnya. Jika ingin memenuhi asupan vitamin C, coba untuk menggantinya dengan sayuran seperti bayam, kale, paprika, atau brokoli.


Makanan bersantan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Makanan bersantan perlu dijauhi saat sedang sakit tenggorokan. Makanan bersantan akan meningkatkan produksi lendir yang memberi ketidaknyamanan saat menelan.

Santan juga merupakan makanan berlemak yang sulit dicerna tubuh. Makanan berlemak akan menekan kekebalan tubuh dan memperparah peradangan. Kekebalan tubuh yang lemah akan memperburuk gejala pilek seperti sakit tenggorokan. Santan mengandung kalori dan lemak tingkat tinggi. Santan juga mengandung karbohidrat yang bisa difermentasi. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.


Gorengan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Gorengan merupakan salah satu makanan berlemak tinggi yang harus dihindari. Gorengan hanya akan meperburuk sakit tenggorokan dan menyebabkan iritasi lebih lanjut. Makanan yang digoreng sering memiliki tekstur yang kering dan kasar.

Makanan berminyak juga bisa menyebakan migrain karena minyak mengubah ukuran pembuluh darah di otak. Kondisi ini bisa memperburuk sakit tenggorokan. Makanan yang digoreng sering dimasak dalam minyak nabati atau biji olahan. Saat dipanaskan, minyak ini dapat membentuk lemak trans, yang terkait dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko beberapa penyakit.


Fast food

Ilustrasi makanan cepat saji
Ilustrasi makanan cepat saji atau fast food. (iStock)

Makanan yang dimasak dengan cara ini seringkali sangat enak dan padat kalori. Namun, saat sakit tenggorokan sebaiknya jauhi makanan ini. Makanan cepat saji atau fast food dikenal kaya akan lemak yang merugikan. Kebanyakan fast food dimasak dengan suhu tinggi.

Fast food juga sangat tinggi sodium yang juga bisa mengiritasi tenggorokan. Beberapa jenis senyawa kimia tidak sehat juga terbentuk ketika makanan dimasak di bawah panas tinggi.


Susu full-fat

Air Susu Putih
Ilustrasi Susu Putih (iStockphoto)

Susu full-fat dan produk olahan lainnya seperti yogurt juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan bertambah parah. Pada beberapa orang, susu dapat mengentalkan atau meningkatkan produksi lendir. Ini bisa mendorong seseorang untuk membersihkan tenggorokan lebih sering yang dapat memperburuk sakit tenggorokan.

Untuk mendapatkan manfaat nutrisi paling banyak dari susu dan meminimalkan asupan lemak jenuh, Anda harus selalu mencoba memilih produk susu rendah lemak atau bebas lemak jika memungkinkan. Pilih produk susu rendah lemak, dan pilih makanan yang lembab dan lembut seperti sup atau saus apel.


Makanan pedas

Ilustrasi Makanan Pedas, Masakan Pedas, Makanan, Masakan (iStockphoto)
Makanan pedas (Ilustrasi/iStockphoto)

Beberapa bumbu dan makanan pedas dapat membantu sakit tenggorokan, tetapi yang lain, dapat memperburuk peradangan. Makanan pedas yang mengandung saus pedas, bubuk cabai, kari, pala, lada dan cengkeh dapat memperburuk sakit tenggorokan.

Untuk menambah rasa pada makanan, tambahkan jahe segar, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Anda juga bisa menambahkan bawang putih ke makanan. Bawang putih dapat membantu mengurangi gejala pilek seperti sakit tenggorokan dan membantu pulih lebih cepat.


Makanan kasar dan keras

Sayuran hijau dan Buah
Sayuran hijau dan Buah (sumber: iStockphoto)

Makanan yang bertekstur kasar seperti sayuran mentah, granola, dan roti panggang kering bisa menggores dan memperburuk sakit tenggorokan.

Alih-alih makanan kasar, pilih makanan yang mudah ditelan, lunak dan setengah padat seperti keju, sup berbasis krim, telur, kentang tumbuk, es krim, sereal matang, dan smoothie. Anda juga bisa melembabkan makanan yang kering dengan kaldu atau saus dan merebus atau kukus sayuran agar lebih lembut dan lebih mudah ditelan.


Soda

20160823-Minuman Soda
Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

Soda bersifat asam yang dapat memperburuk sakit tenggorokan. Minuman berkarbonasi juga mengandung pemanis buatan yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung. Naiknya asam lambung dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada tenggorokan.

Selama sakit tenggorokan, cobalah mengganti minuman ini dengan sup panas atau teh herbal yang menenangkan. Minuman bersoda juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas, keropos tulang, diabetes, dan penyakit jantung.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya