Liputan6.com, Jakarta Cara budidaya ikan lele termasuk kegiatan yang paling sering dilakukan masyarakat. Lele adalah jenis ikan air tawar yang sangat mudah dibudidayakan. Cara budidaya ikan lele yang terbilang sederhana membuatnya jadi pilihan banyak orang.
Baca Juga
Advertisement
Cara budidaya ikan lele biasanya dilakukan karena beragam tujuan. Mulai dari bentuk mengisi waktu luang, memenuhi kebutuhan ekonomi, atau dikonsumsi sendiri hasilnya. Apapun tujuannya, cara budidaya ikan lele bisa memberi keuntungan dengan cepat.
Salah satu cara budidaya ikan lele adalah dengan teknik bioflok. Teknik satu ini menjadi cara budidaya ikan lele yang cocok dilakukan di lahan terbatas dan tak memerlukan biaya besar. Nah, bagaimana langkah-langkah budidaya lele dengan teknik bioflok? Berikut cara budidaya ikan lele di lahan terbatas, dirangkum Liputan6.com dari Publikasi Berjudul Budidaya Lele dengan Sistem Kolam Bioflok oleh LPPM UPN VY, Senin(9/08/2021).
Mengenal cara cara budidaya ikan lele bioflok
Mengutip Litbang Kementerian Pertanian, bioflok adalah suatu teknik budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Cara cara budidaya ikan lele bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan.
Teknik ini populer di kalangan peternak lele dan nilai karena mampu menggenjot produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air.
Advertisement
Cara budidaya ikan lele di lahan terbatas: pembuatan kolam
Cara budidaya ikan lele yang pertama adalah membuat kolam. Untuk pembuatan kolam, diperlukan lahan yang yang siap untuk dibuatkan kolam, untuk besarnya per kolam antara 2-3 meter, tergantung dari kebutuhan. Untuk menghemat biaya, kolam dapat dibuat dengan terpal yang diperkuat dengan rangka dari bambu atau besi. Ukuran kolam ikan lele dapat disesuaikan dengan lahan yang tersedia.
Sebagai patokan, ukuran luas yang ideal, yaitu untuk 1 m3 dapat menampung ikan lele hingga 1.000 ekor. Kolam ikan harus diberi atap untuk menghindari terik matahari dan air hujan secara langsung. Ini karena matahari dan air hujan langsung akan mempengaruhi kualitas air dan merusak dari segi PH dan mikroorganisme yang hidup di dalam kolam.
Peralatan lain yang perlu dipersiapkan adalah mesin aerator, yaitu alat untuk meniupkan udara ke dalam air kolam.
Cara budidaya ikan lele di lahan terbatas: persiapan air
Cara budidaya ikan lele selanjutnya adalah mempersiapkan air tempat pembesaran lele. Pada hari pertama, isilah kolam dengan air setinggi 80–100 cm. Kemudian pada hari kedua masukkan probiotik (bakteri pathogen) 5 ml/m3 yang dapat dibeli di toko perikanan terdekat, misalnya POC BMW atau merek lainnya.
Hari ketiga masukkan prebiotik (pakan bakteri), yaitu molase (tetes tebu) 250 ml/m3. Malam harinya, tambahkan dolomite 150–200 gram/m3 (diambil airnya saja). Selanjutnya, diamkan air media selama 7–10 hari, agar mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.
Advertisement
Cara budidaya ikan lele di lahan terbatas: penebaran benih lele
Setela air siap, cara budidaya ikan lele selanjutnya adalah penebaran benih. Ciri dari benih yang sehat dan bagus adalah tentunya dari indukan yang unggul (dari satu induk yang sama). Adapun sifat benih yang bagus adalah memiliki sifat yang gesit/aktif, ukuran benih seragam, warna seragam, organ tubuh yang lengkap serta memiliki panjang tubuh 4 – 7 cm.
Tebar benih lele pada air yang sudah disiapkan. Setelah benih yang berkualitas tersebar dengan baik ke-esokan harinya barulah tambahkan probiotik lagi 5 ml/m3. Selanjutnya tiap sepuluh hari sekali, kolam lele harus diberi Probiotik 5 ml/m3, Ragi tempe 1 sendok makan/m3, Ragi tape 2 butir/m3, malam harinya tambahkan dolomite 200–300 gr/m3 dapat diambil airnya saja.
Setelah benih lele mencapai ukuran 12 cm atau lebih, setiap 10 hari sekali masukkan Probiotik 5 ml/m3, Ragi tempe 2–3 sendok makan/m3, Ragi tape 6–8 butir/m3, Malam harinya tambahkan dolomite 200–300 gr/m3 (diambil airnya saja). Pemberian ragi tempe dan ragi tape dilarutkan dalam air.
Cara budidaya ikan lele di lahan terbatas: pembuatan pakan fermentasi
Selama pembesaran pada proses budi daya lele, cara budidaya ikan lele yang tak kalah penting adalah pemberian pakan di awal serta pemberian aerasi setiap hari. Gunakan pakan yang berkualitas baik, dengan ukuran pakan disesuaikan lebar bukaan mulut ikan.
Sebelum diberikan pada lele, sebaiknya pakan difermentasi dengan probiotik terlebih dahulu mengunakan probiotik mikroorganisme jenis Lactobacillus selama 2 hari atau maksimal 7 hari. Komposisinya yaitu 2 cc probiotik per kilogram pakan, ditambah air bersih sebanyak 25% dari berat pakan. Pakan diaduk merata dan dibiarkan 2 hari.
Pakan dapat diberikan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari, dengan dosis pakan 80%. Setiap seminggu sekali ikan dipuasakan, yaitu tidak diberikan pakan. Setelah terbentuk flok, pemberian pakan dapat dikurangi 30%.
Advertisement
Cara budidaya ikan lele di lahan terbatas: pemeliharaan dan sortasi benih
Cara budidaya ikan lele selanjutnya adalah proses pemeliharaan dan sortasi benih. Kegiatan pemeliharaan kolam dengan sistem bioflok tidak jauh berbeda dengan budidaya ikan lele secara konvensional. Legitaan pemeliharaan kolam antara lain: sortasi benih indukan unggul dan pemberian pakan.
Proses adaptasi benih selama 1-2 minggu di kolam, menyebabkan ada sebagian benih lele yang mengalami adaptasi lingkungan. Ini bisa berupa benih yang stres dan berujung pada kematian. Sebagian benih ikan lele akan mati yang ditunjukan dengan benih lele mengambang di permukaan. Bangkai ini harus dibuang karena akan membusuk dan mencemari kolam serta menjadi inang penyakit.
Cara budidaya ikan lele di lahan terbatas: panen
Panen adalah cara budidaya ikan lele yang paling ditunggu. Panen lele system bioflok umumnya dilakukan ketika memasuki umur 2,5 sampai 3 bulan. Sehari sebelum melakukan panen hendaknya lele dipuasakan (tidak diberikan pakan). Hal ini bertujuan supaya ketika dipanen, lele tidak memuntahkan kembali pakan. Pindahkan air kolam ke kolam yang belum terisi air supaya lele mudah dipanen.
Hal ini bertujuan supaya tidak perlu mematangkan air kembali seperti tahap awal dan lebih bisa mengefisiensikan waktu karena bisa kembali menggunakan air tersebut dengan konsentrasi 50 air bersih dan 50 air bekas panen tersebut.
Setelah panen, lakukan pencucian pada kolam yang telah dipanen tersebut, bersihkan flok-flok yang mengumpul disela-sela media kolam sampai bersih, hal ini bisa dilakukan mengunakan sabun sebagai pembersihnya. Biarkan selama sehari sampai air benarbenar habis mengering, baru kemudian bisa kembali mengisi dengan air sisa panen maupun menggunakan air bersih.
Advertisement