13 Ciri-Ciri Penyakit Gula dan Penanganannya yang Perlu Diperhatikan

Ciri-ciri penyakit gula perlu kamu kenali agar bisa melakukan penanganan yang tepat sesegera mungkin.

oleh Husnul Abdi diperbarui 30 Jun 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 00:30 WIB
Ciri-Ciri Penyakit Gula
Ciri-Ciri Penyakit Gula. Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri penyakit gula perlu kamu kenali agar bisa melakukan penanganan yang tepat sesegera mungkin. Penyakit gula atau diabetes merupakan penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah.

Timbulnya penyakit gula atau diabetes tipe 2 bisa bertahap, dan gejalanya bisa ringan selama tahap awal. Terkadang ciri penyakit gula ini sering tidak dikenali dengan baik. Namun, ada beberapa ciri yang dapat dikenali dari perbuahan tubuh karena kenaikan gula darah ini. 

Ciri-ciri penyakit gula perlu kamu kenali agar nantinya tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Apalagi penyakit ini jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit lainnya, seperti jantung koroner, stroke, obesitas, serta gangguan pada mata, ginjal, dan saraf.

Salah satu ciri-ciri penyakit gula paling jelas tentunya adalah gula darah terus naik. Kadar gula darah yang sehat sebelum makan adalah 70–130 mg / dl sementara dua jam setelah makan adalah 140 mg / dl.

Berikut Liputan6.com rangkum dari Reader’s Digest dan berbagai sumber lainnya, Sabtu (8/1/2022) tentang ciri-ciri penyakit gula.

Ciri-Ciri Penyakit Gula

Ciri-Ciri Penyakit Gula
Ciri-Ciri Penyakit Gula (Sumber foto: Healthbusiness.com)

Sering Buang Air Kecil

Ketika memiliki diabetes, tubuh menjadi kurang efisien dalam memecah makanan menjadi gula sehingga kamu memiliki lebih banyak gula yang berada dalam aliran darah.

"Tubuh Anda menghilangkannya dengan membuangnya ke dalam urin," ujar Melissa Joy Dobbins, RD, seorang pendidik diabetes bersertifikat di Illinois dan juru bicara American Association of Diabetes Educators.

Jadi terlalu sering buang air kecil merupakan salah satu ciri-ciri penyakit gula yang perlu diwaspadai. Kebanyakan pasien tidak menyadari seberapa sering mereka menggunakan kamar mandi.

Mudah Lapar

Ciri-ciri penyakit gula yang umum terjadi adalah mudah lapar. Di fase awal diabetes, penderita akan merasakan lapar secara berlebihan sekalipun sudah makan dengan teratur. Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi sulit diubah menjadi energi akibat kekurangan hormon insulin.

Lapar dan Gemetar

Selain lapar, ciri-ciri penyakit gula juga bisa membuat kamu gemetar. Tidak jarang pasien tiba-tiba merasa tidak stabil dan segera harus berusaha mendapatkan karbohidrat, kata Marjorie Cypress, seorang praktisi perawat di klinik endokrinologi di Albuquerque, New Mexico, dan direktur perawatan kesehatan dan pendidikan 2014 untuk American Diabetes Association.

"Ketika Anda memiliki gula darah tinggi, tubuh Anda memiliki masalah mengatur glukosa," jelasnya. "Jika Anda makan sesuatu yang tinggi karbohidrat, tubuh mengeluarkan terlalu banyak insulin, dan glukosa turun dengan cepat. Reaksi ini membuat Anda merasa gemetar, dan cenderung menginginkan karbohidrat atau gula. Ini bisa mengarah ke lingkaran yang buruk.”

Murung

Ketika gula darah rusak, kamu akan mengalami mood yang buruk, kata Cypress, dan mungkin menjadi lebih mudah marah. Faktanya, gula darah yang tinggi dapat meniru gejala seperti Depresi.

"Anda merasa sangat lelah, tidak ingin melakukan apa pun, tidak ingin keluar, atau hanya ingin tidur," kata Cypress. Dia akan melihat pasien yang berpikir mereka perlu dirawat karena depresi, tetapi kemudian mengalami peningkatan suasana hati setelah gula darah mereka menjadi normal.

Ciri-Ciri Penyakit Gula

Penurunan Berat Badan

Ciri-ciri penyakit gula berikutnya adalah penurunan berat badan. Penderita diabetes umumnya akan mengalami penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas. Hal ini masih berhubungan dengan kekurangan energi yang dialami tubuh.

"Penurunan berat badan berasal dari dua hal," kata Dr. Cypess. “Satu, dari air yang hilang [karena kencing]. Dua, tubuh kehilangan beberapa kalori dalam urin dan tubuh tidak menyerap semua kalori dari gula dalam darah.

"Begitu orang mengetahui bahwa mereka menderita diabetes dan mulai mengendalikan gula darah mereka, mereka bahkan mungkin mengalami kenaikan berat badan, tetapi itu suatu hal yang baik,” kata Dr. Cypess, karena itu berarti kadar gula darah kamu lebih seimbang.

Infeksi Saluran Kemih

Kadar gula yang lebih tinggi dalam urin dan vagina dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan ragi yang menyebabkan infeksi ini. Infeksi berulang sangat mengkhawatirkan.

"Biasanya ketika Anda terus mendapatkan infeksi, dokter akan memeriksa diabetes jika Anda belum mengalaminya," kata Cypress. "Bahkan wanita yang pergi ke ruang gawat darurat untuk infeksi saluran kemih juga sering diperiksa."

Luka Sulit Sembuh

Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi jauh sebelum kamu menyadari bahwa kamu menderita penyakit gula. Salah satunya adalah kerusakan saraf ringan, yang dapat menyebabkan mati rasa di kaki dan menyebabkan kesemutan, kata Cypress.

Selain itu, gejala tersembunyi diabetes lainnya adalah luka yang sulit sembuh. Sistem kekebalan tubuh dan proses yang membantu tubuh menyembuhkan tidak bekerja dengan baik ketika kadar gula Anda tinggi, jelas Dr. Cypess.

Sering Haus

Buang air kecil banyak juga akan membuat tubuh merasa dehidrasi. Dehidrasi membuat seseorang merasa cepat haus dan ingin terus minum. Salah satu ciri-ciri penyakit gula yang dilihat Dobbins pada pasien adalah mereka menggunakan minuman seperti jus, soda, atau susu cokelat untuk memuaskan dahaga mereka.

Minuman manis ini kemudian mengemas aliran darah dengan gula berlebih, yang bisa menyebabkan masalah tambahan dan memperparah diabetes.

Ciri-Ciri Penyakit Gula

Diabetes
Ilustrasi diabetes. Foto: Nataliya Vaitkevich-Pexels.

Mudah Merasa Lelah

Kelelahan yang berkelanjutan merupakan ciri-ciri penyakit gula yang penting diperhatikan. Ini karena tubuh tidak memperoleh energi yang cukup dari makanan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat disebabkan karena makanan yang kamu makan untuk energi tidak dihancurkan dan digunakan oleh sel seperti yang seharusnya.

Gangguan Penglihatan

Hal ini merupakan salah satu komplikasi atau penyulit yang sering terjadi pada diabetes. Gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pembuluh darah di mata, sehingga terjadi gangguan penglihatan. Pada tahap awal diabetes, lensa mata tidak fokus dengan baik karena glukosa menumpuk di mata, yang sementara mengubah bentuknya.

Masalah ginjal

Penyakit gula juga bisa menyebabkan masalah ginjal. Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk di ginjal. Diabetes membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah, akibatnya penyakit ginjal dapat terjadi. Penderita diabetes akan menemukan gejala seperti urin yang sangat gelap atau berdarah, urin berbusa, nyeri di dekat ginjal di punggung bawah, atau kondisi ginjal kronis atau infeksi saluran kemih.

Masalah kardiovaskular

Penderita diabetes seringkali mengalami gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Ciri-ciri penyakit gula lain juga termasuk kadar kolesterol tinggi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sirkulasi yang buruk juga dapat memperlambat penyembuhan luka dan masalah pada ekstremitas, seperti kaki.

Kesemutan atau mati rasa

Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak saraf di seluruh tubuh, terutama yang memengaruhi sensasi di tangan atau kaki. Kesemutan atau mati rasa bisa menjadi tanda kerusakan saraf, atau neuropati diabetes. Beberapa penderita penyakit gula mengalami nyeri saraf, yang bisa terasa seperti sensasi listrik atau terbakar. Nyeri saraf bisa terjadi di mana saja, tetapi sangat umum terjadi di kaki dan tangan.

Penanganan Penyakit Gula

Mencegah Risiko Diabetes dan Menjaga Sistem Pencernaan
Ilustrasi Alat Medis Credit: pexels.com/pixabay

Dalam penanganan penyakit gula atau diabetes, para ahli kesehatan menggunakan istilah “5 Pilar” yang mencakup:

Edukasi (Perubahan Gaya Hidup). 

Edukasi yang dilakukan mencakup pemberian informasi mengenai perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar penderita penyakit gula merasa termotivasi serta mendapatkan informasi mengenai perilaku hidup sehat. Informasi tersebut mencakup pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala dari komplikasi yang dapat timbul, serta cara mengatasinya.

Pengaturan Pola Makan. 

Hal-hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya keteraturan dalam pola makan termasuk jadwal makan, jenis makanan, serta jumlahnya. Bila penderita penyakit gula berkonsultasi dengan dokter, juga dapat dilakukan perhitungan berat badan ideal, asupan kalori yang disarankan setiap harinya, serta proporsi dari lemak, protein, dan karbohidrat yang dapat dikonsumsi.

Olahraga. 

Penderita penyakit gula disarankan berolahraga secara teratur, setidaknya 3–4 kali seminggu selama minimal 30 menit. Selain menjaga kesehatan, olahraga juga dapat membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah. Jenis-jenis olahraga yang disarankan adalah aktivitas aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, berlari, maupun berenang.

Obat-obatan. 

Untuk diabetes tipe 1, pengobatan dapat berupa insulin yang diberikan melalui suntikan. Sedangkan untuk diabetes tipe 2, terdapat beberapa golongan obat oral yang dapat diberikan sesuai indikasi oleh dokter. Namun, pada kasus-kasus tertentu, insulin suntik juga dapat diberikan untuk diabetes tipe 2.

Pemantauan Gula Darah Mandiri. 

Saat ini, banyak tersedia alat pengukur kadar gula darah yang mudah dipakai. Hasil yang didapat umumnya dapat dipercaya bila kalibrasi dari alat dilakukan dengan baik dan pemeriksaan dilakukan sesuai cara yang dianjurkan. Waktu yang dianjurkan untuk pemantauan gula darah mandiri adalah sesaat sebelum makan, 2 jam setelah makan, menjelang tidur, atau ketika mengalami gejala-gejala tertentu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya