Kepuhunan Adalah Kepercayaan di Kalimantan yang Dilakukan Agar Tidak Celaka

Pengertian dan asal kata kepuhunan, beserta dengan contoh-contohnya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 23 Mei 2023, 11:31 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 10:45 WIB
Makan - Vania
Ilustrasi Makan/https://unsplash.com/Helena Lopes

Liputan6.com, Jakarta Indonesia, negara kepulauan yang beragam, dikenal dengan warisan budaya yang kaya dan cerita rakyat yang menarik. Di antara banyak kepercayaan dan legenda mistis yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, kepuhunan adalah mitos yang menonjol dan yang berakar pada cerita rakyat Indonesia. 

Kepuhunan adalah mitos yang mengacu pada konsep mistis yang tertanam kuat dalam jalinan budaya Indonesia. Berputar pada kepercayaan terhadap makhluk gaib yang memiliki kekuatan luar biasa dan bersemayam di tempat atau benda keramat tertentu. Makhluk-makhluk ini, yang sering dipuja sebagai roh leluhur atau penjaga, diyakini mempengaruhi kehidupan manusia dan alam.

Meskipun keberadaan kepuhunan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, namun signifikansinya dalam budaya Indonesia tidak dapat diremehkan. Ini berfungsi sebagai jembatan antara alam berwujud dan tidak berwujud, menawarkan penghiburan, bimbingan, dan rasa keterhubungan dengan dunia spiritual. Baik sebagai sumber inspirasi, sarana mencari perlindungan, maupun cara untuk memahami misteri kehidupan.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (23/5/2023). Pengertian dan asal kata kepuhunan, beserta dengan contoh-contohnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Kepuhunan?

Makan dan Minum Saat Puasa Ramadhan Karena Lupa
Makan dan Minum Saat Puasa Ramadhan Karena Lupa, Hadiah dari Allah? Ilustrasi foto: Freepik.

Cerita seputar kepuhunan berbeda-beda di berbagai daerah di Indonesia, mencerminkan tradisi budaya dan kepercayaan yang beragam di nusantara. Di beberapa daerah, kepuhunan dikaitkan dengan roh leluhur yang diyakini melindungi dan membimbing keturunannya. Di daerah lain, itu terkait dengan makhluk mitos atau dewa yang mengatur elemen alam seperti air, hutan, atau gunung.

Selain itu, kepuhunan sering terjalin dengan konsep dan praktik mistik lain yang lazim dalam cerita rakyat Indonesia. Perdukunan, metode pengobatan tradisional, dan animisme sering terjalin dengan kepercayaan pada kepuhunan, menciptakan jaringan praktik dan kepercayaan spiritual yang kompleks.

Banyak orang mengatakan bahwa mitos adalah omong kosong karena jika dipikir secara logika, kebanyakan mitos tidak masuk akal. Namun percaya atau tidak, ada juga beberapa mitos yang terbukti ada. Di dalamnya terkandung mitos kepunahan Kalimantan karena banyak orang yang mengalaminya.

Lalu apa yang dimaksud dengan kepuhunan? Kepuhunan merupakan salah satu kepercayaan masyarakat Kalimantan atau lebih dikenal dengan mitos karena tidak ada penjelasan logis untuk itu. Kepuhan sendiri artinya mengalami musibah atau musibah karena ingin atau tidak mencicipi sesuatu atau mungkin memakan sesuatu yang dipersembahkan (biasanya berupa makanan dan minuman).

Misalnya ada yang tinggal di Samarinda, terdapat seseorang yang bernama Amin (nama samaran). Dia mengatakan kepada saya bahwa suatu hari dia memiliki seorang teman yang datang ke rumahnya. Saat itu, Amin makan sepiring mie dan menawarkan makanan kepada temannya, tetapi dia menolak dan pulang.

Tak lama kemudian, saudara laki-laki Amin memanggil dari luar, “Amin, temanmu mengalami kecelakaan di jalan dekat rumah!” Amin segera keluar untuk menemui temannya. Dalam perjalanan dia ingat bahwa temannya telah meninggalkan rumah tanpa mencoba makanan yang ditawarkannya. Dan itu disebut eliminasi: Anda akan mengalami kecelakaan atau kecelakaan jika Anda tidak makan atau mencicipi makanan atau minuman yang ditawarkan tuan rumah kepada Anda.

Percaya atau tidak, mitos ini sudah menjadi tradisi yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat Kalimantan, karena sebagian besar masyarakat di pulau tersebut pernah mengalami kejadian tersebut. Jadi, jika Anda mengunjungi Kalimantan dan ditawari untuk mencicipi makanan dan minuman, Anda harus mencoba setidaknya sedikit. Bahkan jika Anda tidak mempercayai mitos ini, lakukan saja untuk menghormati tradisi.

 

Asal Kata Kepuhunan

Istilah "kepuhunan" sendiri berasal dari bahasa Jawa, dengan "kepuh" berarti "sakral" atau "suci". Dalam mitologi Indonesia, kepuhunan sering dikaitkan dengan pohon keramat, situs purbakala, atau alam mistik yang tersembunyi dari pandangan manusia. Tempat-tempat ini diyakini dihuni oleh roh-roh gaib dan entitas supranatural yang memiliki kekuatan besar dan kebijaksanaan.

Kata juga “Kepuhunan” sering kita dengar di berbagai daerah di Kalimantan Selatan, bahkan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang juga dihuni oleh keturunan suku Banjar.

Kepuhunan, akar katanya berasal dari kata “puhun”, yang berarti “kayu” dalam bahasa Indonesia. Karena vokal "O" tidak dikenal dalam tata bahasa Banjar, maka kata "pohon" diganti dengan vokal "U".

Secara lebih khusus menurut tata bahasa Banjar, akar kata to speak memiliki awalan dan akhiran yaitu awalan ka (tata bahasa Banjar tidak mengenal huruf vokal E dan E pepet) dan akhiran yang dikenali. Istilah “Kepuhunan” yang merujuk pada pohon ini merupakan kepercayaan tradisional yang masih dianut oleh sebagian masyarakat suku Banjar. 

Kepuhunan yang diyakini berasal dari kepercayaan terhadap dinamisme disebut juga dengan preanimisme yang mengajarkan bahwa setiap benda atau makhluk memiliki daya dan kekuatan. Meskipun sebagian besar suku Banjar memeluk agama Islam, namun kepercayaan terhadap “Kepuhunan” atau pohon tersebut tidak hilang.


Mitos-mitos Lain dari Kalimantan

Kalimantan, pulau terbesar di Indonesia, memiliki banyak mitos dan cerita rakyat yang kaya. Berikut adalah beberapa mitos populer dari Kalimantan:

1. Naga Benua: Mitos ini menceritakan tentang adanya naga raksasa yang mendiami sungai-sungai besar di Kalimantan. Naga ini diyakini memiliki kekuatan magis dan menjadi penjaga alam.

2. Dayak dan Kayan: Mitos ini berkaitan dengan dua suku asli Kalimantan, yaitu suku Dayak dan suku Kayan. Konon, kedua suku ini memiliki hubungan dengan dunia roh dan mampu berkomunikasi dengan makhluk gaib.

3. Penunggu Pohon Beringin: Pohon beringin dianggap suci dan memiliki penunggu dalam mitologi Kalimantan. Diyakini bahwa penunggu ini adalah roh nenek moyang yang menjaga kehidupan alam sekitarnya.

4. Nenek Keramat: Mitos nenek keramat sering ditemui di berbagai daerah di Kalimantan. Nenek keramat diyakini memiliki kekuatan magis dan menjaga kelestarian alam serta melindungi masyarakat sekitarnya.

5. Makhluk Halus di Hutan: Kalimantan memiliki hutan hujan tropis yang lebat dan menjadi rumah bagi beragam makhluk halus. Konon, ada berbagai jenis makhluk seperti orang bunian, hantu belian, dan makhluk gaib lainnya yang diyakini berada di dalam hutan.

6. Kera Sakti: Mitos ini berkaitan dengan keberadaan kera sakti atau monyet sakti di Kalimantan. Kera tersebut dikatakan memiliki kekuatan magis dan sering diasosiasikan dengan cerita-cerita pahlawan dalam budaya Kalimantan.

Harap dicatat bahwa mitos-mitos ini adalah bagian dari kepercayaan dan warisan budaya setempat. Masyarakat Kalimantan menghormati dan mempercayai mitos-mitos ini sebagai bagian dari identitas dan kepercayaan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya