Liputan6.com, Jakarta Memahami penyebab perut mual yang umum terjadi, akan membuat kewaspadaan lebih mudah ditamankan dalam diri. Mual adalah sensasi ketika perut ingin mengeluarkan isinya yang dikenal dengan istilah muntah.
Baca Juga
Advertisement
Mual memang bukan penyakit, tetapi penyebab perut mual bisa menandakan suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Kondisi perut yang mual pun tidak memandang usia. Tua, muda, lansia, dan anak-anak berisiko mengalaminya.
Penyebab perut mual yang umum terjadi berkaitan dengan masalah saluran pencernaan. Bisa dikatakan, perut mual merupakan tanda sistem pencernaan bermasalah. Misalnya saja asam lambung naik, luka, peradangan, alergi, dan masih banyak lagi.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab perut mual yang umum terjadi dari berbagai sumber, Sabtu (5/12/2020).
Penyebab Perut Mual
Kadar Gula Darah Rendah
Kadar gula darah yang rendah disebut pula dengan hipoglikemia. Kondisi ini termasuk penyebab perut mual yang umum terjadi. Mual yang dirasa akan semakin parah setelah penderita berolahraga.
Apalagi jika olahraga yang dilakukan dengan intensitas tinggi. Hal ini tidak hanya menyebabkan mual, tetapi disertai pula dengan gemetar, kelelahan, dan pandangan kabur. Untuk bisa menghindari perut yang mual, perhatikan kadar gula darah dan kegiatan harian.
Gula sangat dibutuhkan oleh organ-organ untuk memperkuat otot terutama saat berolahraga. Jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL, sebaiknya memperbanyak konsumsi protein dan karbohidrat untuk mengatur kadar gula darah menjadi normal kembali.
Perubahan Hormon
Perubahan hormon sering sekali dialami oleh wanita. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada siklus menstruasinya. Melainkan kondisi perut yang mual tak tertahankan. Tidak hanya mual, beberapa di antaranya merasa pusing berkunang-kunang.
Perubahan ini pun berisiko dialami oleh ibu hamil. Biasanya perasaan pusing dan perut mual di awal masa kehamilan akan terjadi. Hormon yang memengaruhi adalah HCG (Human Chorionic Gonadotropin).
Advertisement
Penyebab Perut Mual
Olahraga
Semakin keras kerja otot, maka kebutuhan oksigen akan semakin banyak. Setiap orang memiliki kemampuan tubuh yang berbeda-beda dalam melakukan berbagai jenis olahraga. Hal ini berkaitan dengan tubuh yang telah terbiasa atau belum. Olahraga yang dilakukan dengan intensitas tinggi bisa menjadi penyebab perut mual jika belum terbiasa.
Umumnya, rasa mual setelah olahraga memang merupakan tanda bahwa olahraga yang dilakukan intensitasnya terlalu tinggi dan berlebihan, sehingga tubuh tidak sanggup mengikutinya. Hal ini bisa terjadi ketika oksigen sudah tercukupi untuk kerja otot.
Hamil
Kehamilan terjadi setelah implantasi selesai. Lalu tubuh akan mulai memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini membantu tubuh menjaga kehamilan dan memberitahu ovarium untuk berhenti mengeluarkan telur matang setiap bulan.
Penyebab perut mual pada ibu hamil biasanya disebut dengan morning sickness. Kondisi ini rata-rata terjadi pada pagi hari dimulai antara minggu keempat dan keenam kehamilan. Morning sickness memengaruhi sekitar 80 persen dari semua wanita hamil.
Penyebab Perut Mual
Tekanan Darah Tidak Normal
Penyebab perut mual yang disertai dengan kepala pusing merupakan tanda tekanan darah tidak normal. Bisa tinggi dan bisa rendah. Untuk pengukuran tekanan darah normal adalah 120/80 mm Hg.
Apabila tekanan darah hanya 90/60 mm Hg, itu artinya seseorang tengah mengalami tekanan darah rendah. Sementara ketika tekanan darah mencapai 140/00 mm Hg, itu artinya seseorang tengah mengalami tekanan darah tinggi.
Masalah Psikologis
Masalah Psikologis merupakan penyebab perut mual yang datang ketika seseorang sedang deg-degan atau cemas berlebihan. Sebenarnya tidak hanya perut mual, tetapi sesuai dengan respon alami tubuh manusia. Perut yang mual merupakan salah satunya. Untuk respon lain bisa berupa pusing, keringat dingin, sakit perut, dan lain sebagainya.
Saat cemas, otak akan bekerja ekstra keras untuk memecahkan masalah dan menenangkan perasaan anda saat itu. Kondisi otak yang sedang kacau dapat menyebabkan sinyal saraf pusat salah mengirimkan pesan ke seluruh tubuh. HJal tersebutlah yang kemudian menjadi penyebab perut mual dirasakan seseorang.
Advertisement
Penyebab Perut Mual
Penyakit Magh
Penyakit Magh merupakan penyebab perut mual yang umum terjadi ketika seseorang selalu menunda-nunda makan. Tubuh manusia membutuhkan asupan makanan tiap pagi, siang, sore dan malam dan tentunya harus diisi tepat pada waktunya.
Selain mual, penyakit magh dapat menimbulkan berbagai keluhan tidak nyaman di perut. Mulai dari nyeri ulu hati dan muntah. Tingginya asam lambung kerap pula menimbulkan pusing.
Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan kondisi yang bisa menjadi penyebab perut mual dan sering sendawa. Tukak terjadi ketika ada luka di lambung karena lapisannya mulai terkikis. Pengikisan biasanya terjadi karena infeksi virus dan bakteri.
Pada kondisi tertentu, tukak terjadi karena efek samping konsumsi obat tertentu. Contohnya antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Lalu kebiasaan buruk seperti makan makanan pedas, asam, konsumsi alkohol, stres, dan lain sebagainya.
Selain mual dan sering bersendawa, tukak lambung akan menyebabkan penderita merasa ingin muntah. Perut terasa kembung terus menerus, sulit bernapas atau sesak, berat badan turun drastis karena sering cepat merasa kenyang.
Penyebab Perut Mual
Mabuk Perjalanan
Setiap orang pasti pernah merasakan mabuk ketika dalam perjalanan menggunakan alat transportasi darat, laut, ataupun udara. Mabuk perjalanan merupakan salah satu penyebab perut mual dan pusing di perjalanan.
Goncangan perut biasanya menjadi penyebab seseorang merasa mual ketika dalam perjalanan. Kondisinya mungkin akan diperparah ketika dalam perjalanan, seseorang duduk diam namun pandangannya tidak hanya tertuju ke depan karena sesekali ingin melihat pemandangan di luar.
Intoleransi Laktosa
Intolerasi laktosa terjadi saat tubuh tidak mampu mencerna laktosa. Laktosa merupakan jenis gula yang banyak terdapat pada susu dan produk olahannya. Tanda intoleransi laktosa nampak ketika seseorang merasa lebih baik setelah menghindari susu dan berbagai produk olahannya.
Berbagai keluhan yang muncul akibat intoleransi laktosa umumnya terjadi 30 menit hingga 2 jam. Tepat setelah seseorang mengonsumsi susu dan produk olahannya. Penderita akan merasa kembung, sering sendawa karena penumpukan gas, perut mual, ingin muntah, diare, dan terasa melilit.
Migrain
Migrain adalah serangan sakit kepala hebat yang biasanya kepala terasa seperti terbentur dengan benda keras. Migrain termasuk penyebab perut mual dan ingin muntah yang umum terjadi.
Serangan migrain menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat otak sehingga lantas menghambat pengiriman sinyal ke sistem pencernaan. Sehingga menyebabkan seseorang merasakan mual ketika migrain mulai menyerang.
Advertisement
Penyebab Perut Mual
Gastritis
Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Beberapa orang mengalami gastritis yang bersifat akut, muncul tiba-tiba dan hanya berlangsung dalam hitungan hari atau minggu. Sementara yang lain mengalami gastritis kronis, muncul perlahan dan berlangsung dalam hitungan bulan atau tahun.
Penderita gastritis biasanya akan mengalami perut mual sampai ingin muntah, sering bersendawa, kembung, dan kenyang. Beberapa di antaranya akan mengalami nyeri pada ulu hati, sensasi seperti terbakar. Nyeri ini bisa terjadi sebelum dan sesudah makan.
Bahaya ketika mengalami kondisi ini adalah ketika penderita tak kunjung melakukan pengobatan. Pengobatan akan membuat gastritis cepat membaik, tidak berkembang menjadi tukak lambung. Itu artinya, risiko kanker lambung juga semakin minim terjadi.
GERD
Kondisi lainnya yang dapat menjadi penyebab perut mual dan sering sendawa adalah GERD atau gastrointestinal reflux disease. GERD terjadi ketika sfingter bagian atas lambung menjadi lemah dan dapat menyebabkan asam lambung naik ke esofagus. Dampaknya, sendawa terjadi dengan frekuensi lebih sering.
GERD dapat berhubungan dengan supragastric belching. Beberapa ilmuwan percaya seseorang dengan kondisi ini akan memaksa udara turun ke esofagus secara sadar maupun tidak sadar untuk membantu menghilangkan gejala. Untuk bisa meredakan, lakukan pemeriksaan agar tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas keseharian.