Liputan6.com, Jakarta Lari adalah jenis olahraga yang cukup sering dilombakan pada berbagai event, baik dalam lingkup nasional bahkan internasional. Bahkan, lari dianggap olahraga tertua di dunia, jauh sebelum berkembangnya olahraga-olahraga yang ada saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Lari sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah insting alamiah dari manusia dalam mempertahankan diri. Maka tidak heran, apabila jauh sebelum lari masuk ke dalam cabang olahraga, orang-orang yang hidup pada zaman kuno sering melakukan lari sebagai cara mempertahankan diri baik dari pemangsa maupun bahaya yang mengancam nyawa.
Banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam olahraga lari, dimulai dari start, cara berlari hingga finish. Posisi start didefinisikan sebagai posisi awal perlombaan akan dimulai. Namun, dari semua aspek tersebut, salah satu yang paling menentukan adalah saat start. Maka tidak heran jika ada macam-macam start lari yang biasa digunakan.
Bahakan pada olahraga lari ada berbagai macam cabang yang dilombakan, mulai dari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, lari estafet, serta halang rintang. Dari semua jenis cabang olahraga lari tersebut memiliki jenis start yang berbeda-beda. Itulah mengapa, sangat penting untuk mengetahui macam-macam start dalam lari supaya tidak keliru.
Untuk membahas lebih jauh mengenai macam-macam start lari, berikut ini Liputan6.com telah merangkum macam-macam start lari tersebut dari Bola.com dan berbagai sumber lainnya, Kamis (31/12/2020).
Start Berdiri
Start berdiri merupakan salah satu dari berbagai macam-macam start lari yang biasa digunakan dalam cabang lari jarak menengah dan lari jarak jauh, di mana memiliki panjang lintasan 800 meter, 1500 meter, 5000 meter dan 10.000 meter.
Pada lari jarak menengah umumnya terdapat tiga nomor lari yang dilombakan, yaitu nomor lari jarak 800 meter, 1500 meter dan 3000 meter. Akibat dari jaraknya yang cukup panjang, maka diperlukan perhatian mengenai kecepatan dan stamina dari seorang pelari.
Untuk melakukan start lari jarak menengah menggunakan start berdiri, langkah dalam melakukan start berdiri menjadi salah satu penentu keberhasilan pelari agar dapat memenangkan perlombaan lari.
Berikut ini langkah untuk start berdiri:
a. Sikap start dalam start berdiri dilakukan ketika aba-aba bersedia telah diberikan, maka pelari maju lalu meletakkan satu di antara kakinya di depan. Pelari juga bisa memilih menggunakan kaki kanan atau kaki kiri, apabila merasa nyaman dengan kaki kanan maka gunakanlah kaki kaki kanan, begitupun sebaliknya.
b. Letakkan kaki tersebut tepat dibelakang garis dan lutut dibengkokan sedikit. Sedangkan kaki lainnya letakkan dibelakang dengan posisi lurus.
c. Condongkan badan dan letakkan berat badan kedepan, posisikan tumpuan pada kaki yang diletakkan di depan.
d. Lemaskan kedua lengan dan siku, bengkokkanlah sedikit serta letakkan lengan di dekat badan anda.
e. Jangan lupa untuk mengatur pandangan agar selalu tetap mengarah ke depan, selalu fokus dan rileks, sehingga ketika mendengar aba-aba start untuk lari bisa langsung melakukan tolakan dan berlari.
Advertisement
Start Melayang
Start melayang merupakan salah satu macam-macam start lari yang digunakan hanya pada nomor lari estafet. Start ini digunakan pada pelari kedua, pelari ketiga dan pelari keempat. Adapun untuk pelari pertama menggunakan start jongkok.
Untuk melakukan start melayang bisa dilakukan dengan dua cara, pertama dengan cara tanpa melihat atau sering disebut non-visual. Kemudian yang kedua yaitu dengan cara melihat atau sering disebut visual.
Cara non-visual yaitu saat pelari tidak akan melihat tongkat yang diterimanya dari pelari lain, cara ini biasanya digunakan pada lari estafet dengan panjang lintasan 4 ×100 meter.
Beda halnya dengan cara visual, di mana pelari akan melihat tongkat sambil berlari yang diberikan oleh pelari lainnya. Teknik visual ini umum digunakan pada lari estafet yang punya panjang lintasan 4 × 400 meter.
Start melayang d isini akan dilakukan sambil berlari. Ketika pelari sudah mendapatkan tongkat estafet maka dapat langsung berlari sekencang mungkin untuk menyerahkan tongkat ke pelari selanjutnya atau menuju ke garis finis apabila pelari tersebut adalah pelari terakhir.
Start Jongkok
Start jongkok merupakan salah satu macam-macam start lari yang pada bidang atletik memiliki peran penting untuk menentukan hasil akhir. Start jongkok akan dilakukan dalam lari jarak pendek. Macam-macam lari jarak pendek juga dibedakan sesuai jarak tempuh, yaitu 100 meter, 200 meter hingga 400 meter.
Walaupun jarak yang ditempuh terbilang pendek, namun teknik ketika berlari tetap harus diperhatikan. Selain kecepatan, cara atau teknik ketika berlari juga menjadi salah satu pertimbangan.
 Macam-Macam Start Jongkok
1. Start pendek
Untuk melakukan start pendek dengan memposisikan tangan sedikit lebih lebar dari bahu dan posisikan ibu jari agar membentuk huruf V. Selanjutnya letakkan salah satu kaki di depan, jangan lupa juga untuk menggunakan kaki yang paling nyaman, bisa menggunakan kaki kanan atau kaki kiri.
Posisi kaki tersebut jaraknya 75 cm dari garis start, sedangkan kaki yang dibelakang sejajar dengan tumit kaki.
Â
2. Start menengah
Untuk melakukan start menengah kurang lebih hampir sama seperti start pendek, yaitu dengan meletakkan tangan lebih lebar dari bahu. Lalu, letakkan salah satu kaki di depan dengan jarak 40 cm dari garis start.
Sejajarkan lutut kaki bagian belakang dengan ujung kaki yang ada di depan. Atur jaraknya sekitar satu kapal yaitu antara lutut dengan ujung jari kaki bagian depan.
Â
3. Start panjang
Lalu, untuk melaksanakan start panjang caranya juga hampir sama dengan start pendek, tapi yang membedakan ada pada peletakkan kaki yang di depan berjak 40 cm dari garis start. Atur lutut sejajar dengan tumit kaki yang berada di depan. Selanjutnya atur jarak sekitar satu kepalan tangan dimulai dari tumit kaki yang berada di bagian depan.
Semoga macam-macam start lari di atas bisa menambah wawasan dan bisa membantu ketika akan melakukan perlombaan lari.
Advertisement