Liputan6.com, Jakarta Quality control adalah proses yang sangat penting dilakukan dalam produksi. Sebuah perusahaan biasanya memiliki quality control yang berfungsi untuk mengecek kualitas produk yang dihasilkan, apakah berhasil memenuhi standar atau tidak.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Setiap perusahaan memiliki standar tertentu sebelum memasarkan suatu produk. Â Quality control berperan dalam mengecek kualitas produk, sehingga pemenuhan standar bisa dilakukan. Nantinya, pemenuhan standar ini bisa dilakukan dengan memperbaiki kualitas produk menjadi lebih baik lagi sebelum jatuh ke tangan konsumen.Â
Quality control adalah proses pengecekan yang biasanya dilakukan dengan melibatkan peran manusia. Jadi, mungkin kamu tidak jarang mendengarkan adanya lowongan kerja untuk posisi quality control. Sebelum melamar di posisi tersebut, kamu tentunya harus mengenali tugas dan tanggung jawabnya terlebih dahulu.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/11/2021) tentang quality control adalah.
Quality Control adalah
Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau quality control adalah proses yang melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional. ISO 9001:2008 dan TQM  (Total Quality Management) adalah contoh standar dan pendekatan yang digunakan untuk quality control.
Pengendalian mutu atau Quality Control adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi.
Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan quality control ini, yaitu:
1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal.
Seseorang yang bertugas untuk mengawasi akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretakan atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan sebagai upaya meningkatkan dan menstabilkan proses produksi untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik.
Advertisement
Manfaat Quality Control bagi Perusahaan
Dilansir dari Lifepal, manfaat quality control adalah sebagai berikut:
Menjaga kualitas produksi
Salah satu  manfaat quality control adalah menjaga konsistensi produksi. Adanya quality control menandakan bahwa sudah ada standar yang ditentukan sejak awal oleh perusahaan. Oleh karena itu, fungsi quality control adalah untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar dan siap diluncurkan.
Memuaskan pelanggan
Memuaskan pelanggan tentunya merupakan salah satu manfaat quality control. Saat pelanggan telah terpuaskan dengan suatu produk, maka mereka akan kembali membeli produk tersebut. Sebaliknya, bila ada kesalahan pada suatu produk dan pelanggan tidak puas, maka bisa saja mereka akan berpaling ke produk lain yang lebih memuaskan.
Meningkatkan efisiensi
Quality Control adalah proses yang bisa meningkatkan efisiensi di berbagai lini produksi baik itu dari segi eksekusi, tenaga, hingga waktu. Bila tidak ada quality control ini, maka bisa saja ditemukan banuak kesalahan atau produk cacat. Hal ini tentunya akan mengurangi efisiensi produksi perusahaan. Melakukan pengecekan di awal dapat membuat efisiensi biaya, waktu, dan tenaga tercapai.
Membuka kesempatan bisnis untuk berkembang
Quality Control sangat bisa mengembangkan bisnis kalau proses produksi efisien, konsisten, dan pelanggan puas. Selain itu, perusahaan bisa lebih mengoptimalkan pekerja berdasarkan standar yang ditentukan untuk menjalankan proses produksi. Perusahaan pun akan mudah dalam memperbarui produk, sistem, dan detail lain.
Perbedaan Quality Control dengan Quality Assurance
Quality control adalah posisi yang sering kali dikaitkan dengan quality assurance. Dikutip dari Quipper, meski sama-sama berada dalam satu departemen, quality assurance memiliki peran dalam menjamin kualitas, sedangkan quality control adalah pengendali kualitas atas suatu produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini disebabkan karena setiap perusahaan memiliki standar keandalan, kegunaan, kinerja, maupun standar kualitas lainnya yang sudah ditetapkan untuk setiap produk ataupun layanan.
Quality control adalah posisi yang punya tanggung jawab untuk memeriksa produk sebelum, selama, ataupun setelah proses produksi untuk mendapatkan standar kualitas yang diperlukan. Staf quality control atau QC punya hak untuk menerima atau menolak produk yang bakal dipasarkan. Jadi, sekali ditemukan produk yang cacat, maka akan dikembalikan ke bagian produksi.
Advertisement